EPISODE 31
Sa Ran, aku memilih menyerah....
Son Ja akhirnya menggendong Gong Joo dipunggungnya…. Akibat terlalu banyak minum, sepanjang perjalanan kembali ke rumah Gong Joo terus saja tertidur. Saat masuk ke dalam rumah, Hwa Ja terkejut melihat putrinya pulang dalam keadaan mabuk berat. Merasa marah dan kesal, Hwa Ja berniat memukul Gong Joo namun Son Ja terus berusaha menghalanginya dan bergegas membawa Gong Joo ke dalam kamarnya.
Da Mo kembali bekerja di Buyonggak dan semuanya sepakat untuk tak memberitahu mengenai rencana pernikahan Sa Ran… ahjussi Saeng Kang merasa kasihan dengan Da Mo. Da Mo terus saja tertawa senang karena bisa kembali bekerja di Buyonggak tanpa menyadari sebuah hal besar akan segera terjadi pada Sa Ran dan juga berimbas pada kehidupannya…
Soon Duk kembali memikirkan Sa Ran dan juga rencana pernikahannya dengan Perwakilan Ma
Bagaimana bisa Orang tua mengijinkan anaknya menikah dengan seorang pria tua. Aku bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa, aku sendiri sudah kehilangan putriku.
Keesokan harinya
Hwa Ja membawakan segelas air untuk Gong Joo. Amarahnya semalam sudah lenyap… Hwa Ja mengatakan jika semalam Son Ja yang sudah membawa Gong Joo pulang, Son Ja menggendongnya. Gong Joo bergegas ke kamar Son Ja untuk mengucapkan terima kasih dan selepas kepergian Gong Joo, Son Ja memegangi dadanya yang kembali berdetak kencang tak karuan.
Ra Ra mengunjungi Buyonggak untuk bertemu Sa Ran. Selain ingin memberitahu Sa Ra perihal pernikahannya yang akan dihelat sebentar lagi, Ra Ra juga menyampaikan sebuah berita yang sangat membuatnya bahagia beberapa hari terakhir ini jika Son Ja ternyata adalah adik kandungnya. Sa Ran tak serta merta percaya namun melihat ekspresi Ra Ra yang tak menunjukkan kebohongan sedikitpun membuat Sa Ran mau tak mau mempercayainya.
Kebahagiaan Sa Ran dan Ra Ra hanya berlanjut sebentar… saat Sa Ran menyampaikan berita pernikahannya juga, Ra Ra awalnya gembira dan menyangka jika Sa Ran akan menikah dengan Da Mo. Namun kalimat Sa Ran selanjutnya membuat Ra Ra terdiam dan mengira jika Sa Ran mengerjainya balik… Sa Ran menyatakan jika dirinya benar-benar akan menikah.
Hwa Ran memutuskan memberitahukan berita pernikahan Sa Ran pada Da Mo setelah meminta izin terlebih dulu pada Sa Ran. Tak baik terlalu lama menyembunyikannya karena lambat laun semua rahasia yang mereka simpan akan terungkap jua ke permukaan.
Da Mo dipanggil Hwa Ran ke ruangannya. Mendengar ucapan Hwa Ran jika Sa Ran memutuskan menikah membuat Da Mo terkejut terlebih pria yang akan dinikahinya adalah Perwakilan Ma.
