Selasa, 22 April 2014

[Recap] New Tales Of Gisaeng Episode 30

EPISODE 30
Rasa Yang Tak Biasa

Da Mo berpamitan kepada Ibunya untuk keluar sebentar dan tak ada yang bisa dilakukan sang bunda untuk mencegahnya… 
Kang San baru saja ingin memberitahukan perihal Son Ja pada Hyo Ri namun telpon dari rumah sakit membuatnya mengurungkan niatnya… Kang San terpaksa harus kembali ke rumah sakit dan meninggalkan Hyo Ri seorang diri. Merasa bosan makan seorang diri, Hyo Ri memutuskan untuk bergabung dengan Joo Hee dan juga pengacara Kim yang sedang berada di lantai 2 restoran. Dan kehadiran Hyo Ri jelas membuat Joo Hee merasa tersingkirkan karena pengacara Kim lebih tertarik berbicara dengan Hyo Ri dibandingkan melanjutkan makan siangnya. Tak hanya itu ucapan-ucapan Hyo Ri yang seolah menyudutkannya membuat Joo Hee semakin emosi dan memutuskan pergi terlebih dahulu.

Da Mo akhirnya bisa menemui Sa Ran. Sa Ran yang sudah mendapat kabar dari Ibu Da Mo jika Da Mo kembali ke Buyonggak tak terlalu kaget ketika melihat Da Mo.
“apa kamu sakit?” tanya Da Mo pada Sa Ran yang terlihat pucat.
“tidak”
“lalu kenapa kamu beristirahat?” tanya Da Mo karena selama beberapa hari ke depan Sa Ran tidak akan tampil menjadi Gisaeng
“apa kamu tidak senang melihatku tidak tampil? Perwakilan sudah memberiku izin untuk beristirahat sementara waktu”
“kenapa kamu tidak meneleponku? Apa mereka tidak memberitahumu?”
“aku juga sibuk” jawab Sa Ran
“karena khawatir makanya aku datang… aku tertidur saat membaca buku dan bermimpi buruk. Kamu mengembalikan cincinku dan pergi ke tebing. Aku ingin menghentikanmu tetapi kakiku tidak bisa digerakkan. Mungkin karena aku berpikir tentangmu terus menerus” ucap Da Mo tertawa dan tak menyadari jika gadis disampingnya tengah menatapnya dengan tatapan sedih… Hp Da Mo berbunyi, bibi pengurus rumahnya mengabarkan jika Ibunya tidak mau makan kecuali Da Mo kembali ke rumah.

Sesaat sebelum pergi, Da Mo berpamitan pada Sa Ran “tidak perduli bagaimanapun, melihatmu baik-baik saja membuatku merasa tenang . Ayahku akhir minggu ini akan kembali, minggu depan aku pasti akan membawamu keluar dari sini”
Minggu depan aku akan menikah

Joo Hee kembali ke rumahnya masih dengan kekesalan yang terus dirasakannya… dan saat Pengacara Kim berhasil menyusulnya, yang didapatkannya adalah pengusiran dari Joo Hee. Joo Hee merasa sangat marah karena Pengacara Kim tanpa sengaja membuat seolah-olah mereka berdua sudah lama berhubungan dan perceraian yang terjadi antara Eo San dan Joo Hee adalah karena affair yang diciptakan Joo Hee….
Perwakilan Ma kembali mengunjungi Buyonggak dan jika biasanya Perwakilan Ma datang dengan tangan kosong, kali ini perwakilan Ma membawa seikat bunga untuk Sa Ran. Sa Ran berusaha terlihat senang menerimanya. Sa Ran sadar sebentar lagi pria yang berada di hadapannya kini akan menjadi suaminya. 

