Jepit Rambut Dan Sa Ran
Dua buah mobil terlihat berjalan di jalan yang berbeda. Satu mobil berwarna silver dan satunya lagi mobil berwarna putih salju. Walaupun warna mobil yang dikendarai penumpangnya berbeda tetapi tujuan kepergian mereka sama yaitu resort ski.
Pemilik mobil berwarna silver terlihat tersenyum penuh kemenangan karena akhirnya bebas dari Andre, anjing kesayangan Ayahnya. Dia adalah Ah Da Mo. Tidak mudah bagi Da Mo untuk bisa terlepas dari Andre. Namun jangan sebut Da Mo jika dia tak punya segudang ide. Da Mo membawa Andre ke kantor Ayahnya dan mengatakan kepada sekretaris Ayahnya kalau Andre tidak bisa melakukan perjalanan jauh karena mabuk perjalanan yang dialaminya. Da Mo menyadari konsekuensi yang akan didapatkannya, tapi bagi Da Mo itu urusan belakangan. Yang terpenting sekarang adalah dirinya dapat bersenang-senang bersama teman-temannya dan beberapa orang gadis yang akan mereka temui nanti.
Sementara itu di tempat lain, Gong Joo sedang melakukan pemotretan (hehehehe). Tapi pemotretan yang dilakukan Gong Joo bukanlah di studio foto melainkan di photo box sebuah mall sedangkan Son Ja sedang giat latihan di gym demi membentuk tubuh atletis.
Ji Hwa Ja (Ibu dari Sa Ran dan Gong Joo) akhirnya bertemu dengan Kepala Koki Buyonggak, Han Soon Duk. Ji Hwa Ja mulai bercerita tentang dirinya yang memiliki 2 orang anak dan anak tertuanya akan segera lulus dari sekolah tari. Dulu dia dan suaminya memiliki sebuah restoran namun karena kekurangan uang restoran tersebut akhirnya bangkrut. Sekarang dirinya yang harus bekerja menggantikan suaminya, Dan Chul Soo yang tak memiliki pekerjaan (pengangguran).
Ah Da Mo dan teman-temannya sedang berdiskusi mengenai gadis-gadis yang akan mereka temui nanti. Di sela-sela perbincangan Da Mo berkata
“aku tak ingin cinta sejati, aku hanya ingin seseorang yang dapat menghiburku ketika diriku bosan” (omo, Da Mo Oppa, kamu begitu tampan….. Oppa, jangan berkata seperti itu karena ucapanmu justru akan berbanding terbalik dengan kenyataan yang akan terjadi).
Sementara itu di sebuah kamar, gadis-gadis yang akan ditemui Da Mo dan teman-temannya sedang bersiap-siap. Salah satu dari gadis tersebut akan menjadi cinta sejati Da Mo.
Waktu yang ditetapkan untuk bertemu akhirnya tiba. Da Mo dan teman-temannya menuju tempat yang sudah dijanjikan. Beberapa menit kemudian para gadis akhirnya tiba. Teman Da Mo terkesima dengan kecantikan mereka namun tidak dengan Da Mo karena disaat gadis-gadis datang, Da Mo sedang berada di kamar mandi.
Sekembali dari kamar mandi, Da Mo terkejut saat menyadari salah satu dari gadis tersebut adalah seseorang yang dikenalnya yaitu Sa Ran. Begitupun dengan Sa Ran. Ra Ra yang duduk tepat di samping Sa Ran terkesima pada ketampanan Da Mo dan love at first sight.
Sesi perkenalan pun di mulai.
Dimulai dari pihak namja
“Na, Yoo Tae Young imnida”
“Choi Soo Gi imnida”
“Oh Ahm Jin imnida” (namja yang satu ini diam-diam mengagumi Sa Ran)
“Ah Da Mo”
Lanjut ke pihak Yeoja
“Jin Joo Won imnida, teman-temanku memanggilku Joo Ah”
“Sung Ah Mi imnida”
“Geum Ra Ra, Ra pertama artinya sutra dan Ra kedua artinya emas”
“Dan Sa Ran, Sa berasal dari sutra dan Ran berasal dari anggrek”
Selesai perkenalan para gadis meminta diri untuk ke kamar mandi. Di kamar mandi, Ra Ra meminta teman-temannya agar membantunya untuk bisa dekat dengan Da Mo.
Sesi selanjutnya yaitu permainan. Para gadis akan mengeluarkan barang pribadi mereka dan meminta para namja untuk memilihnya. Pilihan para Namja akan menentukan dengan siapa mereka nanti akan bersama dan saling mengenal lebih jauh.
