=Episode 15=
Saat Berusaha Melupakanmu
Di episode sebelumnya.
Saat sedang makan bersama Sa Ra, Da Mo mendapat telepon dari Ibunya memintanya pulang ke rumah… Dan alasannya adalah karena Andre sakit, wkwkwkwk.
Ke dua orang tua Da Mo kembali membahas perkenalan Da Mo dengan beberapa wanita yang sama sekali tidak membuahkan hasil. Ibu Da Mo menginginkan agar Da Mo mendapatkan pasangan yang cantik dengan latar belakang keluarga yang baik, pintar serta bijaksana. Tapi bagi Ayah Da Mo sendiri pasangan Da Mo harus berasal dari keluarga yang terpandang serta lulusan luar negeri. sama saja ya^^
Kakek dan Nenek Ra Ra terus melanjutkan pencarian terhadap cucu mereka yang sampai sekarang tidak jelas keberadaannya. Mereka kembali berbincang empat mata dan kesimpulan dari pembicaraan mereka adalah kembali menemui Sa Ran dan menanyakan ulang tahun. Di pertemuan kemarin, mereka tidak sempat menanyai tanggal ulang tahun Sa Ran dan hanya mengetahui bulannya saja.
Di kamar
Gong Joo menanyai Sa Ran….
“unnie tempat pertama kali yang ingin kamu datangi ketika keluar negeri?”
“eropa” jawab Sa Ran
“tepatnya dimana?” tanya Gong Joo lagi
“molla. Seseorang mengatakan Edinburgh di Inggris benar-benar baik dan benteng di Jerman sangat indah. Banyak yang mengatakan Paris juga sangat bagus”
Gong Joo sendiri sangat ingin ke Paris…. Terlebih dengan hobynya mendesain baju dan juga menjahit, Gong Joo bahkan bermimpi bisa belajar kesana. Kamu pasti bisa ucap Sa Ran. Sa Ran bahkan berjanji jika dirinya masuk ke perusahaan tari, Sa Ran akan memberikan uang pada Gong Joo.
Sedangkan di kamar ke dua orang tua mereka
Hwa Ja terus menerus menanyai suaminya, sewaktu Sa Ran dilahirkan apa yang dimimpikan istrinya dulu? Sama seperti pada Sa Ran, sang suami berusaha menghindar dan enggan untuk menjawabnya…. Namun karena desakan Hwa Ja yang terus menerus, Ayah Sa Ran akhirnya menyingkap rahasia yang selama ini hanya diketahui olehnya dan juga almarhumah istrinya.
“Sa Ran bukan putriku. Kami menemukannya, itu cerita lama sebenarnya. Almarhumah ibu Sa Ran menemukannya di depan pintu rumah tempatnya bekerja. Aku mandul dan tidak bisa memiliki anak” ucap Ayah Sa Ran terlihat sedih
“tapi kamu membesarkannya dengan baik meskipun dia bukan putrimu?”
“kenapa darah keturunan harus menjadi masalah? Tidak perduli apapun, rahasiakan ini”
“tentu saja, aku bahkan akan lebih baik padanya mulai sekarang. Aku benar-benar tidak bisa memahami orang tua yang tega membuang anak mereka, bagaimana bisa seseorang meninggalkan anaknya di depan pintu” isak Hwa Ja. Tangisan palsu, ckckckck
Dan yang sedang mereka bicarakan saat ini sedang terisak ketika mengingat kesalahan besar yang sudah diperbuatnya…
Kakek Ra Ra terbangun dari tidurnya…. Dengan langkah pelan, Kakek Ra Ra berjalan ke luar rumah dan berdoa
“Tuhan, perkenankan kami untuk menemukan cucu kami. Aku tidak mengetahui nama ataupun wajahnya, dimana dia sekarang dan bagaimana kehidupannya. Hatiku sangat sakit. Aku adalah Kakek yang menyedihkan karena tidak mengetahui cucuku sendiri. Jika aku tidak menemukannya, aku tidak bisa meninggal dengan tenang… aku mohon”
Tindakan Kakek Ra Ra tanpa sengaja dilihat menantunya, Joo Hee yang terbangun ketika menyadari gerakan di ruang tamu. Joo Hee mengambil kesimpulan jika mertuanya memang sedang sakit parah.
Kembali ke kediaman Sa Ran
Hwa Ja masuk ke kamar Sa Ran. Dengan tatapan yang tak bisa dimengerti, Hwa Ja terus memandangi Sa Ran lekat dan bergumam dalam hati jika Sa Ran harus menikah dengan Da Mo untuk kebaikannya di masa depan.
