Tampilkan postingan dengan label Daisy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daisy. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 September 2011

[Sinopsis] Movie Daisy Bagian Kedua (END)

Hari berlalu dan hubungan antara Hye Young dan Park Yi semakin dekat. Hye Young mengajak Park Yi ke toko antik milik keluarganya dan memperlihatkan sebuah lukisan padang rumput yang ditumbuhi banyak bunga daisy dan sebuah jembatan. Park Yi terpana saat melihat lukisan Hye Young. Jembatan yang merupakan penghubung sekaligus pemisah antara dirinya dan Hye Young, karena saat ini hati Hye Young telah diisi oleh Jung Woo.

Hye Young memberikan sebuah catatan kepada Park Yi yang berisikan curhatan isi hatinya. Park Yi membacanya
POV Hye Young
Dia membangunkan jembatan untukku dan mengirimkan bunga daisy kepadaku setiap hari. Jung Woo, sepertinya dia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi padaku. Tetapi ia tidak mengerti kehilangannya jauh lebih menyedihkan dibandingkan kehilangan suaraku. Aku tidak melakukan apapun untuknya, aku bahkan tidak pernah mengucapkan terima kasih.15 April, dia berjanji untuk datang ke pameran seni, aku menunggunya.
“tidak ada gunanya hanya menunggu” ucap Park Yi
Park Yi mengajak Hye Young ke tempat kerja Jung Woo. Park Yi dan Hye Young dipertemukan dengan teman Jung Woo, Detektif Jang.
“mengapa kami tidak bisa mengetahui apapun tentang Jung Woo?” tanya Park Yi
“dia tidak mengalami luka serius, tetapi aku takut jika dia tidak diizinkan meninggalkan Korea lagi”
“bisakah anda memberikan kepada kami alamat Jung Woo?”
“aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa. Jika kalian memiliki pesan untuknya silahkan katakan padaku, aku akan menyampaikannya kepada Jung Woo” jawab Detektif Jang dan melihat ke arah Hye Young yang terus menunduk.
Sesampainya di rumah, Hye Young berusaha menenangkan diri dengan membuat segelas teh. Namun cara itu sama sekali tidak berhasil. Saat Hye Young menuangkan gula ke dalam gelas, tiba-tiba air matanya menetes. Hye Young tidak mempercayai kalau dirinya tidak bisa bertemu dengan Jung Woo lagi. Park Yi hanya bisa memandangi Hye Young dan mencoba beberapa cara untuk menghiburnya termasuk mengajak Hye Young ke tempat tinggalnya.
Kediaman Park Yi memang tidak sebesar Toko Antik milik Hye Young, tetapi di dalamnya Hye Young bisa menemukan sebuah kebun yang ditanami bunga daisy, sebuah bunga tulip berwarna hitam (Park Yi segera menyembunyikannya dan mengatakan kepada Hye Young kalau bunga tersebut dari seorang teman) dan sebuah ruangan rahasia. Hye Young sedikit penasaran dengan ruangan tersebut dan mencoba memasukinya.
“maaf, ini ruangan rahasia” ucap Park Yi mencegah Hye Young. Dan tanpa diketahui Hye Young ruangan rahasia yang ingin dimasukinya adalah sebuah ruangan yang hanya berisi sebuah lukisan. Lukisan hasil karangannya sendiri, yang sengaja ditinggalkan Hye Young di jembatan sebagai ucapan terima kasih kepada seseorang yang membangunkan jembatan untuknya.

Park Yi mengajak Hye Young masuk ke dalam rumahnya dan dari wajahnya terlihat rasa gugup. Hye Young melihat beberapa buku karangan penulis terkenal tertata rapi di meja.
“oh, ini buku karangan Monet, aku menyukainya. Lukisan Monet adalah mimpi dan membuatmu bisa membayangkan sesuatu” ucap Park Yi pada Hye Young. (Omo, Park Yi romantis banget…. Demi ingin mengenal Hye Young lebih dekat, dia bahkan membaca dan mempelajari semua buku karangan beberapa pelukis terkenal).