Ra Ra meminta para namja untuk berbalik. Joo Ah mengeluarkan sebuah lipstick, Ah Mi mengeluarkan sebuah cermin, Ra Ra mengeluarkan sebuah pena sedangkan Sa Ran mengeluarkan jepit rambutnya.
Da Mo terkejut saat melihat jepitan rambut patah yang tak asing lagi baginya. Da Mo sangat mengenali jepit rambut tersebut karena dia sendiri yang mengambil jepit rambut tersebut saat jatuh ke lantai dan mengembalikannya kepada pemiliknya, Sa Ran.
Da Mo kembali dibuat terkejut saat Ah Mi menyebut nama Ra Ra sewaktu Da Mo memilih jepit rambut dan saat Joo Ah menyebut nama Sa Ran sewaktu Ahm Jin memilih pena. Seperti yang sudah disepakati para gadis kalau mereka akan membantu Ra Ra agar bisa bersama Da Mo.
Sesi perkenalan dilanjutkan dengan pasangan masing-masing. Ahm Jin dan Sa Ran berjalan-jalan di luar. Ahm Jin mengatakan kepada Sa Ran kalau dia ingin mengenal Sa Ran lebih jauh lagi bahkan sekembalinya mereka di Seoul. Sa Ran hanya tersenyum dan berusaha mengalihkan pembicaraan kalau udara di luar sangat dingin dan akan menyebabkannya flu. Sa Ran bergegas pergi meninggalkan Ahm Jin sendirian.
Pasangan Sa Ran dan Ra Ra pun hanya mengobrol biasa saja. Jika Ahm Jin mengatakan ingin bertemu lagi dengan Sa Ran bahkan ketika mereka kembali di Seoul, Da Mo malah meminta jepit rambut Ra Ra yang sebenarnya milik Sa Ran sebagai kenang-kenangan.
Di Buyonggak
Han Soon Duk tak henti-hentinya memikirkan gadis yang dilihatnya tadi siang. Gadis yang terlihat riang dan lincah juga cantik. Gadis yang tumbuh dengan baik sesuai dengan harapannya dan gadis yang selama ini selalu dirindukannya, Ra Ra.
Di sebuah kamar, 3 orang pria sedang bersiap-siap tidur. Mereka adalah Ma Dan Se, Seo Saeng Kang dan Oh Bong Yi. Seorang wanita setengah baya tiba-tiba masuk ke dalam kamar mereka dan memerintahkan Saeng Kang untuk segera menangkap tikus yang meresahkan baginya. Tiada hari tanpa adanya perdebatan antara Saeng Kang dan Koki No Eun Ja. Rasanya hari terasa sepi kalau mereka berdua tidak berdebat walaupun hanya masalah sepele. (Info tambahan, Dan Se, Saeng Kang, Bong Yi dan Koki Noh masih single. Diantara mereka berempat, Bong Yi-lah yang paling muda, umurnya berkisar sekitar 20an sedangkan Dan Se, Saeng Kang dan Koki Noh berumur sekitar 50an)
Kembali ke resort ski
Ra Ra terlihat sangat senang dan bahagia. Saat Sa Ran masuk ke dalam kamar, Ra Ra mengatakan kalau dia akan membelikan Sa Ran jepit rambut yang baru karena jepit rambut Sa Ran diambil Da Mo.
Pertemuan untuk ke dua kalinya di resot ski kembali meninggalkan kesan yang mendalam di hati Sa Ran dan Da Mo. Sa Ran terus saja memikirkan Da Mo begitupun dengan Da Mo.
Janji yang dibuat para namja dan yeoja untuk bersama-sama bermain ski batal hanya karena tatahan gigi Ra Ra patah saat menggosok gigi. Akibatnya Sa Ran dan yang lainnya harus pulang lebih cepat dan tidak sempat berpamitan pada ke empat namja.
Ah Mi, Joo Ah dan Sa Ran terlihat sedih karena harus meninggalkan resort ski. Mereka bahkan tak sempat makan apapun sebelum pergi dan harus rela kelaparan hanya demi Ra Ra. Joo Ah berkomentar kalau Ra Ra hanya mementingkan dirinya sendiri dan tak memperdulikan teman-temannya. Ah Mi juga berpikiran yang sama, Ah Mi bahkan menambahkan kalau Ra Ra pasti takut kalau mereka tinggal dan merebut Da Mo darinya. Sa Ran hanya terdiam saja dan mengatakan kalau Ra Ra memang memiliki kepribadian seperti itu karena dimanjakan sedari kecil oleh ke dua orang tuanya ketika Joo Ah meminta pendapatnya.