Perwakilan Ma mulai bercerita mengenai kehidupan pribadinya… dirinya sudah menjadi yatim sementara Ibunya berada di Amerika meninggalkannya. Perwakilan Ma memiliki 3 orang saudara dan kesuksesannya dimulai di Jepang. Banyak yang menyebutnya beruntung tetapi orang tidak menyadari berapa banyak tangisan yang telah dikeluarkannya untuk menjadi seperti sekarang ini “Karena kehilangan Ayah, aku menangis juga karena kehilangan Ibu aku menangis. Karena terluka, aku juga menangis”
Hyo Ri mengunjungi Ibu Mertua, kakak iparnya (Eo San) serta putrinya (Ra Ra). Tujuannya hanya untuk memberitahukan apa yang dilihatnya tadi…. Joo Hee tengah bersama seorang pria yang bernama Pengacara Kim dan merupakan cinta pertamanya sewaktu masa kuliah dulu. Mereka saling mencintai tetapi kenapa Joo Hee harus menikah dengan Eo San? Hyo Ri sangat senang ketika menceritakan semuanya dan tak menyadari hal buruk yang akan menimpanya saat dirinya pulang nanti.
Bong Yi memberitahukan perihal rencana pernikahan Sa Ran pada Dan Se dan juga Ahjussi Saeng Kang… Ahjussi Saeng Kang tentu saja terkejut, bagaimana dengan Da Mo? Ahjussi Saeng Kang berniat memberitahukannya pada Da Mo namun Dan Se melarangnya… hal yang buruk akan terjadi nanti dan jauh lebih baik jika Da Mo mengetahuinya langsung dari Sa Ran dan bukan dari orang lain.
Para gisaeng dan pekerja pria mulai membicarakan alasan Sa Ran mau menikah dengan perwakilan Ma… ada yang beranggapan karena Perwakilan Ma sangat kaya sehingga Sa Ran menerima lamarannya dan ada juga yang berpendapat jika Sa Ran ingin menjauhi Da Mo. Dibalik semua spekulasi yang timbul, yang mereka khawatirkan sekarang adalah Da Mo… Akankah Da Mo baik-baik saja setelah mengetahui rencana pernikahan Sa Ran? Atau bisakah Da Mo menerima nanti jika Sa Ran telah menikah dengan perwakilan Ma?

Kang San melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat tertunda tadi. Kang San terlihat berhati-hati dalam memilih kalimat yang tepat untuk disampaikannya pada istrinya mengingat tak mudah bagi Hyo Ri untuk menerima semuanya. Mendengar semua penuturan Kang San, Hyo Ri tentu saja terkejut terlebih ketika mengetahui usia puta Kang San sekarang adalah 20th , itu artinya mereka telah menikah dan Kang San sudah mengkhianatinya karena menjalin hubungan dengan wanita lain…. 
Hyo Ri mengambil tindakan segera mengusir Kang San. Hyo Ri bahkan hanya memberi Kang San waktu 20 menit untuk membereskan semua barang-barangnya…. Tongkat baseball sudah dipersiapkannya jika saja Kang San melewati batas waktu yang telah ditentukan. Lucu liat adegan ini….
Kang San berlarian keluar rumah membawa semua barang-barangnya termasuk tongkat golf miliknya. Waktu yang diberikan istrinya tak cukup baginya untuk mengganti pakaian dan alhasil Kang San harus mengganti baju di depan pintu rumah… 
Satu-satunya tujuan Kang San sekarang adalah rumah Ibunya.. Ra Ra terlihat heran melihat Kang San beserta kopernya dan juga meminta segelas air dingin begitu tiba… pasti Pamannya tersebut bertengkar hebat dengan Bibinya.

Hwa Ran sama sekali tidak bisa tertidur memikirkan Sa Ran dan Da Mo. Hwa Ran memanggil Sa Ran dan memintanya berpikir sekali lagi dan untuk terakhir kalinya tentang keputusannya menikah dengan Perwakilan Ma. Beberapa tahun lagi Perwakilan Ma akan menginjak usia 50th dan pastinya tak akan mudah bagi Sa Ran untuk menerimanya.
“Menurut pengalamanku mengakhiri cinta adalah tindakan heroic. Jika hasilnya baik maka kamu beruntung. Tidak perduli akhir dari segalanya, tidak akan menyesalinya. Sangat menyukainya tetapi tidak memiliki keberanian dan menyerah pada kenyataan. Selalu khawatir dan hati juga akan terasa hampa. Hatimu akan terluka”
“terima kasih banyak tapi hatiku tidak akan terluka”
“apa hatimu terbuat dari baja?”
“dalam kehidupan orang-orang akan mendapatkan 2 hal “Sarang (CINTA), Haengbo (KEBAHAGIAAN). Kebahagiaan termasuk uang, kesehatan dan popularitas. Aku tidak mengharapkan apa-apa, hanya menyerah. Tidak ingin berharap sehingga mendapatkan kekecewaan”
“kamu tidak akan menyesal bukan?” tanya Hwa Ran sekali lagi meyakinkan
“aku akan melakukannya dengan baik” jawab Sa Ran
Sa Ran memutuskan duduk di salah satu tempat favoritnya di Buyonggak. Tempat dimana Sa Ran sering menghabiskan waktunya dengan Da Mo.

