EPISODE 29
Arti dari Firasat & Mimpi Burukku
Perwakilan Ma semakin tertarik dengan sosok Sa Ran. Mereka bahkan bersenda gurau. Perwakilan Ma bahkan menyematkan bunga di rambut Sa Ran dan Sa Ran pun melakukan hal yang sama.
Aku tahu, aku mengatakan kamu akan mengikuti apa yang aku inginkan. Dengan ini aku dan Da Mo bisa berakhir…
Sa Ran sepertinya merencanakan sesuatu terlebih ketika perwakilan Ma mulai menyinggung mengenai cinta. Eottoke?
Da Mo berencana kembali ke Buyonggak namun ketika menerima sms dari Ibunya yang sangat khawatir ketika Da Mo tidak berada disampingnya, Da Mo akhirnya mengurungkan niatnya.
Beberapa orang tamu mengunjungi Buyonggak… profesi mereka adalah gangster. Tidak seperti dengan sifat mereka yang terkenal garang dan kejam, saat berhadapan dengan Gisaeng mereka seringkali melakukan hal yang konyol yang acapkali mengundang gelak tawa yang melihatnya. Saat mereka pulang, mereka mengeluhkan hanya bisa duduk dan mengobrol dengan para gisaeng tanpa melakukan satu jenis kontak fisik apapun. Aturan di Buyonggak terlalu ketat….
Da Mo kembali menelepon Sa Ran menanyakan kondisinya, apa Sa Ran baik-baik saja? Tidak ada tamu yang mengganggunya kan? Sa Ran menjawab sebisanya…. Dan berusaha tak terdengar terlalu sedih. Sa Ran sangat merindukan Da Mo, merindukan saat-saat bersama Da Mo. Rindu saat Da Mo ada didekatnya dan kehadiran Da Mo menjadi penyejuk dan meringankan beban psikis Sa Ran selama berada di Buyonggak…. Sa Ran sudah terbiasa dengan sosok Da Mo di Buyonggak.
Nenek kembali termenung memikirkan nasib cucu perempuannya yang entah di bumi mana sekarang cucunya tersebut berada dan di tempat lain, Sa Ran juga melakukan hal yang sama termenung memikirkan nasibnya ke depannya akan bagaimana?
Ibu Da Mo akhirnya pulang ke rumah…. Ibu Da Mo sudah memutuskan akan terus berakting tak dapat berbicara agar Da Mo mengurungkan bahkan membatalkan niatnya untuk menikahi Sa Ran.
Nenek Ra Ra sangat ingin menemui Son Ja dan meminta Eo San untuk mengatur pertemuan mereka… saat melihat Son Ja,raut wajah Nenek sontak menunjukkan rasa sedih sekaligus senang. Nenek mengatakan kepada Son Ja hal sama yang dikatakan Eo San sebelumnya, tanpa perlu menunggu hasil tes DNA, Nenek yakin jika Son Ja adalah cucunya. Nenek kembali mengingat suaminya, jika saja suaminya berada disini sekarang… dia juga akan sangat senang melihat Son Ja.
Son Ja bercerita tentang kehidupan yang dijalaninya selama ini. Ibunya adalah seorang perawat dan Nenek dari Ibunya membuka restoran. Selama ini Ibunyalah yang sudah menjaganya dan juga Neneknya. Saat Ibunya meninggal, Nenek Son Ja yang mengambil beban merawat Son Ja. Nenek juga bercerita tentang kehidupan keluarganya yang sangat rumit hingga akhirnya pembicaraan mereka sampai kepada Ra Ra, Son Ja terkejut dan berucap jika dirinya sekarang tinggal di rumah Sa Ran….
“dunia begitu sempit dan kecil” ucap Son Ja
“jadi kamu mengenal Ra Ra?” tanya Nenek terkejut
“ya, Noona bahkan mengajakku makan… jadi Noona adalah kakakku? Sungguh benar-benar kebetulan” ucap Son Ja senang. Sewaktu Ra Ra datang ke rumah Sa Ran membuat kekacauan, Son Ja seketika mencoba melerai mereka dan menahan Ra Ra. Tanpa mereka berdua sadari, mereka telah terikat tali persaudaraan.
