Pernahkah mendapat senyuman dari orang yang sangat anda harapkan senyumanya. Bertapa indah dan meyenangkan. Bayangkan, saat bersedih tiba-tiba hadir seseorang dengan senyuman yang tulus menghibur dengan kata-kata yang bijak, enak rasanya. Hati terasa sejuk, pikiran sangat menyenangkan, tidak bisa digambarkan kebahagiaan yang dirasakan.
Senyum itu gampang, tetapi senyuman yang tulus tidak segampang yang dibayangkan. Ketulusan bukan dari bibir, tetapi dari hati yang paling dalam. Dari hati yang penuh cinta kasih, dari hati yang ingin membahagiakan orang lain. Dari hati yang tidak ingin merendahkan orang lain, Dari hati yang ikhlas untuk menjalin silaturrahmi, tanpa balasan.
Rasulullah SAW bersabda, "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (HR Tirmizi dan Abu Dzar).
Dalam hadis lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah, "Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah." (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi). Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW." (HR Tirmidzi).
Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu." (HR Muslim).
Karena itu saudaraku, tidak semestinya seorang Muslim membiarkan satu hari pun berlalu tanpa dirinya terlibat dalam kegiatan bersedekah meskipun itu dengan seuntai senyuman. Wallahu A’lam
Semoga Bermanfaat
Sumber : Tazkiah an-nafs
makasih artikelnya...
BalasHapusberkunjung kesini dengan senyuman :)
@mba narti: sama2 mba...
BalasHapus