Apa kamu tidur nyenyak? Kamu akan segera melupakanku dan akan segera membaik

Ra Ra baru saja akan tertidur namun ketukan pelan di pintu membuatnya membatalkan niatan tersebutnya. Kang San bertanya apa Ra Ra memiliki setrika, karena pakaian yang akan dikenakannya besok kusut dan sama sekali belum disetrika. Dan pada akhirnya Ra Ra yang menyetrikakan baju Kang San…
Ibu Da Mo terjaga dari tidurnya… entah kenapa perasaannya sama sekali tidak tenang. Dilangkahkannya kakinya menuju kamar Da Mo dan hatinya merasa sedikit lega melihat putra kesayangannya sedang tertidur bersama Andrew. 

Kembali ke kediaman Ra Ra
Bibi pengurus rumah terbangun di tengah malam… bayangan seorang pria yang melintas menaiki tangga membuatnya mengira jika itu adalah tuannya, Eo San. Namun kemunculan Eo San dari dalam kamarnya hendak menuju ke dapur membuatnya terkesiap dan segera memberitahukan Eo San jika ada pencuri di lantai 2.
Eo San mengambil tongkat golfnya dan berjalan mengendap-ngendap menuju lantai 2. Yang pertama diperiksanya adalah kamar Ra Ra namun tidak ada siapa-siapa disana selain Ra Ra yang sedang tertidur pulas. Eo San memutuskan memeriksa ruang kerjanya dan benar saja seorang pria tengah berdiri menghadap jendela. Postur tubuhnya hampir mirip dengan tubuh Eo San. Bibi pengurus rumah tangga segera menyiramkan sebaskom air pada pria tersebut ketika mendapat aba-aba dari Eo San, sontak pria yang berdiri di hadapan mereka berdua berteriak kedinginan… Eo San terkejut ketika menyadari jika pria yang disangkanya adalah pencuri ternyata adalah adiknya, Kang San, wkwkwkwk… ini namanya mandi tengah malam.

Keesokan harinya
Kang San meminta bantuan Ra Ra untuk mengambilkan barang-barangnya yang semalam belum sempat dibawa…. Saat masuk ke dalam rumah, rumah dalam suasana sepi tak terlihat sosok Hyo Ri dimanapun. Ra Ra memutuskan ke dalam kamar dan mendapati Hyo Ri masih tertidur pulas dengan botol minuman tergeletak tak beraturan di atas meja.
Hyo Ri berjalan lesu keluar dari kamarnya… saat melihat Ra Ra sedang duduk manis di sofa, Hyo Ri sontak terkejut dan bertanya apa Kang San ke rumahnya dan dijawab ya oleh Ra Ra. Hyo Ri menceritakan kenapa dirinya sangat marah terhadap Kang San. Kang San sudah mengkhianatinya dengan memiliki anak di luar nikah.

