Jumat, 31 Agustus 2012

[Recap] New Tales Of Gisaeng Episode 13

Date with Halmoni^O^

Sa Ran sedikit terkejut mendengar perkataan Son Ja. Son Ja beralasan jika dia teringat terus dengan Neneknya jika harus kembali ke rumah tersebut dan dirinya merasa menjadi beban bagi keluarga Sa Ran jika terus tinggal disana. Son Ja akan menjual rumahnya dan membeli rumah yang berukuran lebih kecil.
Sa Ran menasehati Son Ja untuk mempertimbangkannya lagi karena tidak mudah menjual rumah dan mencari rumah baru lagi. Son Ja mengerti. Berselang beberapa menit kemudian Gong Joo keluar dari kamar dengan membawa sebuah kemeja hasil jahitannya, ternyata yang sedaritadi dikerjakan Gong Joo adalah menjahitkan sebuah kemeja baru untuk Sa Ran.
Sa Ran terlihat sangat menyukainya dan Son Ja meminta kepada Gong Joo agar dibuatkan juga, so sweet….
Kakek dan Nenek Ra Ra terlihat sangat senang. Mereka terus berbincang di dalam kamar tentang apa yang akan mereka lakukan jika cucu kandung mereka ditemukan? Nenek Ra Ra memiliki ide membeli sebuah rumah dimana dirinya, suaminya, Soon Duk dan anaknya akan tinggal bersama, namun Kakek Ra Ra terlihat enggan karena itu sama saja menyakiti hati Ra Ra dan Joo Hee.
Keesokan harinya
Sa Ran kembali berlatih baseball bersama dengan Sonsaengnim Sonja. Hari ini ada yang berbeda, Gong Joo juga ikut latihan bersama mereka. Tawa riang terus terpancar di wajah mereka.
Lain Son Ja, Sa Ran dan Gong Joo lain pula yang dikerjakan ke dua orang tua mereka. Hwa Jaa dan suaminya telah berjanji untuk makan siang bersama Eun Ja. Namun bukannya menikmati makanan yang disajikan, Eun Ja justru merasa iri melihat kedekatan antara Hwa Ja dan suaminya, dirinya juga ingin menikah dan memiliki suami sebagai tempat berbagi suka dan duka.
Ibu Da Mo menjadi bingung melihat kondisi suaminya yang menjadi pendiam dan tak seperti biasanya. Dia pun lebih memilih untuk meminum anggur daripada bermain bersama dengan Andrew. Ayah Da Mo bahkan menangis dan mulai membicarakan tentang Da Mo dan akhirnya terlontarlah kalimat jika Da Mo adalah seorang Gay. Ibu Da Mo terlihat tak mempercayainya, bagaimana mungkin anaknya seorang Gay???
Ayah Da Mo menunjukkan sebuah bukti jepit rambut yang ditemukannya di kamar Da Mo dan juga membeberkan fakta-fakta jika Da Mo tidak pernah serius dalam menjalani hubungan dengan seorang gadis, buktinya dia dengan tegasnya menolak Ra Ra. Ibu Da Mo mulai khawatir, namun Ayah Da Mo memintanya untuk tenang dan menunggu hingga Da Mo kembali dari Hongkong.
Son Ja dan Gong Joo menghabiskan akhir pekan mereka untuk berjalan-jalan ke gerbang timur (salah satu pusat penjualan barang-barang/pakain murah) sedangkan Sa Ran hanya berdiam diri di rumah dan hal tersebut mengundang rasa penasaran Hwa Ja “mengapa dia tidak pergi berkencan?”.
Hwa Ja masuk ke kamar Sa Ran dengan alasan membawakannya buah-buahan. Hwa Ja memberitahukan kepada Sa Ran jika ada yang menyukainya, Sa Ran tidak perlu khawatir karena Hwa Ja akan melakukan apapun jika Sa Ran memang ingin menikah (di Korea jika ada pasangan yang ingin menikah maka pihak wanitalah yang akan menyerahkan seserahan).