Keesokan harinya
Seperti kebiasaan yang sudah-sudah, Eun Ja menyiapkan sarapan untuk Dan Se. kali ini adalah telur mata sapi. Tak lupa Eun Ja menanyai zodiac Dan Se dan jawabannya adalah virgo. Jyaaaaahhhh, Eun Ja daebak.
Kakek meminta alamat Sa Ran dan juga no teleponnya kepada Ra Ra… pertanyaan Kakek tentang Sa Ran membuat Ra Ra penasaran? Kenapa kakeknya terus saja bertanya tentang Sa Ran yang baru beberapa kali ditemuinya. Kakek menjawab jika dirinya harus berterima kasih secara langsung kepada Sa Ran karena gadis itu sudah membantu banyak terlebih ketika Nenek pingsan.
Da Mo memutuskan ke Jepang untuk menenangkan pikirannya. Entah kenapa semakin dia berada di dekat Sa Ran, pikiran tentang Sa Ran semakin kuat. Hal seperti ini tidak pernah dirasakannya sebelumnya terhadap gadis-gadis yang pernah dikencaninya. Sayang usaha Da Mo sia-sia…. Dimanapun Da Mo melihat, disitu selalu saja ada bayang-bayang Sa Ran. Da Mo seolah berhalusinasi.
Kakek dan Nenek Ra Ra dalam perjalanan mengunjungi Sa Ran. Mereka menelepon terlebih dahulu namun yang mengangkat adalah Hwa Ja, Sa Ran lupa membawa Hpnya. Nenek kemudian bertanya dimana alamat rumah Sa Ran karena yang diketahuinya adalah daerahnya saja.
Gong Joo berlarian ke lantai dasar untuk menjemput Kakek dan Nenek Ra Ra. Saat berada di lift menuju apartemen, Kakek mulai menanyai Gong Joo.
“apa kamu adik Sa Ran?” tanya Kakek dan dijawab Gong Joo ya….
Saat bertemu dengan Hwa Ja, Kakek dan Nenek Ra Ra sedikit terkejut karena Hwa Ja sama tidak mengenali mereka….
Dan itu artinya Sa Ran bukanlah cucu mereka, karena jika Ibu Sa Ran langsung mengenali mereka ada kemungkinan Sa Ran adalah cucu mereka yang hilang.
Sa Ran sedikit terkejut ketika datang ke sanggar tari…. Ah Mi langsung memberondongnya dengan pertanyaan ada hubungan apa antara Sa Ran dan Da Mo. Kemarin Ah Mi tanpa sengaja melihat Sa Ran dan Da Mo menghabiskan waktu bersama. Sa Ran berusaha mengelak jika tak ada apa-apa diantara mereka, hubungan mereka hanya sementara dan tak lebih dari teman. Sa Ran tidak mungkin berharap lebih karena Da Mo adalah anak orang kaya sedangkan dirinya. Sa Ran meminta Ah Mi untuk menjaga rahasia ini terutama kepada Ra Ra.
Kesedihan Kakek dan Nenek Ra Ra terus berlanjut. Seperti sudah satu jiwa, Kakek dan Nenek Ra Ra tidak bersemangat ketika Kang San dan Hyo Ri datang mengunjungi mereka.
Saat pulang ke rumah, Sa Ran segera mengecek Hpnya. Tidak ada panggilan dari Da Mo padahal Sa Ran sudah meninggalkan pesan jika Hpnya tertinggal di rumah sewaktu akan berangkat ke sanggar tari. Hwa Ja masuk ke kamar Sa Ran dan memberitahukan jika tadi siang Kakek dan Nenek Ra Ra datang berkunjung sambil membawa daging dan buah-buahan.
Sa Ran berusaha menghubungi Da Mo namun Hpnya masih belum aktif.
Apakah ada masalah
Kang San dan Hyo Ri terlihat berdiskusi tentang ayah dan ibu mereka yang terlihat tak seperti biasanya. Hyo Ri berpendapat jika ada masalah besar yang sedang menimpa mereka dan mereka kemungkinan saja bisa bercerai.
Sa Ran mendapat telepon dari Nenek Da Mo yang memintanya untuk datang ke kediamannya. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan Sa Ran untuk mengetahui kondisi Da Mo. Saat Sa Ran sedang bersiap-siap, Son Ja tengah asyik menata rambut Gong Joo. Menurut Gong Joo, Son Ja sangat berbakat dalam bidang tata rias rambut.