Hyo Ri mengajak Ra Ra kembali ke rumah. Hyo Ri ingin mengkonfirmasi semua kebenaran ini pada Ibu Mertuanya…. Nenek Ra Ra membenarkan semuanya dan mengatakan jika dirinya baru mengetahuinya juga. Mereka memutuskan untuk tak memberitahu Ra Ra dan Hyo Ri hingga hasil tes DNA keluar. Hyo Ri semakin kesal dan mengatakan ingin bercerai namun Ibu Mertuanya hanya terdiam, tak berusaha mencegahnya ataupun tak mendukung keputusannya. Nenek kemudian berucap jika anak Kang San sama sekali tidak bersalah, dia sudah kehilangan Ibunya saat berusia 3th dan baru-baru ini kehilangan sosok Neneknya. Hyo Ri tak seharusnya melimpahkan semua kesalahan pada anak Kang San, semuanya hanya bagian dari masa lalu Kang San, terlebih Kang San sendiri tak mengetahui jika dirinya memiliki putra. Lagipula tak ada yang bisa mereka lakukan selain menerima kehadiran putra Kang San sebagai bagian dari keluarga mereka.
Nenek kemudian beralih pada Ra Ra. Nenek mengatakan jika adik Ra Ra sekarang tinggal di rumah Sa Ran, dia adalah Son Ja. Ra Ra tentu saja terkejut dan bukannya marah, Ra Ra justru terlihat senang… sejak pertama kali melihat dan mengenal Son Ja, entah kenapa Ra Ra sudah menyukainya dan merasa nyaman ketika berbicara ataupun curhat dengannya. 

Ra Ra berusaha menasehati Hyo Ri jika Son Ja adalah anak yang baik. Yong San memilih tinggal di Amerika, belum lagi Ra Ra yang akan menikah dan pastinya akan ikut dengan sang suami. Bukankah dengan kehadiran Son Ja setidaknya Hyo Ri tak akan kesepian lagi?
Ibu Da Mo kembali menemui Sa Ran guna membicarakan masalah Da Mo. Ibu Da Mo mengatakan jika dia sudah melaksanakan apa yang diucapkan Sa Ran dan sepertinya hampir berhasil. Sa Ran kemudian mengungkapkan jika dirinya sebentar lagi akan menikah dengan Perwakilan Ma (saat pulang, Ibu Da Mo segera mencari tahu profil Perwakilan Ma). Mendengarnya membuat Ibu Da Mo terkejut dan seketika merasa bersalah. Karena keegoisan dirinya, gadis di hadapannya ini akan semakin menderita.