Han Soon Duk berniat mengunjungi rumah Ra Ra lagi. Di perjalanan tanpa sengaja Soon Duk bertemu dengan Oh Hwa Ran yang berniat melakukan perjalanan juga. Hwa Ran mengajak Soon Duk ikut ke mobilnya karena kasihan melihat Soon Duk berjalan ke stasiun kereta api dengan kondisi kaki pincang. Soon Duk berbohong kepada Hwa Ran kalau dirinya akan mengunjungi kuil untuk berdoa ketika Hwa Ran menanyakan tujuan kepergiannya.
Eo San menelepon Kang Sang, dongsaengnya yang saat itu sedang berolahraga dengan Hyo Ri, sang istri. Kang San mengabarkan kepada adiknya kalau Ayah mereka akan memikirkan kembali permintaannya untuk membeli sebuah rumah.
Soon Duk kecewa tak bisa melihat Ra Ra walaupun dari jarak jauh. Soon Duk melangkahkan kakinya menuju sebuah kuil dan berdoa.
“aku hanya bisa memberikannya hidup tetapi tidak dapat merawatnya. Aku bahkan tidak mempunyai hak untuk memanggilnya anak. Aku berdoa untuknya tolong lindungi dia Tuhan. Jika dia sakit biarkan aku yang merasakan sakitnya, jika dia menangis biarkan aku yang merasakan perihnya. Kesehatan dan kebahagiaan putriku adalah harapanku”.
Da Mo akhirnya pulang ke rumah. Merasa takut akan kemurkaan yang akan didapatkannya dari sang Ayah, Da Mo mencoba menghubungi Ibunya. Tidak ada jawaban. Rupanya sang Ayah sudah mengingatkan Istrinya agar jangan mengangkat telepon bila telepon tersebut berasal dari Da Mo.
Da Mo mencoba menghubungi Neneknya. Telepon diangkat. Da Mo meminta kepada Neneknya untuk membukakan pintu pagar tanpa sepengetahuan Ayahnya.
Baru beberapa langkah Da Mo berjalan mengendap-ngendap masuk ke dalam rumah, sebuah suara menggelegar mengagetkannya. Ayah Da Mo memanggil Da Mo dan menyuruhnya masuk ke dalam kamarnya. Ibu Da Mo hanya terdiam dan meminta maaf karena tidak mengangkat telepon putra kesayangannya tersebut.
Ayah Da Mo mulai memarahi Da Mo habis-habisan karena berani-beraninya meninggalkan Andre sendirian dan tak membawanya. Da Mo yang sering kali berusaha bersabar atas sikap Ayahnya, kali ini tak tahan lagi. “Jangan samakan aku dengan dia. Ayah lebih menyayangi Andre daripada aku, anak Ayah sendiri. Apa Ayah juga yang telah melahirkannya? Tidak perduli seberapa besar anda menyayanginya, dia tetaplah anjing dan aku anak Ayah. Bagaimana bisa Ayah membandingkannya denganku. Umurku sebentar lagi 32 tahun dan Ayah masih mengatakan aku, anak nakal”.
“Aku nanti akan menjadi Ayah yang baik dan melakukan tugasku sebagai seorang suami” ucap Da Mo dalam hati.
Sebagai hukuman atas kesalahan yang dilakukan Da Mo, sang Ayah menyuruhnya untuk pergi ke Pusan Shop salah satu bisnis Ayahnya yang masih dalam pengerjaan dan belum selesai. Sang Istri hanya bisa terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa melihat sang suami tega melakukan hal seperti itu kepada anak tunggal mereka. Walaupun hatinya miris dan perih, ia hanyalah istri yang ditakdirkan untuk menuruti apa yang dikatakan suaminya (Nanti setelah Da Mo menikah, Ibu Da Mo akan memberontak pada suaminya, hehehehe…..)
Di sebuah perpustakaan
Sa Ran terkejut saat melihat Gong Joo tiba-tiba duduk disampingnya. Gong Joo meminta Sa Ran kakaknya untuk menari di pesta ulang tahun nenek temannya. Sa Ran dengan tegas menolak bahkan ketika Gong Joo mengatakan kalau dia akan mendapatkan uang sebesar 10.000 won. Sa Ran tak ingin merusak citra dirinya sebagai seorang penari walaupun dia sudah sampai di tahap akhir pendidikannya. Memang Sa Ran pernah menari di hadapan seorang nenek (Nenek Da Mo) tetapi itu semata-mata untuk memperkenalkan budaya tarian Korea kepada sang Nenek dan saat itu Sa Ran menari di ruangan tertutup bukan di ruangan terbuka.