Nenek penasaran dengan wajah Ibu Son Ja dan bertanya apa Son Ja memiliki fotonya? Son Ja menjawab iya dan mengambil foto Ibunya dari dompet. Sewaktu akan pulang, Nenek memberikan uang kepada Son Ja…. Son Ja bingung antara ingin mengambilnya atau menolaknya hingga pada akhirnya Son Ja memutuskan untuk menerimanya dan berterima kasih pada Nenek.
Sebuah kejadian kurang menyenangkan kembali menimpa Sa Ran
Saat sedang berkunjung ke salah satu pameran lukisan bersama dengan gisaeng lainnya, Sa Ran tanpa sengaja melihat dosennya dulu. Sa Ran tentu saja senang dan segera menghampirinya namun apa yang didapat Sa Ran, sang dosen justru pura-pura tak mengenalnya dan berucap jika dia tak memiliki mahasiswi seperti Sa Ran… dalam perjalanan pulang, para gisaeng lainnya ikut kesal “mahasiswa tetaplah mahasiswa, bahkan jika murid meninggalkan gurunya. seorang guru tak mungkin meninggalkan muridnya apapun yang terjadi?”
Saat pulang ke rumah, Son Ja menceritakan semuanya pada Gong Joo… Gong Joo ikut terkejut mendengar cerita Son Ja jika Ra Ra adalah kakaknya. Gong Joo jadi khawatir, apa Ra Ra bisa menerimanya?
Saat Nenek pulang, Nenek mengajak berbicara foto suaminya seolah-olah foto tersebut bisa mendengarkan segala keluh kesah dan cerita yang dialaminya setelah sang suami meninggal “aku menemui cucu kita, Son Ja. Dia sangat mirip dengan Ayahnya baik itu perkataan dan tingkah lakunya. Dia juga sangat baik, sopan dan jujur… aku sangat menyukainya. Aku pikir untuk mengungkapkannya pada Ra Ra tapi pasti Ra Ra akan sedih mendengarnya”.
Ra Ra sedang bersama Jin Am. Ra Ra mengatakan jika minggu ini akan mengajak Jin Am untuk bertemu dengan pamannya… Ra Ra juga mengatakan Ayahnya akan membelikannya rumah atau sebuah apartemen. Ra Ra tiba-tiba bertanya bagaimana jika dirinya tiba-tiba masuk ke Buyonggak? Apa yang akan dilakukan Jin Am? Jin Am menjawab jika dirinya akan membawa Ra Ra keluar namun hal tersebut tidak akan pernah terjadi, tidak ada alasan untuk Ra Ra menjadi seorang gisaeng disana…. Ra Ra hanya tersenyum mendengarnya, Ra Ra sepertinya hanya ingin mengetahui seberapa besar rasa cinta Jin Am pada dirinya. Jika itu benar-benar terjadi apa Jin Am akan melakukan hal yang sama yang dilakukan sahabat Jin Am, Da Mo? Apa Jin Am akan membawa Ra Ra keluar dari Buyonggak seperti yang dilakukan Da Mo pada Sa Ran?
Sa Ran kembali bertemu dengan Perwakilan Ma. Dalam pertemuan kali ini, Perwakilan Ma mengutarakan keinginannya untuk melamar Sa Ran menjadi istri. Selama ini Perwakilan Ma hidup seorang diri dan hanya bergonta ganti pasangan… saat melihat Sa Ran, Perwakilan Ma seolah terhipnotis dengan Sa Ran dan memutuskan untuk menikahinya …. Tidak ada yang salah memang walaupun perbedaan umur mereka yang menurut sebagian orang terlampau jauh. Tetapi yang menjadi masalah, bagaimana jika Sa Ran memutuskan untuk menerima pinangan perwakilan Ma? Da Mo jelas akan terluka begitupun dengan Sa Ran? Dan dari hasil pembicaraan mereka, Sa Ran sepertinya setuju untuk menikah dengan Perwakilan Ma, eottoke?