Hye Young menulis sesuatu di notes dan memberikannya pada Park Yi “dapatkah aku menggunakan daisy untuk pameran?”. Park Yi tentu saja senang dan menjawab YA.
Sebuah pesawat mendarat dengan selamat di pacuan landas.
“apa anda ingin ke kantor pusat?” tanya Detektif Jang ketika dimobil
“aku ingin menemui Hye Young terlebih dahulu”
“aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kamu pikirkan, apakah kamu tahu seberapa keras usahaku agar kamu bisa kembali kesini lagi dan sudah berapa kali aku katakan kalau itu bukan salahmu. Kau terluka dalam bertugas, jangan merasa bersalah” teriak Detektif Jang emosi. Kali ini mereka berdiri di pinggir jalan yang menghadap sebuah sungai.
“aku akan mengatakan yang sebenarnya, semuanya”
“aiiiiiisssss, kau membuatku gila. Baiklah itu bagus, tapi kau sudah terlambat, ada seorang pria yang sedang dekat dengannya sekarang” ucap Detektif Jang dan ucapannya membuat Jung Woo terkejut.
Dan memang benar. Jung Woo memperhatikan Hye Young yang sedang membersihkan barang-barang antik dari mobilnya. Beberapa menit kemudian terlihat seorang pria yang memasuki toko antik milik keluarga Hye Young. Pria tersebut terlihat akrab dengan Kakek Hye Young dan dia adalah Park Yi.
Sore hari
Hye Young menghabiskan waktunya dengan melamun. Bunyi telepon membuyarkan lamunan Hye Young. Hye Young berjalan menuju telepon dan mendengarkan mesin penjawab telepon. Sesaat kemudian Hye Young mengangkatnya, tidak ada suara. Si penelepon pun tidak berbicara dan hanya terdiam. Hye Young perlahan-lahan meletakkan gagang telepon.

Di tempat lain si penelepon terlihat gelisah. Dia bingung ingin mengatakan apa pada Hye Young.
POV Hye Young
Jung Woo, kenapa dia tidak mengatakan apa-apa. Aku tidak bisa bicara tetapi aku bisa mendengar jika dia berbicara.

Sebuah ketukan pintu terdengar samar-samar. Hye Young bergegas turun dan membukanya. Saat di depan pintu, Hye Young merasakan sesuatu hal yang lain di dalam hatinya. Hye Young merasa jika yang datang kali ini adalah orang yang sangat ditunggunya.

Park Yi tersenyum dan memberikan sebuah sendok yang dihiasi dedaunan. Hye Young hanya tersenyum melihat Park Yi, orang yang ditunggunya bukan Park Yi melainkan Jung Woo.

Di saat Hye Young membuatkan kopi untuk Park Yi, sebuah ketukan di pintu kembali terdengar. Hye Young terpaku di depan pintu ketika melihat Jung Woo sekarang berdiri di hadapannya begitupun dengan Park Yi yang melihat melalui bahu Hye Young.
Park Yi, Hye Young dan Jung Woo sama-sama terdiam. Sebuah poster art exhibition tertempel di dekat pintu rumah Hye Young dan hal itu mengingatkan Jung Woo terhadap janjinya pada Hye Young.
“maaf sudah begitu lama sejak aku terakhir kali melihatmu, aku terlalu sibuk bekerja dan terjebak di Korea” ucap Jung Woo membuka pembicaraan. Hye Young gelisah karena dirinya tidak bisa menjawab pertanyaan Jung Woo. Hye Young bergegas mengambil note dan pena.
“bagaimana kabarmu?” tulis Hye Young
“aku baik” jawab Jung Woo sedikit canggung “aku berada di daerah ini dan….”
Hye Young tiba-tiba menutup pintu dan mendekat ke arah Jung Woo. Sementara itu di dalam rumah Park Yi hanya bisa terdiam, karena bagi Hye Young saat ini adalah saat yang dinantikannya.
“mengapa?” tanya Hye Young dengan gerakan bibir
“maaf, itu… aku tidak mengatakan yang sebenarnya, aku,… aku Polisi. Aku memanfaatkan anda selama penyelidikan dan sudah membuatmu terluka. Aku merasa sangat bersalah karena…. Aku tidak punya keberanian untuk bertemu denganmu, tapi aku pikir inilah saatnya bagiku untuk meminta maaf kepadamu. Aku sungguh menyesal” ucap Jung Woo sedih dan pergi.
Hye Young ingin mencegah Jung Woo namun ia tidak bisa. Hye Young kemudian menangis dan masuk ke dalam rumah. Park Yi ingin menghibur Hye Young, namun baginya saat ini yang dibutuhkan Hye Young adalah menyendiri.
POV Jung Woo
Ia kehilangan suaranya dan aku kehilangannya

Jung Woo diberitahu Detektif Jang kalau ciri-ciri orang yang menembaknya sudah ditemukan. Detektif Jang menjelaskan kalau yang menembak Jung Woo adalah pembunuh bayaran professional dan pembunuhan yang terjadi belakangan ini di Hotel dan teater kemungkinan besar dia yang menjadi dalangnya. Detektif Jang mempunyai ide untuk menyewa pembunuh bayaran tersebut namun yang menjadi pertanyaan sekarang siapa yang akan dijadikan korban.
“bagaimana kalau aku saja. Kamu bisa menyewanya untuk membunuhku dan semuanya akan beres” ucap Jung Woo
“apa?” tanya Detektif Jang sedikit terkejut
Park Yi kembali mengajak Hye Young ke rumahnya. Langkah kaki Hye Young terhenti sesaat saat menemukan sebuket bunga tulip hitam di depan pintu rumah Park Yi. “Hye Young-si, ini adalah dari teman untukku” cegah Park Yi saat Hye Young ingin menyentuh bunga tersebut. Park Yi segera menyembunyikan bunga tersebut.