“semuanya benar bukan? Aku mendengarkannya dari Perwakilan Hwa Ran” tanya Da Mo ketika menemui Sa Ran dan pertanyaannya dibenarkan oleh Sa Ran. Ra Ra yang masih berada di kamar Gisaeng memilih diam dan hanya ikut mendengarkan “aku sudah mengantongi izin Ibu dan Ayah…”
“Perwakilan Ma lebih baik dan juga aku tidak perlu memiliki beban dengannya, dia juga dapat dipercaya” ucap Sa Ran memotong ucapan Da Mo
“ini karena aku kan?” tanya Da Mo lagi
“ini untukku… aku sudah memikirkannya dan memutuskannya. Aku tidak perlu memikirkan orang lain ataupun pendapat mereka” jawab Sa Ran
Da Mo berucap kenapa Sa Ran harus menikahinya, apa karena uang? Walaupun kekayaan yang dimiliki Da Mo bukan karena usahanya sendiri tetapi Da Mo akan berusaha keras. Lagipula pria tersebut sudah berusia 40th “kamu gila” ucap Da Mo akhirnya
“kemudian kamu juga tidak gila?” tanya Sa Ran. Do Hwa yang baru saja datang, sama seperti Ra Ra, memilih ikut menyimak pembicaraan mereka
“benar, aku gila karena cinta sedangkan kamu?” teriak Da Mo. Da Mo memutuskan untuk menemui Perwakilan Ma dan Sa Ran berucap, Perwakilan Ma memang ingin bertemu dengan Da Mo karena Sa Ran sudah menceritakan semua tentang Da Mo pada Perwakilan Ma. “jangan melakukan hal yang akan kamu sesali. Aku mengakui aku memiliki banyak kekurangan sebelumnya tapi aku tidak akan mengulanginya lagi di masa depan. Kamu berusia 20th dan hanya cocok dengan yang seusia denganmu” ucap Da Mo memilih kembali duduk dan tiba-tiba meneteskan air mata seusia mengungkapkan isi hatinya
“11 april yang lalu Nenek memintamu untuk makan malam bersama kan tapi kemudian membatalkannya… Hari itu kita tetap bertemu. Sebenarnya Nenek sudah mengatur agar aku dan kamu saling bertemu” ucap Sa Ran menceritakan sebuah rahasia yang hanya diketahuinya bersama dengan Nenek Da Mo
“kenapa kamu tidak mengatakannya… kenapa baru mengatakannya sekarang, jika Ayah dan Ibu mendengarnya, mereka pasti akan setuju dan tidak akan membantah. Aku pun akan langsung menyetujuinya” ucap Da Mo merasa sedih dan semakin menyesal
“lalu apa? Tuhan tetap tidak menakdirkan kita untuk bersama. Nenek hari itu bertemu dengan temannya. Aku membuat kue dan ketika kamu meneleponku aku sangat senang dan buru-buru menemuimu namun kamu mengatakan tidak menyukaiku lagi. Aku tidak ingin memikirkannya lagi, karena semua keserakahan akhirnya menjadi seperti ini. Aku akan menjadi Gisaeng selamanya” teriak Sa Ran. Mendengar ucapan Sa Ran membuat emosi Da Mo memuncak dan hendak menampar Sa Ran namun beruntung Ra Ra dan Do Hwa segera mencegahnya
“lalu menikah dengan pria tua. Aku tidak bisa membiarkan ini bahkan jika langit runtuh sekalipun” ucap Da Mo. Tiba-tiba Hwa Ran muncul. Hwa Ran berusaha menetralisir keadaan yang semakin memanas dengan cara menasehati Da Mo agar berbesar hati menerima keputusan Sa Ran… Hwa Ran sudah menanyakan hal yang sama, sama seperti yang ditanyakan Da Mo barusan namun Sa Ran tetap pada keputusannya dan tak ingin merubahnya.
Da Mo memutuskan pergi menenangkan diri… saat berpapasan dengan Ahjussi Saeng Kang dan juga Bong Yi, Da Mo tak menyapa mereka dan terus berjalan. Ahjussi Saeng Kang sudah bisa menebak apa yang terjadi. Da Mo akhirnya mengetahui rencana pernikahan Sa Ran.
Da Mo tidak tinggal diam… Da Mo memutuskan menemui Perwakilan Ma untuk membatalkan pernikahannya namun sama dengan sikap Sa Ran, Perwakilan Ma tetap berkeinginan untuk menikahi Sa Ran….
Ra Ra terduduk lesu saat Soon Duk masuk ke kamarnya mengantarkan pakaian Ra Ra. Soon Duk bertanya tentang Sa Ran dan keinginannya untuk menikah. Ra Ra mengucapkannya jika dia juga baru mengetahuinya hari ini… Soon Duk meminta Ra Ra untuk menasehati Sa Ran jika tidak Sa Ran akan menyesal. Entah kenapa Soon Duk merasa sangat perduli dengan teman Sa Ran tersebut padahal mereka baru bertemu beberapa kali.
Da Mo kembali ke Buyonggak dan langsung menemui Hwa Ran. Da Mo meminta Hwa Ran untuk sekali lagi meyakinkan Sa Ran, apa Hwa Ran tega melihat Sa Ran melakukan hal seperti ini? Hwa Ran membalas jika yang bisa mengubah keputusan Sa Ran adalah Da Mo sendiri. Jika Da Mo menyerah untuk terus berada di Buyonggak mungkin Sa Ran akan berubah pikiran? Wanita akan luluh dengan ketulusan begitupun dengan Sa Ran. Tetapi sayang teori Hwa Ran tak berlaku untuk Sa Ran. Saat Hwa Ran memanggil Sa Ran untuk kembali berbicara dengan Da Mo…. Sa Ran menegaskan jika keputusannya untuk menikah dengan Perwakilan Ma adalah murni karena keinginannya sendiri. Sa Ran meminta Da Mo agar mereka menjadi teman saja, jika Da Mo ingin berkunjung ke Buyonggak Sa Ran akan menemaninya dengan senang hati sebagai teman. Mereka berdua hanya memiliki hubungan di masa lalu dan ditakdirkan untuk meneruskannya di masa depan.