Gong Joo merasakan sakit perut dan memutuskan ke kamar mandi. Dirinya tanpa sengaja menginjak lipstick seorang wanita yang terjatuh saat hendak masuk ke kamar mandi dan dia adalah Hyo Ri. Hyo Ri kesal setengah mati karena Gong Joo tak mengucapkan permintaan maaf.
Kejadian lucu terjadi saat Gong Joo dan Hyo Ri berada di dalam toilet. 2 orang kakak beradik saling berbicara di dalam toilet. Sang adik meminta kakaknya untuk segera keluar karena sang kakak salah masuk toilet, sang kakak harusnya masuk toilet pria (kakak tetap cuek). Beberapa menit kemudian sang adik merasa ingin buang air juga dan meminta sang kakak untuk segera keluar, namun sang kakak enggan dan meminta adiknya untuk masuk di toilet sebelah.
Sang adik berkata jika toilet di sebelah terisi dan Gong Joo membenarkannya dengan menggunakan bahasa yang sama yang digunakan ke dua kakak beradik ini, bahasa Jepang (cieeee, Gong Joo bisa berbahasa Jepang). Hyo Ri tertawa ikut tertawa mendengarkan percakapan kakak beradik ini (Hyo Ri sepertinya mengerti bahasa Jepang juga).
Sa Ran, Ra Ra dan teman-temannya yang lain merayakan salah satu ulang tahun teman mereka. Mereka makan siang bersama dan lanjut dengan karaoke.
Iklan di Koran diteruskan namun tetap tidak ada hasil dan hari ini sudah lewat 3 hari.
Da Mo dan Neneknya akhirnya tiba kembali ke Korea dengan selamat
Ibu Da Mo langsung menginterogasi Da Mo mengenai kebenaran berita yang didengarnya dari suaminya jika anak satu-satunya yang dimilikinya adalah GAY. Tetapi sebelum Ibu Da Mo berbicara, Ayah Da Mo tiba-tiba meneleponnya dan meminta mereka makan malam bersama dengan Da Mo.
Malam harinya
Ayah Da Mo terlihat mencoba menahan amarah. Hal yang pertama ditanyakannya kenapa Da Mo berbohong tentang dirinya dan Ra Ra. Da Mo akhirnya mengakui jika dirinya sama sekali tidak tertarik dengan Ra Ra walaupun mereka telah bertemu beberapa kali. Pertanyaan selanjutnya dan pertanyaan yang sedari tadi ingin ditanyakan Ayah Da Mo adalah “apakah kamu menyukai lelaki?”.
Da Mo tertawa mendengar pertanyaan Ayahnya yang dirasa tak masuk akal, bagaimana bisa dia menyukai seorang lelaki, dirinya masih normal. Da Mo pun mengatakan tipe gadis yang disukainya adalah yang berkharisma dan memiliki pesona dan hal tersebut tidak ada pada diri Ra Ra yang menurut Da Mo belum dewasa dan terlalu cepat mengambil kesimpulan yang membuat keluarganya berpikiran yang macam-macam.
Ayah Da Mo terlihat lega begitupun dengan Ibunya. Di tengah malam buta Ayah Da Mo bangun dan kembali berdoa :
Ya Tuhan, biarkan putra kami menikah dengan wanita, walaupun wanita tersebut tidak kaya, tidak berpendidikan tinggi ataupun tidak cantik aku akan menyetujuinya. Jangan biarkan aku menjadi khawatir,jebal. Anakku harus menikah dengan seorang wanita (Doa Ayah Da Mo sebelumnya)
Dan sekarang
Ya Tuhan, aku ingin merubah doaku sebelumnya. Jika Da Mo menikah nanti bahkan jika aku tidak menyukai wanita itu tidak masalah, asalkan Da Mo dan istrinya bahagia aku akan menerimanya, hanya itu harapanku.