Sa Ran kembali menatap bayangan dirinya di kolam… air mata membasahi pipinya ketika memikirkan kembali keputusan terberat ke dua yang diambil dalam hidupnya. Ya, ini adalah jalan yang terbaik untuk dirinya dan Da Mo, dengan begini Da Mo tidak akan pernah mengganggunya lagi dan Ibu Da Mo bisa tenang. Sa Ran menyadari tidak mudah untuk menyingkirkan rasa cintanya dan bayangan Da Mo begitupun sebaliknya dengan Da Mo. Mereka tidak bisa melawan takdir ataupun merubahnya, sejak awal Da Mo tidak diciptakan untuk Sa Ran dan Sa Ran tidak tercipta untuk Da Mo.
Da Mo mencuri waktu untuk bertemu Sa Ran saat Ibunya tertidur lelap. Saat tiba di Buyonggak, Da Mo segera mencari Sa Ran dan salah satu ahjussi berucap jika Sa Ran sudah ada di kamar. Saat berada di depan kamar para Gisaeng, Da Mo mencoba memanggil Sa Ran namun tak ada jawaban… dan ketika beberapa orang Gisaeng kembali ke kamar, Da Mo meminta tolong untuk memanggilkan Sa Ran.
“dia sudah tidur” ucap salah satu Gisaeng
“apakah dia sakit?” tanya Da Mo khawatir
“tidak”
“tolong katakan padanya kalau aku datang dan katakan padanya untuk meneleponku” pesan Da Mo. Da Mo tidak mengetahui jika Sa Ran sudah membohonginya, Sa Ran sebenarnya tidak ingin bertemu dengan Da Mo.
Saat Da Mo hendak pulang, Da Mo tanpa sengaja melihat sosok perwakilan Ma… entah kenapa pria tersebut akhir-akhir ini sering sekali mampir ke Buyonggak.
Sa Ran mengirimkan sms kepada Ibu Da Mo yang terbangun dari tidurnya karena sang suami menelepon. Sa Ran mengatakan jika Da Mo baru saja datang ke Buyonggak dan meminta kepada Ibu Da Mo untuk menahan Da Mo selama beberapa hari ke depan. Ibu Da Mo membalas sms Sa Ran yang membuat wajah Sa Ran menjadi sedih “jangan biarkan dia tahu kita sering berkomunikasi, terima kasih”.
Soon Duk memikirkan perkataan Ra Ra saat pertemuan mereka terakhir kali soal Sa Ran sahabatnya yang memutuskan menjadi Gisaeng di Buyonggak. Entah kenapa Soon Duk terus ingin berjumpa dengan sosok gadis muda yang berwajah teduh serta terlihat menyedihkan tersebut. “Entah kenapa aku selalu ingin bertemu dengannya”.
Sa Ran mengatakan keinginan Perwakilan Ma untuk menikahinya pada Hwa Ran dan Soon Duk.
“apa yang akan kamu lakukan dengan Da Mo?” tanya Hwa Ran terkejut mendengar ucapan Sa Ran. Memang tidak ada larangan jika salah satu tamu ingin menikahi Gisaeng tapi dalam kasus Sa Ran, akan ada hati yang terluka yaitu Da Mo dan tentunya Sa Ran sendiri. Hwa Ran juga takut jika keputusan yang diambil Sa Ran akan menyebabkan penyesalan untuk dirinya di kemudian hari.
Sa Ran terdiam sesaat dan kemudian menjawab “tidak ada yang bisa dilakukan bukan?”
“kamu sudah tahu apa konsekuensinya kan? Hidup bersama, tidur bersama…. Hanya untuk menyingkirkan Da Mo kamu memanfaatkannya?” tanya Hwa Ran lagi dan kali ini air mata mulai membasahi pipi Sa Ran
“meski baru akan memulainya, aku sudah memutuskannya. Aku sudah menceritakan semuanya tentang Da Mo”
“lalu dia menerimanya?”
