=Episode 25=
Kisah kami kembali dimulai di Buyonggak
Da Mo dulu boleh saja ragu pada hubungannya dengan Sa Ran terlebih masalah restu ke dua orang tuanya…. tetapi sekarang Da Mo telah yakin pada keputusannya untuk menikahi Sa Ran tak perduli apapun yang akan menghalangi hubungan mereka ke depannya, Da Mo tidak akan goyah dan akan terus melindungi Sa Ran.
Do Hwa menjadi bimbang. Di satu sisi Sa Ran pernah memintanya untuk membuat Da Mo bekerja keras hingga akhirnya menyerah dan keluar dari Buyonggak tapi disisi lain Da Mo memintanya untuk membantunya agar dirinya bisa kembali bersama dengan Sa Ran. Eottoke?
Masih ingat dengan episode-episode awal dimana seorang peramal pernah mengatakan kepada Hwa Ran jika Soon Duk seperti seorang Ibu yang sedang merindukan anaknya? Kali ini Eo San dan Soon Duk menemui peramal tersebut untuk mengetahui dimana keberadaan anak mereka sekarang karena sampai saat ini mereka belum menemukannya. Hal yang mengejutkan pun terucap jika mereka bisa menemukan anak mereka setelah mereka berdua menikah. “dibandingkan dengan menemukan anak kalian, kalian berdua harus menikah terlebih dahulu. Setelah itu kalian berdua secara kebetulan akan menemukan anak kalian kembali”. Omo, jinja???
Sementara itu Kang San dan Hyo Ri masing-masing di tempat yang berbeda menghabiskan waktu mereka dengan minum. Kang San tengah dipusingkan dengan memikirkan Son Ja sedangkan Hyo Ri memikirkan Ra Ra.
Sebuah kejadian kurang menyenangkan terjadi di dapur disaat beberapa orang gisaeng, Sa Ran, Da Mo, Do Hwa dan Eun Ja sedang berkumpul bersama. Do Hwa tiba-tiba menampar Sa Ran di depan semua orang. Alasannya sepele, karena Sa Ran mengenakan warna pakaian yang sama dengan yang dikenakan Sa Ran saat ini.
Sa Ran melangkahkan kakinya kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Air matanya yang sedaritadi berusaha ditahannya akhirnya jatuh juga. Tak mudah mencari nafkah bahkan menjadi Gisaeng sekalipun. Akan banyak badai dan cobaan yang datang silih berganti dan Sa Ran menyadarinya, namun inilah pilihan hidup yang sudah diambilnya dan Sa Ran tidak bisa mundur.
Pekerjaannya sebagai Gisaeng sudah menanti. Kali ini Sa Ran mendapatkan tugas bernyanyi. Dari balik celah pintu Da Mo yang juga sedang bekerja mengantarkan makanan berhenti sejenak dan mengamati Sa Ran. Wajah Da Mo seketika menunjukkan kesedihan. Da Mo masih merasa semua yang menimpa Sa Ran adalah salahnya.
Ra Ra kembali bertemu dengan Jin Am. Merasa sudah ada kecocokan diantara mereka, Jin Am berencana melamar dan menikahi Ra Ra tahun ini.
Saat Da Mo membereskan peralatan makan tamu, Do Hwa menghampiri Da Mo. Do Hwa menanyakan kondisi Da Mo saat melihat Sa Ran ditampar tadi? Ternyata kejadian sewaktu di dapur tadi Do Hwa sengaja melakukannya agar Sa Ran tidak betah di Buyonggak dan segera keluar. Tak hanya itu, Do Hwa juga menyuruh Sa Ran minum dan menyajikan arak untuk tamu, hal yang tak pernah dilakukan dan disentuhnya selama berada di Buyonggak.
Dan Da Mo yang merasa kasihan dengan kondisi Sa Ran yang mabuk berat akibat terlalu banyak minum membawakan sup kimchi lobak untuk Sa Ran…. Saat ke kamar mandi, Sa Ran menatap dirinya di cermin. Sa Ran merasa kasihan dengan sosok bayangan di cermin tersebut
Aku sekarang hidup sebagai Gisaeng, bagaimana akan menjalani kehidupan yang bahagia?
Hwa Ran terlihat sangat bahagia dan mulai membayangkan dirinya memakai wedding dress untuk pernikahannya nanti. Hwa Ran tak menyadari jika semua impiannya selama ini adalah bayangan semu semata yang diciptakannya karena di suatu tempat di belahan lain kota Seoul, Eo San pria yang disukainya sedang merancang pernikahan bersama dengan Soon Duk, seseorang yang sudah dianggapnya saudara sendiri.
Keesokan harinya
Eo San memberitahukan rencana pernikahannya bersama Soon Duk dan juga ucapan peramal pada Ibunya dan juga Ra Ra. Ibunya tetap tak setuju dan menolaknya….