Jumat, 23 September 2011

[Sinopsis] Movie Daisy Bagian Pertama


DAISY
Directed by : Andrew Lau
Screenplay : Felix Chong, Jin Gan-San, Kwak Jae-Yong
Genre : Melodrama, Romance
Durasi : 113 menit


Cast:
Jeon Ji-Hyeon
Jeong Woo-Seong
Lee Seong-Jae




Cerita dimulai dari seorang gadis bernama Hye Young yang sering mendapat kiriman misterius sebuket bunga daisy. Dan di tempat lain seorang pria juga mendapat sebuah kiriman sebuket bunga tulip berwarna hitam, dia adalah Park Yi.

POV Park Yi
Bunga dapat memberikan cinta tetapi dapat juga menjadikan kematian. Aku mulai menanam bunga-bunga berharap mereka akan membantu menghilangkan bau mesiu pada diriku, tetapi jauh di dalam hatiku bau mesiu masih tetap tidak hilang. Revolver 357 magnum tidak meninggalkan jejak. Untuk pembunuh meninggalkan jejak berarti kematian.
Park Yi mengambil sebuah map yang berisi foto dan alamat target selanjutnya.Park Yi bergegas menuju tempat yang dimaksud yaitu sebuah gedung yang terlihat klasik dan didominasi oleh warna emas. Tatapannya tetap siaga dan waspada. Sebuah pintu terlihat di hadapannya, Park Yi masuk dan tatapannya bertemu dengan seorang pria yang merupakan targetnya. Dengan sekali tarikan pelatuk pistol, Pria yang berada di hadapannya seketika roboh.
Park Yi kemudian menuju ke sebuah gedung tua. Di depan pintu dirinya diperiksa oleh beberapa pria berpakaian hitam-hitam. Seseorang memeluknya ketika Park Yi masuk ke dalam ruangan dan sepertinya dia adalah Bos Park Yi.
“selamat datang, aku menyesal membuatmu bekerja lagi”
“mengikuti aturan membuatmu hidupmu lebih baik” ucap Park Yi
“lihatlah dirimu seperti bongkahan batu, berat, keras dan tidak berubah”
“kamu sangat mengetahui diriku”
“tentu saja, aku mendengar kamu memiliki hobi baru belakangan ini”
“aku menanam bunga”
“aku pikir ada seorang gadis. Bagi seorang pembunuh,wanita lebih berbahaya daripada sebuah senjata, anda harus berhati-hati. Lihatlah pistol antik ini, jika anda tidak menjaganya dengan baik maka dia akan membunuhmu terlebih dahulu sebelum anda anda bisa membunuh musuhmu, begitu juga dengan Wanita, ambil ini”
Park Yi mengambil pistol dari tangan Bosnya dan memeriksa pistol tersebut. Seorang pria yang duduk di dalam ruangan tersebut diam-diam memperhatikannya dan terlihat waspada. Park Yi mengembalikan pistol kepada Bosnya dan tersenyum.
Hye Young seorang gadis berusia 24 tahun yang mempunyai Hobby melukis. Karena Hobbylah mengantarkan Hye Young menjadi seorang pelukis jalanan. Akhir-akhir ini hari-hari Hye Young disibukkan oleh sebuah kiriman paket misterius, walaupun Hye Young berusaha mencari tahu bahkan menunggu di depan toko antik milik keluarganya, Hye Young tetap tidak bisa menemukan sosok misterius tersebut.
POV Hye Young
Siapa yang melakukannya? Orang yang mengirimkan kepadaku bunga setiap pukul 04.15 sore. Aku mencari arti dari bunga daisy dan jawabannya adalah cinta yang tersembunyi. Kakekku berpikir, aku ini seperti barang antik karena di usiaku yang ke 24 tahun aku sama sekali belum pernah berpacaran dan kencan. Tapi aku memiliki seseorang yang aku tunggu.
Di sore hari yang sama, tanpa disadari Hye Young seseorang diam-diam memperhatikannya dari lampu listrik jalanan di seberang jalan dan dia adalah Park Yi.