Ibu Mertua anda benar-benar tidak salah menilai seseorang

Sa Ran adalah gadis yang sangat baik dan Ibu Da Mo merasa mulai menyukainya namun untuk menjadikannya menantu sepertinya sulit.
Son Ja menerima telepon dari Ra Ra yang mengajaknya untuk bertemu… saat melihat Ra Ra, Son Ja terlihat ketakutan. Takut jika Ra Ra akan membencinya atau memakinya, tetapi sepertinya semua ketakutan Son Ja harus segera ditepis karena Ra Ra menyambutnya dengan tangan terbuka dan sebuah pelukan hangat. Daebak, Ra Ra semakin dewasa…
Ra Ra mengajak Son Ja berbelanja dan makan siang bersama. Ra Ra kemudian bertanya apa keluarga Sa Ran memang sangat kesulitan dalam hal ekonomi? Son Ja mulai menjelaskan jika rumah yang mereka tempati sekarang adalah rumah sewa, Ayah Sa Ran sedang sakit dan dalam masa pengobatan belum lagi dengan biaya sekolah Gong Joo…. Gantian Son Ja yang bertanya bagaimana penilaian Ra Ra terhadap hubungan Sa Ran dan Da Mo? Ra Ra menjawab jika hasilnya 50:50. Da Mo mungkin akan terus memperjuangkan cintanya tetapi keluarga Da Mo akan sulit untuk menerima Sa Ran. 
Soon Duk mendatangi Buyonggak dan menemui Hwa Ran. Hwa Ran meminta tolong kepada Soon Duk untuk bertanggung jawab atas persiapan makanan minggu depan karena salah satu Gisaeng di Buyonggak akan menikah. Soon Duk bertanya siapa dan dijawab Hwa Ran jika seorang gisaeng baru. Soon Duk seketika teringat dengan sosok Sa Ran, sahabat Ra Ra. Dengan siapa dia akan menikah tanya Soon Duk lagi dan dijawab Hwa Ran “Perwakilan Ma”. Soon Duk sontak terkejut, bagaimanapun Hwa Ran harus mencegahnya… perbedaan umur mereka terlalu jauh. Hwa Ran menjawab jika dirinya sudah mencoba sebisanya tetapi Sa Ran tetap bersikeras akan menikah dengan Perwakilan Ma.
Sa Ran melakukan viting baju pengantin dan melanjutkan dengan meninjau lokasi rumah yang akan ditempati nanti setelah menikah dengan Perwakilan Ma… saat melihat rumah yang akan dihuninya kelak, Sa Ran merasa rumah tersebut terlalu besar untuk dirinya namun Perwakilan Ma tetap bersikukuh ingin menghadiahkan rumah tersebut kepada Sa Ran.
Da Mo baru saja pulang… Ibunya sudah menunggunya dan meminta maaf atas kebohongannya yang berpura-pura sakit selama ini. Bukannya marah Da Mo hanya tersenyum terlebih ketika Ibunya mengisyaratkan memberi lampu hijau untuk hubungannya dengan Sa Ran meskipun nantinya akan ada pertentangan dari sang Ayah…. Ibu Da Mo merubah keputusannya karena merasa kasihan dengan putra semata wayangnya tersebut jika harus menderita karena cinta dan juga dengan sosok Sa Ran yang memilih mengorbankan dirinya dengan menikahi pria yang memiliki usia sangat jauh diatasnya.
Da Mo segera mendatangi Buyonggak untuk memberitahukan kabar menggembirakan tersebut pada Sa Ran.
Son Ja menjemput Gong Joo yang sedang mabuk berat di rumah temannya.
“bagaimana jika kamu pergi, siapa yang akan menjemputku?” tanya Gong Joo ketika mereka berada di dalam taxi
“Noona bisa meneleponku… apa Noona tak ingin aku pergi?” tanya Son Ja sedikit bercanda
“apa kamu gila? Nenek, Ayah dan Kakakmu sudah menunggumu” ucap Gong Joo dan tiba-tiba merebahkan
bahkan kepalanya di bahu Son Ja. Son Ja terkejut dan merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Rasanya berjuta kupu-kupu sedang menari-nari di perutnya dan jantungnya berdebar sangat kencang. Hal ini pertama kali dirasakan Son Ja dalam hidupnya dan juga kali pertama Son Ja merasakannya ketika berada di dekat Gong Joo padahal sedari mereka kecil, sebagian besar waktu Son Ja dihabiskan bermain dan bercengkrama bersama dengan Gong Joo yang sudah dianggapnya seperti Kakak sendiri.

BERSAMBUNG

8 komentar:

  1. Andeeeeeeeeew
    Saraaan gmna m da moo...
    Ttp cemangaaad y mbk dewi bt postingaanx...

    BalasHapus
  2. Oooooaaaasyiiikkk...aDAa yg lagi jatuh cinta nieh.......
    Kasian sa ran....
    Good ra ra....

    BalasHapus
  3. Sekali lagi Terimakasih eonni,,,,,,, kami tunggu lanjutannya ya,,,,, penasaran banget nih,,,,

    BalasHapus
  4. Gomawo eonni,,,,,,,,,,,,,, moga gak bosan buat recapnya ya,,,,,,

    BalasHapus
  5. Tambah kasian sama Da Mo...
    Adakah cowo yang kaya dia ya'?
    Udah ganteng setia pula... Cucok dah.
    Ditunggu lanjutannya...
    Fighting buat sinopsisnya...........

    BalasHapus
  6. waaahhh tambah seru,,,,saya ja sempat mewek nih
    ditunggu ya kelanjutannya,,,semaaaangaaattttttttttttttttt

    BalasHapus
  7. G' tega liat Da Mo da Sa ran. Smoga aja stelah dpet lampu hijau dri ibu Da Mo bsa mengubah keputusan Sa ran. Dan Ooh.. Gong Ju dan Son Ja so sweet ^_^

    BalasHapus
  8. pooor Da Mo...
    ceritax seruu... d tunggu episode selanjutx yaa min..
    penasaran niiih...hehehe

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...