Jawaban atas keresahan Sa Ran akhirnya terjawab. Nenek Da Mo mengatakan jika saat ini Da Mo berada di Jepang untuk berlibur, poor Sa Ran.
Jawaban atas keresahan Sa Ran akhirnya terjawab. Nenek Da Mo mengatakan jika saat ini Da Mo berada di Jepang untuk berlibur, poor Sa Ran.
Selepas makan siang, Nenek Da Mo bertanya bagaimana tipe ideal pria yang disukai Sa Ran dan dijawab Sa Ran jika dirinya menyukai pria yang berwajah tegas…. Nenek kembali bertanya bagaimana dengan Da Mo? Pertemuan mereka ketika di rumah makan dan berlanjut ke gedung bioskop, Nenek melihat Sa Ran dan Da Mo terlihat sangat serasi. Sa Ran bingung hendak menjawab apa… kegelisahan Sa Ran dan kebingungannya membuat Nenek berucap jika dirinya akan mengatur pertemuan antara Sa Ran dan Da Mo, kebetulan minggu depan Da Mo berulang tahun…. Nenek gencar benar pengen ngejodohin Sa Ran dan Da Mo, heheheh
Sa Ran mencari informasi seputar kue ulang tahun dan cara pembuatannya. Disaat bersamaan Gong Jo masuk ke dalam kamar dan tanpa sengaja melihat topi Sa Ran dan meminta izin mencobanya^^
Ahjussi Saeng Kang mengantar Hwa Ran ke sebuah tempat dan tempat yang ditujunya adalah kediaman Seon Deok.
Kakek dirawat di rumah sakit…. Pikirannya yang terus tertuju pada cucunya yang entah dimana keberadaannya membuatnya jatuh sakit. “tidak perduli bagaimanapun, aku berpikir tentang hal ini…. Kita harus menemui Sa Ran lagi dan bertanya tentang ulang tahunnya” ucap Kakek Ra Ra lirih. Pembicaraan mereka terhenti dengan datangnya Ra Ra yang berkunjung menjenguk Kakeknya.
Hyo Ri dan Joo Hee datang menjenguk mertua mereka…. Berselang beberapa menit kemudian Sa Ran juga melakukan hal yang sama. Kedatangan Sa Ran membuat Kakek tak menyia-nyiakan kesempatan. Meskipun saat ini keadaannya sedang lemah, Kakek harus tetap menanyakan hal yang selama ini menjadi beban dipikirannya.
“Sa Ran kapan ulang tahunmu?tanggalnya?”
“14 Juni” jawab Sa Ran
“jadi bukan 8 juni?” tanya Nenek Ra Ra dan dijawab Sa Ran bukan
Kekecewaan kembali menghinggapi pasangan suami istri tersebut. Tapi jauh di lubuk hati Kakek, Kakek masih memiliki keyakinan jika Sa Ran adalah cucunya.
“kita tidak bisa memaksakan sesuatu, kita hanya bisa menunggu” ucap Nenek Ra Ra mencoba menghibur
“apakah aku harus mendapatkan sehelai rambutnya dan melakukan tes DNA?” tanya Kakek
“yeobo, kamu benar-benar akan semakin sakit karena hal ini” keluh Nenek Ra Ra menasehati
“tatapan Sa Ran terhadap kita sangat berbeda”
“apa yang berbeda? Dia hanya lembut, ulang tahunnya juga tidak sama dan ibunya adalah orang asing. Katakanlah sesuatu yang masuk akal, kamu akan semakin sakit” ucap Nenek mengingatkan
Sa Ran, Gong Joo dan Son Ja menghabiskan waktu di sore hari dengan memakan cake yang dibawa Gong Joo… saat berada di kamar, Sa Ran berucap jika sebaiknya ketika Gong Joo akan menikah nanti, menikahlah dengan seseorang yang seperti Son Ja atau lebih baik dengan Son Ja saja. Kepribadiannya sangat baik dan memperlakukan Gong Joo dengan baik. Gong Joo terlihat tidak setuju, dirinya tumbuh dan besar bersama dengan Son Ja dan bagaimana mungkin dirinya dan Son Ja akan menikah? Kita lihat saja nanti^^
Gong Joo tertawa dalam tidurnya…. Mellhat hal tersebut, Sa Ran ikut tersenyum. Pikiran Sa Ran tiba-tiba melayang.