Dan di rumahnya, Da Mo sekali lagi mencoba membujuk Ibunya agar mengizinkannya menikah dengan salah satu gisaeng di Buyonggak namun Ibu Da Mo tetap tak setuju. Penolakannya lagi-lagi ditunjukkan dengan ekspresi tidak senang mengingat saat ini dirinya berbohong pada Da Mo dan suaminya tentang penyakitnya.
Ra Ra berpamitan kepada Neneknya untuk membeli perlengkapan pernikahannya bersama dengan Soon Duk…. Nenek menasehati Ra Ra agar melakukannya bersama dengan Hyo Ri, ibu kandungnya namun Ra Ra menolaknya dan di waktu yang bersamaan, Hyo Ri datang dan tujuannya tentu saja, untuk menemani Ra Ra berbelanja… Ra Ra sekali lagi menegaskan jika dirinya akan melakukannya dengan orang lain yaitu Soon Duk.
Wajah tegang dan kalut ditunjukkan oleh Son Ja dan juga Kang San, hari ini adalah hari dimana hasil tes DNA keluar. Saat melihat hasilnya, Son Ja tak sanggup menahan rasa harunya. Hasil tes DNA 99,9 % sama. Son Ja dan Kang San benar adalah ayah dan anak.
Di rumahnya Gong Joo tersenyum ketika melihat foto kiriman Son Ja. Hal yang sama juga dirasakan Nenek saat menunggu dengan cemas hasil keputusan tes DNA. Ketika Kang San meneleponnya, Nenek terlihat lega tapi juga kembali gelisah. Hal yang harus mereka khawatirkan sekarang adalah bagaimana cara memberitahukan tentang Son Ja pada Ra Ra dan Hyo Ri.
Hwa Ran dan Do Hwa akhirnya menemui Perwakilan Ma. Hwa Ran kembali bertanya apa Perwakilan Ma sudah yakin dengan keputusannya dan dijawab Ya. Hwa Ran kemudian mengungkapkan aturan yang harus dilaksanakan Perwakilan Ma saat akan menikahi Gisaeng Buyonggak. Yang pertama membelikan rumah atas nama Sa Ran, yang ke dua mengganti biaya gisaeng di Buyonggak dan juga membayar biaya pernikahan (biasanya di Korea, perempuan yang memberikan seserahan untuk pria) dan perwakilan Ma menyanggupinya.
Kabar menggembirakan tentang Son Ja segera disampaikan Gong Joo pada Ayah dan Ibunya. “Son Ja telah menemukan ayah kandungnya, Ayah, Nenek dan juga saudara kandung. Apa Ayah dan Ibu tahu Son Ja adik siapa? Ra Ra unnie… “ ucap Gong Joo. Hwa Ja terkejut bukan main, benar-benar sangat kebetulan. Nenek dan Kakek Ra Ra pernah mencari Sa Ran dan mereka berdua ternyata adalah Kakek dan Nenek Son Ja juga… Oh My Good.
Hwa Ran memanggil Sa Ran untuk membicarakan hasil pertemuannya dengan Perwakilan Ma. Disaat yang bersamaan, Eun Ja yang kebetulan berada disana untuk mengantarkan minuman sontak terkejut mendengarnya.
Ra Ra mengajak Soon Duk makan siang bersama setelah bersusah payah membantu Ra Ra mencari perlengkapan pernikahannya. Ra Ra terlihat senang karena Soon Duk membantunya dan merasa sudah lama mengenal Soon Duk padahal baru beberapa bulan terakhir ini mereka berkenalan. Soon Duk kemudian menyinggung tentang teman Ra Ra, Sa Ran… Soon Duk juga entah kenapa merasa memiliki perasaan aneh saat melihat Sa Ran dan sepertinya rasa tersebut karena Sa Ran akhirnya menjadi keluarga di Buyonggak.
Eun Ja memberi selamat kepada Sa Ran saat bertemu Sa Ran di dapur… Bagi Eun Ja, perwakilan Ma adalah typical orang yang baik hati meskipun umur Sa Ran dan perwakilan Ma terlalu jauh (umur perwakilan Ma 40th). Belum lagi dengan skandal-skandal yang diciptakan perwakilan Ma sebelum bertemu dengan Sa Ran, jelas akan menjadi batu sandungan untuk hubungan mereka nanti ke depannya.