Ra Ra benar-benar jatuh cinta pada Da Mo. Buktinya Ra Ra rela belajar menunggang kuda demi ingin mengikuti hoby Da Mo, seorang namja yang baru saja dikenalnya. Ra Ra berharap dalam waktu dekat, dia bisa bertemu kembali dengan Da Mo dan naik kuda bareng.
Ji Hwa Ja terlihat senang saat sang suami mengantarnya bekerja di hari pertama. Hwa Ja meminta kepada suaminya untuk merahasiakan kalau dirinya bekerja sebagai asisten koki di Buyonggak kepada Sa Ran dan Gong Joo.
Soon Duk mengantar Hwa Ja bertemu dengan kepala Buyonggak, Hwa Ran dan Ibu Hwa Ran. Hwa Ran dan Ibunya memberi petuah kepada Hwa Ja agar bekerja giat dan menjaga mulutnya selama bekerja disini.
Hwa Ja kemudian dipertemukan dengan Koki Noh. Koki Noh juga memberikan beberapa petuah kepada Hwa Ja. Hwa ja diberi kesempatan selama sebulan untuk mempelajari semua hal yang berkaitan dengan dapur Buyonggak dan pesan dari Koki Noh agar selama bekerja di Buyonggak, Hwa Ja tak boleh memakan makanan yang akan dihidangkan kepada tamu secara sembunyi-sembunyi dan membawa ponsel selama bekerja.
Hyo Ri menemui kakak Iparnya, Joo Hee. Tujuan kedatangannya adalah untuk mencaritahu tentang perkembangan rumah yang akan dibelikan oleh Mertuanya. Hyo Ri juga tak lupa membawa sebuah pakaian yang sengaja disiapkannya sebagai hadiah untuk kakak ipar.
Perbincangan yang semula diringi tawa berubah menjadi perdebatan ketika Hyo Ri mengetahui kalau Ra Ra sedang latihan menunggang kuda. Hyo Ri tak terima jika Ra Ra terluka akibat terjatuh dari kuda. Joo Hee mengatakan kalau Ra Ra adalah anak yang keras kepala, apapun yang diinginkannya harus terpenuhi dan Joo Hee akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan Ra Ra karena dia sekarang adalah Ibu Ra Ra.
Son Ja mengunjungi Gong Joo yang saat itu sedang menjemur pakaian. Son Ja sudah menganggap Gong Joo sebagai Noonanya dan diam-diam menyukainya walaupun Gong Joo mulai menjaga jarak dengannya karena mereka bukan anak kecil lagi yang bisa bermain seperti dulu.
Sebuah mobil berhenti di depan sebuah rumah sakit ternama. Seorang wanita setengah baya turun dari mobil dan tersenyum. “Oh Hwa Ran” panggil suster penjaga dan mempersilahkan Hwa Ran masuk ke ruangan dokter.
Hwa Ja memasuki sebuah ruangan dengan membawa sebuah nampan ditangannya. Di dalam ruangan tersebut sudah ada Lee Do Hwa yang sedang mengajari seorang gisaeng cara duduk yang benar ketika menyambut tamu. Hwa Ja terkesima melihat gisaeng tersebut dan mulai membayangkan jika Sa Ran yang menjadi seorang gisaeng.
BERSAMBUNG ^_____^
Aku tau kak, ibu kandungnya Ra Ra itu si Soon Duk ya.. Jangan2 Ayah kandungnya Ra Ra ya si Ayah Angkatnya itu, abis si Soon Duk sedih pas liat Ayah Angkatnya Ra Ra..
BalasHapusApa ada kisah cinta diantara mereka dulunya (Soon Duk & Ayah Angkat Ra Ra), kita tunggu Episode 3 nya... Haha :D *korban Drama nih*
~ Ayra ~
salut wie, episode banyak semangat aja ya XD
BalasHapus@ Ayra : semuanya akan terungkap di episode 9, tunggu ya....
BalasHapus@ ari : gumawo ari ^____^
ne un....
BalasHapusdewi udah kasih komentar malah komentar dewi langsung dihapus....
benar2 dech....