POV Park Yi
Aku ingat pertama kali aku melihatnya tanggal 15 April. Satu hari dimana aku membunuh seseorang untuk pertama kalinya.
Park Yi berada di sebuah rumah yang terlihat asri yang menghadap ke sebuah ladang yang ditumbuhi banyak bunga daisy. Tatapan Park Yi terus saja tertuju pada sosok seorang wanita yang mencuri perhatiannya. Wanita tersebut sedang asyik melukis dan sama sekali tidak menyadari Park Yi yang memandanginya dengan takjub.

Park Yi terkejut saat melihat Hye Young menyebrangi sebuah jembatan kayu dan terjatuh ke dalam sungai. Park Yi berlari sekencang-kencangnya dan melihat Hye Young berusaha bangkit dengan sebuah kanvas di tangannya sementara tas Hye Young yang berisi kuas terbawa arus sungai.
Park Yi tanpa diberi aba-aba berenang ke dalam sungai dan mengambil tas milik Hye Young, sayang Hye Young sudah pergi dengan sepedanya dan sepertinya tidak memperdulikan tas miliknya.

Setelah itu aku mulai memberikan bunga daisy padanya setiap hari. Karena dia aku mulai belajar tentang Van Gogh, Monet dan Rembrandt
Park Yi pindah ke sebuah apartemen baru dan alasan kepindahannya adalah agar bisa melihat Hye Young setiap hari. Hye Young akan berada di jalan tempat para pelukis jalanan berkumpul dan kebetulan tempat Hye Young biasa melukis menghadap ke apartemen baru Park Yi. Dan setiap pukul 5 sore, Hye Young akan menikmati secangkir kopi panas dan Park Yi dari atas apartemennya memandangi Hye Young sambil menikmati segelas kopi panas seolah-olah dirinya dan Hye Young sedang minum bersama.
Kebiasaan baru Park Yi mengantarkannya ingin mengenal sosok Hye Young lebih jauh. Tidak hanya memperhatikan Hye Young dari atas apartemennya tetapi juga menghabiskan waktunya dengan duduk di sebuah coffee house tidak jauh dari tempat Hye Young melukis dan Park Yi mulai belajar melukis.
POV Hye Young
Mengapa ia selalu mengirim bunga tetapi tidak pernah menunjukkan sosok dirinya???

Tepat pukul 04.15, disaat Hye Young sedang menikmati segelas kopi, seseorang tanpa sengaja mendekatinya dan meminta untuk dilukis olehnya. Tidak seperti pelanggan-pelanggan lainnya,kali ini Hye Young merasakan sesuatu yang berbeda pada pelanggannya apalagi pelanggan tersebut membawa sepot bunga daisy.
Belum selesai Hye Young melukis, pria tersebut mengatakan harus pergi. Hye Young tentu saja terkejut.
“aku harus pergi” ucap Jeong Woo
“tapi ini belum selesai” ucap Hye Young panik
“ah, anda orang Korea?” tanya Jeong Woo sedikit terkejut mendengar bahasa Hye Young
“ya”
“apa anda berada disini besok?” tanya Jung Woo dan Hye Young mengangguk “aku akan kesini lagi besok di waktu yang sama, anda bisa menyelesaikannya” tambah Jung Woo dan bergegas pergi.
Hye Young terus memandangi sosok Jung Woo yang mulai menjauh dan melihat bunga daisy yang ditinggalkan Jung Woo.
Malam harinya, Hye Young menyelesaikan lukisan wajah Jung Woo.

Kamis, 22 September 2011

Piku-piku Korean Movie Daisy

Movie Korea Daisy merupakan film yang dibintangi oleh Unnie-q Jeon Ji-Hyeon, Ahjussi Jeong Woo-Seong dan Lee Seong Jae (yang sedang disibukkan dengan syuting drama korea Poseidon bareng Siwon Oppa Super Junior).

Film yang berkisah tentang hubungan antara seorang pelukis jalanan, Pembunuh dan seorang polisi yang mengambil lokasi syuting di Negeri Eropa dimana Bunga Daisy memang hanya tumbuh di dataran Eropa. Alur ceritanya yang nggak mudah ditebak menjadikan movie yang satu ini layak menjadi tontonan. Belum lagi kisah cinta antara ketiga tokoh utama yang membuat hati para penonton kembang kempis dan nggak sabar untuk mengetahui ending ceritanya.

Sebelum dewi ngepost sinopsisnya, dewi ingin share piku-pikunya (yang bersumber dari Hancinema.net) dulu dan trailer film yang satu ini. Di film ini kecantikan Unnie Jeon Ji Hyeon tetap terpancar walaupun dia berperan sebagai seorang gadis lugu yang berbanding terbalik dengan perannya di Movie Korea My Sassy Girl.






























Thanks to : Hancinema.net dan Youtube
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...