Sedangkan Ra Ra tidak serta merta mengatakan penolakan tetapi meminta Ayahnya untuk menikah lagi setelah dirinya menikah. Ra Ra kurang sreg dengan calon Ayahnya yang memiliki pekerjaan sebagai Koki Buyonggak
Para Gisaeng dikumpulkan di sebuah ruangan. Mereka kembali diingatkan mengenai aturan selama hidup di Buyonggak dan juga larangan yang tak boleh mereka langgar.
Malam harinya
Saat mengantarkan makanan ke ruangan salah satu tamu dimana Sa Ran menjadi gisaeng disana, Da Mo merasa kasihan dengan Sa Ran yang terlihat mulai mabuk namun berusaha untuk terus menahannya…. Da Mo meminta kepada tamu yang didampingi Sa Ran untuk tak terlalu banyak minum karena tak baik untuk kesehatannya tetapi maksud Da Mo sebenarnya adalah agar Sa Ran juga segera berhenti minum.
Ahjussi Saeng Kang mendekati Sa Ran yang tengah serius membaca buku. Sama seperti Eun Ja, ahjussi Saeng Kang menasehati Sa Ran jika Da Mo adalah pria yang baik namun sepertinya Sa Ran masih belum berubah pikiran. Dan Kali ini ahjussi Saeng Kang tak hanya menasehati Sa Ran tetapi juga Da Mo. Ahjussi berkata jika Da Mo harus segera membawa Sa Ran keluar dari Buyonggak jika tak ingin Sa Ran, wanita yang dicintainya menjadi alcoholic karena setiap malamnya harus minum arak.
Kenyataan pahit harus diterima Hwa Ran. Saat Eo San mengajaknya makan malam bersama, Hwa Ran awalnya sangat senang bukan main tetapi begitu mendengar jika Eo San akan menikah dengan salah satu bawahan Hwa Ran di Buyonggak yang tak lain adalah Soon Duk, Hwa Ran sontak terkejut. Eo San menjelaskan jika dirinya dan Soon Duk telah saling mengenal kurang lebih 25th, mereka berpisah dan kembali bertemu sewaktu Eo San ke Buyonggak. Hwa Ran berusaha tertawa meskipun hatinya terasa perih. Yang menjadi pertanyaannya kenapa Soon Duk tak mengatakannya padahal Hwa Ran pernah bercerita jika dirinya sedang jatuh cinta pada Direktur Geum? Kenapa Soon Duk tak menceritakan tentang hubungannya dengan Eo San? Jika saja dirinya lebih awal mengetahuinya, Hwa Ran tak perlu terlalu percaya diri akan menikah dengan Eo San dan tak perlu mempermalukan dirinya dengan mendatangi Ibu Eo San terlalu sering?
Keesokan harinya
Soon Duk mendatangi Buyonggak. Para Gisaeng lainnya membicarakannya dan terdengar oleh Sa Ran. Salah satu gisaeng bercerita jika Soon Duk adalah koki Buyonggak yang sangat pandai dalam memasak, sayang dirinya memiliki kekurangan dalam hal berjalan. Ingatan Sa Ran seketika melayang pada sosok wanita setengah baya yang pernah dijumpainya saat pertama kali menginjakkan kaki ke Buyonggak bersama Ra Ra.
Soon Duk menemui Hwa Ran. Hwa Ran tersenyum ketika melihat Soon Duk dan tak terlihat sedikit pun amarah di wajahnya.. Hwa Ran menyadari jika memang dirinya dan Eo San tak berjodoh walaupun seberapa keras pun Hwa Ran berusaha. Hwa Ran mengucapkan selamat kepada Soon Duk dan menyemangatinya agar berusaha lebih keras untuk merebut hati Ibu Eo San. Sedih ngeliatnya…
Untuk menyemangati dan menghilangkan kesedihan dirinya, Hwa Ran mengadakan pesta kecil-kecilan. Semua gisaeng berkumpul termasuk penjaga dan pekerja pria.
Sedangkan Soon Duk melanjutkan perjalanannya ke sebuah restoran. Soon Duk dan Eo San sudah berjanji akan makan siang bersama Ra Ra. Eo San ingin mengenalkan Soon Duk kepada Ra Ra secara resmi. Ra Ra sedikit canggung ketika melihat Soon Duk begitupun dengan Soon Duk yang sempat menyangka jika Ra Ra adalah putrinya.
Malam harinya
Hwa Ran menelepon ke dapur dan di waktu yang sama, Sa Ran berada disana mengambil air beras yang akan diberikan pada gisaeng yang sedang mabuk berat. Sa Ran membawakan kopi permintaan Hwa Ran. Mereka berbincang-bincang….
Kopi dan cinta adalah sama. Setiap orang akan ditarik masuk oleh rasanya dan membiarkan mereka menjadi ketergantungan.
Hwa Ran menceritakan kisah seorang pria dan wanita yang akhirnya bertemu setelah 25th mereka berpisah. Mereka sama-sama memendam rasa. Si pria menikah dengan orang yang salah dan Lain halnya dengan si wanita yang memilih untuk tetap sendiri. Ya benar, kisah yang diceritakan Hwa Ran adalah kisah Eo San dan Soon Duk yang tak lain adalah orang tua kandung Sa Ran.