Sa Ran kembali ke kamarnya dan yang dilakukannya adalah menangis. Air mata yang sedaritadi terus berusaha ditahannya di depan Da Mo dan yang lainnya akhirnya tumpah jua. Sedangkan Da Mo, Da Mo mengepak semua barang-barangnya ke dalam koper. Da Mo memutuskan keluar dari Buyonggak, tidak ada lagi alasan baginya untuk terus berada di Buyonggak. Da Mo memilih menyerah T^T
Begitu mendengar kabar kepergian Da Mo, Sa Ran segera menghubungi Ibu Da Mo dan mengabarkan jika Da Mo sudah pergi. Seharusnya Sa Ran merasa senang dan lega begitupun dengan Ibu Da Mo tetapi entah kenapa jiwa mereka merasa kosong dan hampa, berganti dengan rasa bersalah yang berhasil menyusup masuk ke relung hati mereka.
Ibu Da Mo cemas karena waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam tetapi Putranya belum jua kembali… beberapa menit kemudian, bibi pengurus rumah memanggil Ibu Da Mo dan mengatakan jika Da Mo sudah pulang. Wajah lesu ditunjukkan Da Mo begitu memasuki rumah, Da Mo bahkan menjawab sudah makan saat ditanya apa dia sudah makan atau belum? Tak hanya itu Da Mo juga mengatakan jika hubungannya sudah berakhir dan tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi oleh Ibunya.
Malam harinya
Da Mo dan Sa Ran sama-sama tidak bisa memejamkan mata, tak mudah bagi mereka untuk melupakan segalanya dan menganggap seolah tak terjadi apa-apa setelah apa yang mereka alami hari ini. Hingga pagi menjelang yang dilakukan Da Mo adalah minum, Da Mo seolah kehilangan akalnya dan berusaha meyakinkan dirinya jika semua akan baik-baik saja. Tidak mungkin seorang Da Mo, hanya karena seorang wanita akan terpuruk seperti ini.
Hubungan Soon Duk dan Ibu Eo San sedikit demi sedikit mulai membaik. Soon Duk mulai leluasa masuk ke kamar Ibu Eo San hanya untuk mengganti bunga yang sudah layu ataupun menggaruk punggung Ibu Eo San. Tak hanya itu, Ibu Eo San mulai nyaman curhat dengan Soon Duk meskipun untuk merestui hubungan mereka berdua, Ibu Eo San masih terlihat ragu…
Keesokan harinya
Hwa Ran sekali lagi meminta Sa Ran untuk membatalkan niatnya menikah dengan Perwakilan Ma. Hwa Ran berharap kemarin Sa Ran hanya gertak sambel saja karena Da Mo masih ada disekitarnya tetapi saat ini tidak ada lagi alasan untuk Sa Ran tetap melanjutkan pernikahannya karena Da Mo telah keluar dari Buyonggak. Namun sekali lagi dan lagi Sa Ran tetap setia pada keputusannya dan tak akan merubahnya.
Ibu Da Mo terkejut saat mendapati putranya masih tertidur dan botol minuman beserta gelasnya berhamburan di atas meja. Saat kembali ke kamar Da Mo, Da Mo masih tetap dalam posisi yang sama. Ibu Da Mo bergegas membangunkan putranya tersebut dan memberikannya segelas air madu untuk menyegarkannya karena Ayahnya sedang dalam perjalanan dari bandara ke rumah.
Saat di kamar tidur
Ibu Da Mo terlihat melamun dan tiba-tiba bertanya bagaimana jika suaminya memikirkan kembali permintaan Ibu Mertua? Nenek Da Mo menginginkan Da Mo menikah dengan Sa Ran, lagipula Sa Ran adalah anak yang baik. Ayah Da Mo dengan tegas menolak karena sepengetahuannya Sa Ran, si gadis penari memiliki Ayah seorang pengangguran dan Ibunya bekerja di dapur Buyonggak. Mereka tidak sama dalam status social.