Kabar pernikahan Sa Ran dan perwakilan Ma akhirnya terdengar juga oleh Gisaeng lainnya. Mereka tak habis pikir, kenapa perwakilan Ma bisa jatuh cinta dengan mudahnya pada Sa Ran? Sa Ran benar-benar memiliki kemampuan dalam memikat pria.
Kang San mengajak Hyo Ri makan siang bersama di luar…. Dan sebuah pemandangan luar biasa berhasil membuat Hyo Ri tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Joo Hee sedang menggandeng tangan seorang pria yang diketahui bernama Pengacara Kim, sepertinya mereka tengah menjalin hubungan.
Sa Ran dan Da Mo berada di sebuah tebing…. Sa Ran mengenakan gaun berwarna merah dan terlihat sangat cantik tapi anehnya raut wajah Sa Ran menunjukkan kesedihan. Sa Ran menatap Da Mo dalam dan mengembalikan cincin pemberian Da Mo. Sa Ran kemudian berbalik meninggalkan Da Mo dan Da Mo hanya terdiam tak bisa melakukan apa-apa. Kakinya sama sekali tidak bisa digerakkan…. Da Mo berusaha menggapai Sa Ran namun usahanya sia-sia, Da Mo juga berusaha memanggil Sa Ran namun tidak ada satu suara pun yang keluar dari bibirnya.
Sa Ran berdiri di tepian tebing dan berbalik menatap Da Mo untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya memutuskan terjun ke jurang yang dalam.
Da Mo terbangun dari tidurnya ketika mendengar ketukan bibi pengurus rumah yang memanggilnya untuk makan siang. Mimpi yang aneh dan kenapa perasaan Da Mo tiba-tiba menjadi tidak enak, firasat apakah ini? Apakah sesuatu terjadi pada Sa Ran, gadis yang dicintainya?
BERSAMBUNG
Arrggghhhhhh, pengen teriak...
Akhirnya Sa Ran memilih untuk menikah dengan Perwakilan Ma demi menjauhi Da Mo. Tapi bagaimana dengan Sa Ran sendiri? Apa Sa Ran yakin dengan keputusannya? Apa dia akan berbahagia? Nantikan di Episode selanjutnya....
Cemunguuuuuddddd yoo..
BalasHapusD tunggu trus episde slanjutx.
akhirnya.. recapnya diposting juga :) gomawo eonni.
BalasHapusWahh, tambah seruu nihhh... Nggak sabar nunggu episode slanjutnya ... Tiap hari ak itu slalu rutin nihh, buka blog ini buat ngecek episode t'baru ... Smangat truss yahhh ... *kami slalu mnantikan episode2 slanjutny ... Scepatnya, mian .. Soalny penasaran bget nihh,
BalasHapusTambah tegang dan tambah geregetan ni dramanya....
BalasHapusDitunggu Episode selanjutnya yah.....
Semangat buat sinopsisnya... ^^
Haddeeuuuuhhh...
BalasHapusSa Ran bener bener, atas asar apa dia merasa kalo ga sejodoh Da Mo, tpi emang sih dari awal salah Da Mo-nya juga...
Tapi aku ga nyangka dia ambil keputusan secepat itu dengan orang yang bisa dibilang lebih pantas jadi ayahnya...
Mian Chingu, komentnya kepanjangan, abisnya bener-bener ga ngerti ma Sa Ran. Tetep semangat Chingu...
Makin kerennn. Ditunggu ya episode berikutnya......
BalasHapusThanks ya postingannya. Sangat mengurangi rasa penasaran......Ditunggu ya episode selanjutnya. Semangat.......
BalasHapusuuhhh klanjutannya bakar bikin mewekkk nih,,,ditunggu ya episode slanjutnya?????
BalasHapusaduuuhhh... tambah memicu emosi deh bacanya... ditunggu yaa... kelanjutannnya.... biarpun dah lihat filmnya... tapi gak bosan baca sinopsisnya....
BalasHapusChingu, episode 30 nya kapan d share ... *udah gk sabar nihh
BalasHapus