“kisah yang sama akan terjadi pada kalian berdua jika kamu seperti ini terus, jangan menyerah” ucap Hwa Ran
“aku sudah memutuskan masuk disini dan aku tidak akan menyerah dan ragu untuk kepentingan semua orang. Aku tidak ingin hanya berbahagia seorang diri” jawab Sa Ran
Ra Ra terlihat sangat senang ketika bangun dari tidurnya. Jin Am meneleponnya dan mengatakan jika Ibu Jin Am hari ini ingin bertemu dengannya.
Tidak hanya Gong Joo yang sering membuat kekacauan dan keributan, Hwa Ja juga kali ini melakukannya. Saat makan siang di sebuah restoran, Hwa Ja tergelincir dan hampir saja jatuh ketika masuk ke dalam restoran. Hal yang sama kembali terulang ketika Hwa Ja akan keluar dari restoran tapi kali ini Hwa Ja benar-benar jatuh dan parahnya saat jatuh Hwa Ja tanpa sengaja menarik baju seorang wanita yang berdiri di depannya dan berhasil membuat wanita tersebut juga ikut terjerembep ke lantai. Tebak siapa, dia adalah Hyo Ri, wkwkwk.
Da Mo mempersiapkan ulang tahun Sa Ran yang akan jatuh pada hari selasa nanti. Da Mo bahkan meminta kepada Eun Ja agar mengajarkannya memasak sup rumput laut untuk Sa Ran dan juga ikan yang sudah dibeli Da Mo dari pasar.
Dan tepat di hari ulang tahun Sa Ran, saat waktu masih menunjukkan pukul 4 Da Mo sudah terbangun. Da Mo tak memperdulikan rasa ngantuk yang masih dirasakannya dan memasakkan sup rumput laut untuk Sa Ran.
Kejutan demi kejutan didapatkan Sa Ran, mulai dari karangan bunga di depan pintu kamar, sup rumput laut dan ikan yang sengaja disiapkan untuknya. Eun Ja menyampaikan semua usaha dan pengorbanan Da Mo kepada Sa Ran dan berhasil membuat Sa Ran menitikkan air mata saat kembali ke kamarnya.
Soon Duk mendatangi kediaman Eo San namun sambutan yang diterimanya sudah bisa ditebak. Ibu Eo San mengacuhkannya dan memilih masuk ke dalam kamar…
BERSAMBUNG
Semakin rumit ya ceritanya tapi entah kenapa jadi semakin suka^^.... Di episode-episode selanjutnya akan ada banyak kejutan. Kita jadi semakin sulit untuk menebak apa yang akan terjadi pada Sa Ran dan perasaannya begitupun dengan Da Mo dan hal nekat apa lagi yang akan diperbuatnya.
New Tales Of Gisaeng, dewi hanya membuat Recapnya dan bukan sinopsis. Dewi hanya merangkum inti dari kisah di setiap episode dan beberapa scene yang tidak tertulis akan ditampilkan di episode berikutnya sebagai lanjutannya.
Sekali lagi Jongmal Kamsahamnida untuk semangat dan komentarnya. Dewi akan usahakan posting setiap hari 1 sinopsis kecuali hari libur dewi minta maaf off dulu.
Bye-bye.
makin seru... mbak dewi semangat ya, aku tunggu di scene berikutnya
BalasHapusDitunggu oenni kelanjutanya, Fighting Fighting ya
BalasHapusNo Problemo Chingu, walau cuma Recapsnya aja aku udah cukup senang, setidaknya aku bisa tau episod-episod selanjutnya, jadi waktu nonton langsung ga begitu sedih melihat pengorbanan Sa Ran. Soalnya Sa Ran bener-bener kasihan.
BalasHapusTetep semangat Chingu, ditunggu recap selanjutnya...
Fitri
makin seru dan tambah ok.. tetap semangat sa ran,
BalasHapusbak dewi semangat yaa nerusinnyaa!! ngomong2 nih mbak new tales of gisaeng aa berapa episode yah? berarti kalo 1 hari 1 recap, bakal nunggu 1 bulanan dokngg :'(
BalasHapus52 episode... ya begitulah saeng, aku juga ngerjainnya tiap hari 1 episode. Pakai sistem kebut semalam "1 hari 1 episode", hehehehe.
Hapusmakasi semangatnya^^
Zmangat..untung deh ad recapnya coz mo nonton gak sempat. Thanks atas kerja kerasnya..tetap smangat smpe episod akhir yach
BalasHapusHari liburnya itu tiap tanggal merah yah.????
BalasHapusTetap semangka....
hehehehe, iya chingu.....
Hapusjadi kemungkinan hari jumat dan minggu nanti tidak posting, mianhae.
tetap ditunguuuu,,,,semangattttttttttttttttttttttt
BalasHapusnggak sabar baca recap selanjutnya. semangat buat posting terus ya mbak :))
BalasHapussemangat terus mbak dewiiiii :))
BalasHapusMbak 28 nya ada ngak?
BalasHapusSemangat kaka
BalasHapus