Sa Ran mengunjungi Ayah serta Ibu tirinya… dan kebetulan Gong Joo dan Son Ja juga sedang berada di rumah. Tujuan kedatangan Sa Ran adalah untuk memberitahukan rencana pernikahannya dengan seorang pria berusia 40th. Gong Joo terkejut, kegilaan apa lagi yang akan dilakukan Kakaknya. Setelah memutuskan menjadi Gisaeng di Buyonggak sekarang kakaknya akan menikah dengan seorang pria yang jauh lebih pantas dipanggilnya Ayah. Ayah Sa Ran hanya bisa menangis begitupun dengan Gong Joo.
Da Mo memutuskan pergi berkuda… ayahnya semakin stress melihat putranya hanya bermain-main saja dan memutuskan menyerah mengejar gadis yang akan dinikahinya.
Gong Joo dan Son Ja mengantar Sa Ran hingga ke lantai bawah
“apa Da Mo oppa tidak mengatakan apa-apa?” tanya Gong Joo kesal
“dia sudah menerimanya” jawab Sa Ran
“tetapi tetap saja, karena siapa kakak seperti ini? Apa hanya karena ingin menari?” tanya Gong Joo dengan isak tangis namun kali ini Sa Ran tidak menjawab dan memilih pergi.
Gong Joo memutuskan untuk menelepon Da Mo namun Son Ja mencegahnya, mereka tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan Sa Ran dan Da Mo.
Hwa Ja terlihat bahagia memikirkan jika Sa Ran akan menikah dengan seorang pria kaya. Tak hanya itu, Sa Ran akan membawa serta keluarganya tinggal di sebuah rumah mewah. Saat Gong Joo kembali, Hwa Ja bergegas menemuinya dan meminta Gong Joo untuk mencari info rumah yang akan ditempati mereka nanti.
“apa Ibu sangat senang?” tanya Gong Joo masih dengan linangan air mata
“tentu saja”
“Ibu, apa Ibu tidak memikirkan kakak akan hidup dengan seorang pria tua?” tanya Gong Joo lagi
“apa masalahnya? Banyak wanita yang menikah dengan pria yang jauh lebih tua dengannya” jawab Hwa Ja
“bagaimana jika itu aku?”
“jangan bicara omong kosong” jawab Hwa Ja marah
Kang San kembali ke rumahnya setelah Hyo Ri meneleponnya… Hyo Ri sepertinya sudah bisa menerima masa lalu Kang San dan juga kehadiran Son Ja.
Sa Ran menemui Hwa Ran seusai berkunjung ke rumah orang tuanya. Do Hwa bertanya kepada Hwa Ran setelah Sa Ran pergi, terdengar sangat aneh karena ke dua orang tua Sa Ran tak mencegahnya untuk menikah dengan seorang pria tua. Apa mereka bukan orang tua kandung Sa Ran?
Ra Ra mengajak Jin Am berkunjung ke rumah Kang San dan Hyo Ri… mereka makan siang bersama.
Hwa Ran sedang mengarahkan Dan Se untuk merapikan batang pohon yang sudah menjulur ke luar. Kemunculan seorang wanita setengah baya membuat Hwa Ran sedikit terkejut.
Dia adalah Ibu Da Mo yang ingin berbicara 4 mata dengan Sa Ran.
BERSAMBUNG
Menangis pas di episode ini.... Da Mo akhirnya memilih menyerah dan keluar dari Buyonggak. Setelah semua perjuangannya untuk merebut hati Sa Ran pada akhirnya Sa Ran memilih menikah dengan Perwakilan Ma. Sanggupkah Da Mo melihat Sa Ran menikah dengan pria lain? Apa Da Mo benar-benar yakin dengan keputusannya?
Nantikan di episode selanjutnya.
Mendebarkannya........
BalasHapusTetap SEMANGKA....DEWI...
Kasian gong joo. Dia benar2 syg sma sa ran.. :( emak nya aja yg kgak..
BalasHapusSumpah, mewek banget, thanks sinopsisnya, ditunggu episode selanjutnya ^^
BalasHapuscinta mereka sungguh rumit
BalasHapusD tv br 20 episde...
BalasHapusBca sinopsis ne srasa nonton hee..
Gk saaaabarrrr nunggu lnjutanx..
Ttp semangattt y.....
Gomawo eonni....... :)
BalasHapusgomawo eonni
BalasHapusd'tunggu recap selanjut.y
lanjutken....
BalasHapusDan Sa Ran, jangan marah lagi...
BalasHapusDan chingu, semangat terus ya, ditunggu recap selanjutnya.
uhhh jdi T-T,,,,,kya pa y jdi gk sabar,,,semaaaanggggaaatttt,untuk kelanjutan ceritanya
BalasHapusBener2 kisah cinta yg penuh liku
BalasHapus