Sa Ran membayangkan dirinya menikah dengan Da Mo dan disana ada Nenek Da Mo yang menyaksikan pernikahan mereka dan terlihat sangat senang^^
Da Mo menelepon Neneknya dan mengabarkan jika dirinya akan kembali ke Korea hari senin sore… Nenek terlihat sangat senang mendengarnya dan meminta Da Mo untuk mengosongkan jadwalnya di senin malam. Nenek berencana mengajak Da Mo makan malam bersama. Tak cukup sampai disitu, Nenek segera menghubungi Sa Ran dan meminta Sa Ran ke restoran pada senin malam. Sama seperti Nenek, Sa Ran sangat senang mendengarnya, setelah sekian lama akhirnya Sa Ran bisa bertemu dengan Da Mo kembali.
Ibu, aku memiliki seseorang yang sangat baik. Seorang pangeran muda yang. Satu kalimat untuk menggambarkan dirinya haruskah aku mengatakan dia tidaklah ramah? Tapi hanya sedikit karena di dalam hatinya dia adalah orang yang hangat. Sudah satu minggu aku tidak bertemu dengannya dan aku merindukannya dan aku merindukan semua tentang dirinya.
Sa Ran menghabiskan waktu dengan teman-temannya termasuk Ra Ra. Ra Ra mulai mengeluh karena di rumah dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kakek, Nenek, Ibu, Paman serta Bibinya bergantian masuk ke dalam kamarnya padahal di malam harinya Ra Ra menghabiskan waktu dengan begadang untuk menonton film.
Saat Sa Ran pergi ke kamar mandi, sebuah sms masuk ke hp Ra Ra… sms dari Ah Mi
Sa Ran, minggu lalu aku berpikir apakah kamu bisa meminta kepada Da Mo oppa untuk membelikan paket wisata murah?
Wajah Ra Ra seketika berubah menjadi kesal. Ra Ra menelepon balik Ah Mi dan mengatakan jika sms dikirim kepadanya. Ra Ra mencoba meminta penjelasan dari Ah Mi namun Ah Mi mengelak dan mematikan telepon. Ah Mi menelepon ke hp Sa Ran tanpa mengetahui jika saat ini Sa Ran dan Ra Ra berada di tempat dan dalam kondisi yang sama.
“Ah Mi mengatakan kamu dan Da Mo berkencan” ucap Ra Ra saat Sa Ran kembali dari kamar mandi
BERSAMBUNG
Mianhae baru sempat lanjut lagi sinopsisnya... Sebenarnya ingin menyelesaikan sinopsis 18 vs 29 dulu sebelum menyelesaikan drama ini tetapi berhubung dramanya lagi tayang di LBS akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkannya terlebih dahulu. Untuk episode-episode selanjutnya dewi usahakan untuk menyelesaikan tapi nggak janji bakalan selesai tepat waktu, Dewi juga punya kesibukan sendiri di dunia nyata. Jongmal kamsahamnida untuk pengertiannya, untuk waktunya membaca rekap singkat dan komentarnya^^
semunguuuttttttttttttttttttttttt.....
BalasHapuslanjutkan lagi yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........
makasi^^
HapusAku menanti.... terimakasih atas tulisannya... hehe
BalasHapusiya mbak...
BalasHapustetep SEMANGAT XD
Chingu.,hrus semngat yaaa...kami pcinta drakor sllu menunggu tulisan mu ϑΐ sinopsis selanjutny..kmi harap secepatnya..:)
BalasHapusKak kakak nonton dari mana dramanya?
BalasHapusKebetulan punya dvdnya dek.
HapusBerhubung dramanya berjumlah 52 episode, makanya dibuat Recapnya saja...^^
Episode 11 - 14 nya kemana? Di postingan Bulan brp itu?
BalasHapusLihat di laman sinopsis drama&movie asia^^
Hapushaii mf sy br nonton drama ini dan lsg penasaran..boleh tanya kakak dpt dvd nya dr mana apa sy jg bs pesan..??
BalasHapushalo kakak..sy br nonton drama ini lsg penasaran..oya kakak dpt atw beli dvd nya dari mana ya?apa sy bs dapat atw beli dmn..mohon infonya krn penasaran mau nonton dr awal..
BalasHapusaku kebetulan tinggal di Makassar dek, disini kebetulan banyak yang jual... kalau beli online aku kurang tahu. Atau kalau mau download di good drama.net, tapi eng sub.
Hapus