Keesokan harinya
Da Mo sedang berkemudi menuju kediaman Sa Ran namun di tengah jalan Sa Ran menelepon dan mengabarkan jika hari ini mereka tidak bisa pergi karena Nenek Da Mo tiba-tiba menelepon dan mengajaknya bertemu.
Tapi Da Mo mempunyai segudang ide. Da Mo kembali ke rumahnya dan menemui Neneknya. Da Mo berpura-pura tak mengenal Sa Ran dan mengajak Nenek dan Sa Ran menonton film bersama, cihuiiiiiiii^O^.
Sa Ran terlihat sangat bahagia begitupun dengan Nenek. Nenek bahkan membelikan hadiah dari Hongkong untuk Sa Ran yaitu sebuah kalung cantik. “aku akan menjaga ini baik-baik” ucap Sa Ran.
Nenek tertawa sepanjang pemutaran film sedangkan Sa Ran dan Da Mo saling bertengkar kecil, bukan adu mulut ya tetapi adu kekuatan.
Da Mo selalu saja ingin menggenggam tangan Sa Ran sementara Sa Ran sama sekali tidak ingin (untuk saat ini ya) karena takut jika Nenek nanti melihatnya.
Acara selanjutnya dilanjutkan dengan makan malam. Sa Ran meminta izin ke toilet dan sedikit terkejut ketika melihat Da Mo menunggunya di depan toilet wanita. Da Mo berucap jika dia sangat merindukan Sa Ran, Sa Ran hanya tertawa dan mengucapkan jika dirinya sangat, sangat bahagia. Mereka berdua kembali berjanji bertemu esok malam tapi tanpa Nenek.
Sepanjang makan, Da Mo tak henti-hentinya memandangi Sa Ran. Bahkan ketika Nenek melihat garis tangan Sa Ran, Da Mo tanpa malu-malu mengedipkan sebelah mata padanya.
Sesuatu hal di luar dugaan Sa Ran terjadi. Saat turun dari mobil seseorang menarik tangan Sa Ran dan memeluknya. Sa Ran sontak terkejut. Da Mo melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan Neneknya dengan beralasan jika bagasi mobilnya terbuka…. Omona, Da Mo sudah mulai jatuh cinta nich dengan Sa Ran^^
Kepergian Da Mo dan Neneknya menonton film bersama menimbulkan kecemburuan di hati Ibu Da Mo. Ibu Da Mo terus cemberut karena Da Mo sekali pun tak pernah mengajaknya nonton film bersama dan sifat Da Mo persis sama dengan Ayahnya.
Buyonggak
Kejadian lucu terjadi di Buyonggak. Ahjussi Saeng Kang melakukan meditasi hingga larut malam. Dirinya merasa pusing dengan ulah Nenek Wang dan ingin menenangkan diri. Tapi tempat yang dipilih Ahjussi untuk meditasi adalah kamarnya sendiri.
Bong Yi meminta Ahjussi Saeng Kang yang jatuh tertidur untuk tidur dengan posisi yang baik namun Ahjussi tak perduli dan merebahkan diri di dekat kaki Bong Yi.
Keesokan harinya
Eun Ja terbangun. Tak ada suara seseorang menyiapkan kopi di dapur seperti hari-hari biasanya. Rupanya Ahjussi Dan Se sedang sakit, sakit karena sepanjang malam tidak mendapatkan selimut yang diambil Ahjussi Saeng Kang.
Di dapur
Eun Ja segera menyiapkan bubur untuk Ahjussi Dan Se (Eun Ja kan menyukai Ahjussi), Nenek Wang pun menyiapkan air lobak untuk Hwa Ran yang mengalami pusing karena terlalu banyak minum saat menjamu tamu Buyonggak semalam. Nenek Wang bercerita jika dirinya sangat ingin melihat Hwa Ran menikah dengan pria yang dicintainya dan hidup berbahagia selamanya. Raut wajah Eun Ja menunjukkan kesedihan, dirinya juga sangat ingin menikah dengan pria yang dicintainya… hehehehe
Perlakun Eun Ja pada Ahjussi Dan Se membuat Ahjussi Saeng Kang cemburu (bukan dalam artian suka ya). Sewaktu dia sakit, Eun Ja bahkan tak menyisakannya makanan dan hari ini, Dan Se cuma flu, Eun Ja terlihat sangat repot…. Ckckckck
Nenek Da Mo menceritakan pengalaman menyenangkannya kemarin bersama Da Mo dan Sa Ran. Nenek Da Mo bahkan mengatakan jika Sa Ran dan Da Mo sangat cocok. Ibu Da Mo terlihat tidak menyukainya dan mengatakan jika Da Mo tidak boleh tertarik pada Sa Ran ataupun menjalin hubungan (padahal kenyataannya, Da Mo dan Sa Ran telah berpacaran, hehehehe).
Ra Ra menemui kakek dan neneknya. Ra Ra meminta Kakek untuk segera menghentikan iklan di Koran karena semua teman Ra Ra menanyakan mengenai iklan tersebut. Ra Ra bahkan menyarankan kepada kakeknya untuk keluar berjalan-jalan atau bermain dengan teman-teman Ra Ra lagi. Semua yang dikatakan Ra Ra hanya dianggap angin lalu oleh Nenek dan Kakek Ra Ra. Ra Ra sama sekali tidak mengetahui jika hal tersebut adalah harapan terakhir mereka menemukan saudara sepupu Ra Ra.
Kakek Ra Ra tiba-tiba tersadar ketika Ra Ra pergi. Sa Ran, ya Sa Ran….
Sa Ran lahir di tahun yang sama dengan Sa Ran dan wajah Sa Ran sangat mirip dengan wajah Nenek Ra Ra sewaktu muda….
Mungkinkah???

 =BERSAMBUNG=

Sampai jumpa di episode selanjutnya dan please
DON'T REPOST TO OTHER SITE!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kamsahamnida^^

6 komentar:

  1. thx dewi dah dilanjut sinopsisnya
    jd tambah penasaran sama hbgn da mo da sa ran^^

    fighting!! :))

    by nurul

    BalasHapus
  2. thx dewi dah dilanjut sinopsisnya
    jd tambah penasaran sama hbgn da mo da sa ran^^

    fighting!! :))

    by nurul

    BalasHapus
  3. makasih sinopnya,,,semangat yah,,ditunggu kelanjutannya ^^

    BalasHapus
  4. dilanjut episode 14 dan seterusnya donk... Ceritanya menarik, aku suka bgt..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...