Nafasku tersekat dalam tangisan
duhai, mengapa nafas tak lepas bersama jeritan,
sesudahmu tiada lagi kebaikan dalam kehidupan.
Aku menangis karena aku takut hidupku akan kepanjangan.
Kala rinduku memuncak,
Kujenguk pusaramu dengan tangisan
Aku menjerit meronta tanpa mendapatkan jawaban,
Duhai yang tinggal di bawah tumpukan debu,
Tangisan memelukku;
Kenangan padamu melupakan daku dari
Segala musibah yang lain
Jika engaku menghilang dari mataku ke dalam tanah
engkau tidak hilang dari hatiku yang pedih.
Berkurang sabarku bertambah dukaku
Setelah kehilangan Khatamu-l-Anbiya’,
Duhai mataku, cucurkan air mata sederas-derasnya,
Jangan kau tahan bahkan linangan darah.
Ya Rasulullah, wahai kekasih Tuhan
Pelindung anak Yatim dan Dhuafa
Setelah mengucur air mata lagit
Bebukitan, hutan, dan burung
Dan seluruh bumi menangis.
Duhai junjunganku,
Untukmu menangis tiang-tiang Ka’bah,
Bukit-bukit dan lembah mekkah
Telah menangisimu mihrab
Tempat belajar Al-Qur’an di kala pagi dan senja.
Telah menangisimu islam,
Sehingga islam kini terasing di tengah manusia;
Sekiranya kau lihat mimbar yang pernah kau duduki
Akan kau lihat kegelapan setelah cahaya.
Bagi Anda yang ingin berbagi dengan Anak Yatim silakan join di Halaman PAY (Pecinta Anak Yatim), Sempga Kepedulian Anda membawa berkah dan bermanfaat bagi Mereka .
http://www.facebook.com/Pecinta.Anak.Yatim
Sumber : Renungan N Kisah Inspiratif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar