Minggu, 12 Agustus 2012

[Recap] New Tales Of Gisaeng Episode 12

K-Drama New Tales Of Gisaeng Episode 12

=Da Mo Ternyata adalah seorang....???=

Sa Ran hanya tersenyum melihat tatapan Da Mo. Tidak apa-apa kan jika kali ini Sa Ran yang membayar makanan??? Hehehehe
Hwa Ja terlihat sangat senang mendapat laporan jika hubungan yang terjalin antara Sa Ran dan Da Mo semakin kuat. Artinya, pundi-pundi uang sudah menari-nari di depan mata….
Hwa Ja bahkan membawa pulang es krim dan paha ayam untuk dimakan bersama dengan suaminya, Sa Ran, Gong Joo dan juga Son Ja.
Kakek Ra Ra tidak bisa tidur, pagi nanti akan menjadi hari yang mendebarkan untuk dia dan istrinya. Tetapi sebuah masalah muncul, dimana Hp Nenek Ra Ra, bukankah nomor telepon yang dicantumkan adalah nomor telepon Nenek Ra Ra??? Dan Hp Nenek Ra Ra pun belum dicash???
Ternyata eh ternyata, Hpnya ada di ruang tamu. Bunyi Hp membangunkan Joo Hee dan hanya bisa tersenyum melihat sikap Ayah mertuanya.
H2C, harap-harap cemas itulah yang terjadi pada Soon Duk sekarang.
Sebuah bunyi di depan pintu rumah yang disewanya menyadarkannya dari lamunan. Loper Koran melemparkan Koran dan Soon Duk dengan cepat mengambilnya. Sebuah iklan pencarian orang tertera dengan jelas dan dapat dibaca siapapun.
Keributan kecil kembali terjadi di meja makan keluarga Da Mo. Ayah Da Mo memprotes masakan istriya yang terasa tawar dan tidak sesuai dengan seleranya. Da Mo ingin bereaksi tapi dengan cepat sang Ibu menyodorkannya air minum untuk menenangkannya.
Ayah Da Mo melirik Da Mo dan menyuruhnya untuk segera menikah daripada hanya keluyuran tak jelas di luar rumah, namun Da Mo sepertinya belum ingin melakukannya apalagi melihat kondisi rumah tangga ke dua orang tuanya.
Nenek, Kakek Ra Ra dan Eo San terlihat lega melihat iklan di Koran… setidaknya harapan untuk menemukan anak Eo San dan Soon Duk sudah terlihat. Iklan di Koran tak hanya dilihat oleh Kakek dan Nenek Ra Ra serta Soon Duk tetapi juga dilihat oleh Sa Ran, Kang San dan Hyo Ri serta teman-teman Ra Ra yang sangat penasaran. Teman-teman Ra Ra bahkan beranggapan jika Kakek Ra Ra jatuh cinta pada Bibi yang dulu pernah bekerja di rumah Ra Ra.
Son Ja dan Sa Ran kembali melanjutkan latihan baseball. Sa Ran menunjukkan banyak kemajuan dan artinya pelajaran tahap selanjutnya akan dimulai. Hwaiting^^
Kakek dan Nenek Ra Ra mulai gelisah karena sampai saat ini belum ada telepon masuk, Eo San juga merasakan hal yang sama ketika menelepon orang tuanya. Tunggu, Hp Nenek Ra Ra berdering.
Nenek Ra Ra terlihat antusias saat menjawab telepon apalagi yang meneleponnya adalah seorang wanita. Pertanyaan terus dilontarkan Nenek Ra Ra apalagi wanita yang meneleponnya mengatakan memiliki seorang anak perempuan dan 2 orang putra. Anak perempuannya telah menikah dan sudah mempunyai anak. Nenek Ra Ra bertanya apa dia yang sudah dibawa pergi dari rumah mereka 25 tahun lalu? Dan membuat wanita tersebut menjadi bingung. Raut kesedihan jelas terpancar, wanita tersebut memang pernah bekerja di rumah keluarga mereka tetapi bukan dia yang mengambil anak Soon Duk dan Eo San.

Kang San dan Hyo Ri mengajak Joo Hee makan siang bersama. Pertemuan mereka kali ini adalah untuk membahas mengenai iklan di Koran yang mencantumkan alamat rumah orang tua mereka. Joo Hee menjelaskan jika iklan tersebut adalah permintaan Ayah mereka dan Joo Hee hanya menurutinya. Ayah mereka ingin memakan makanan Bibi yang pernah bekerja di rumah mereka.
Kakek dan Nenek Ra Ra sedih. Mereka bahkan tak berselera makan.
Sa Ran dan Son Ja makan siang bersama. Hubungan mereka semakin dekat. Sa Ran yang dulunya tak menyukai Son Ja berbalik menyukainya, Son Ja sudah dianggap seperti adiknya sendiri layaknya Gong Joo. Pembicaraan ringan terjadi, Sa Ran meminta Son Ja untuk menganggapnya dan keluarganya sebagai keluarga sendiri.
Di Buyonggak
Sepeninggal Soon Duk, Nenek Wanglah yang mengambil alih dapur. Meskipun dirinya sudah tidak bisa memasak tetapi keahliannya untuk mengetahui cita rasa masakan tak perlu diragukan lagi. Beerapa petuah didapatkan Eun Ja dan para juru masak Buyonggak
Mencampurkan bumbu adalah bakat dan harus memakai hati, kadang dengan menutup mata saja kita bisa merasakan rasanya sempurna (jadi ingat perkataan Yesung Oppa, menyanyi harus dengan hati….)
Setelah giliran Eun Ja, kali ini giliran Ahjussi Saeng Kang. Eun Ja bersyukur karena dirinya mendapat petuah yang bermanfaat tetapi Ahjussi Saeng Kang justru mendapatkan marah karena menggunakan toilet yang berada di dapur yang hanya boleh digunakan oleh staf dapur dan tidak menyiram toilet dengan bersih (wkwkwkwk, ada-ada aja nich Ahjussi). Hasilnya Ahjussi Saeng Kang disuruh membersihkan toilet hingga bersih. Tapi jangan sebut Ahjussi Saeng Kang jika tak mempunyai segudang ide.
Ahjussi Saeng Kang meminta Ahjussi Dan Se membersihkannya dengan alasan jika Nenek Wang yang menyuruhnya. Tapi sepandai-pandai Tupai melompat maka akan ketahuan juga, Nenek Wang marah dan memarahi Ahjussi Saeng Kang. Nenek Wang bahkan mencipratkan air ke muka Ahjussi Saeng Kang dan memintanya berjanji untuk tak membohongi orang lain lagi.
“I See” ucap Ahjussi Saeng Kang dan membuat Nenek Wang menyangka jika Ahjussi Saeng Kang memarahinya. Untung Bong Yi datang pada saat yang tepat dan menjelaskan jika Ahjussi menggunakan bahasa inggris tetapi Nenek Wang tak percaya dan memukuli Ahjussi Saeng Kang.
Da Mo menelepon Sa Ran. Dirinya berpamitan karena akan berangkat ke Hongkong bersama dengan Neneknya selama 10 hari. (Sa Ran pasti merindukan Da Mo).
Nenek dan Da Mo berangkat ke Hongkong, itu artinya Ibu dan Ayah Da Mo hanya berdua saja di rumah. Ibu Da Mo sedang mempersiapkan makan malam dan mulai berkhayal jika Ayah Da Mo akan pulang dengan membawa seikat bunga untuknya dan melakukan hal romantis lainnya. Namu khayalan tinggallah khayalan ketika sebuah telepon masuk dan mengabarkan jika Ayah Da Mo akan malam di luar dengan seseorang. (kecewa, tentu sajaT^T).
Ayah Da Mo sedang makan malam dengan seorang gadis cantik, dia adalah Ra Ra. Mereka berdua tak sengaja bertemu di rumah sakit dan Ayah Da Mo memutuskan mengajak Ra Ra makan malam dan membahas sesuatu hal yang penting yaitu masalah pembatalan perjodohan antara Da Mo dan Ra Ra.
Di mobil, Ayah Da Mo terus memikirkan percakapannya dengan Ra Ra tadi, ternyata alasan pembatalan perjodohan adalah karena Da Mo tidak menyukai wanita alias Gay.
Sementara Ra Ra pulang ke rumah dengan raut muka bahagia. Bahagia karena sudah melakukan hal yang harus dilakukannya dari kemarin, yaitu mengerjai Da Mo…. Benar atau tidak Da Mo adalah Gay dan alasan pembatalan perjodohan mereka adalah urusan Da Mo selanjutnya (wkwkwkwk).
Kehebohan terjadi di ruamh Sa Ran ketika seorang pria tiba-tiba datang dan meminta Sa Ran untuk mengijinkannya menikahi Gong Joo atau setidaknya bertunangan saja. Gong Joo tentu saja menolak karena dirinya sama sekali tidak menyukai pria tersebut dan mereka hanya berteman.
Gong Joo mempunyai ide brilliant dengan mengatakan jika dirinya sudah menikah dan bahkan menunjukkan kamarnya yang sudah terisi dengan baju suaminya (sesaat sebelumnya, Gong Joo memberi kode kepada Sa Ran agar menghubungi Son Ja).
Dan untuk melengkap sandiwara, Son ja muncul dan berpura-pura menjadi suami Gong Joo. Si pria ketakutan dan tak mempercayai apa yang dilihatnya, dia pun memilih pergi daripada harus menanggung beban malu karena mengganggu istri orang (wkwkwkwk, hebat).
Gong Joo meminta Sa Ran dan Son Ja untuk menjaga rahasia ini dari Ibu mereka, karena jika Hwa Ja sampai mengetahuinya maka tamatlah Gong Joo. Bukan mendapat marah, Ibunya akan menyetujui jika Gong Joo menjalin hubungan dengan pria tersebut karena pria tersebut sangat berada.
Ayah Da Mo gelisah, dirinya terus saja memikirkan Da Mo. Di tengah malam, Ayah Da Mo terbangun dan berdoa
Ya Tuhan, biarkan putra kami menikah dengan wanita, walaupun wanita tersebut tidak kaya, tidak berpendidikan tinggi ataupun tidak cantik aku akan menyetujuinya. Jangan biarkan aku menjadi khawatir,jebal. Anakku harus menikah dengan seorang wanita. (Ingat ya dengan janjinya Ahjussi^^).
Seusai berdoa, Ayah Da Mo menuju kamar Da Mo untuk memeriksa apakah ada yang aneh atau benda yang aneh yang menunjukkan jika Da Mo adalah Gay. Dan hasil penyelidikannya membawanya menemukan sebuah jepit rambut yang patah (milik Sa Ran) dan membuatnya semakin yakin jika Da Mo adalah Gay (Ayah Da Mo bahkan membayangkan jika Da Mo diam-diam menjadi wanita jadi-jadian/waria, hehehehe).
Di kamar, Sa Ran terus melihat video hasil rekamannya tentang Da Mo yang sedang berkuda. Sa Ran terus tersenyum.

Soon Duk terus menunggu dan menunggu kabar dari Eo San, tetapi sampai hari ini tidak ada kabar atau kemajuan apapun. Soon Duk memutuskan menelepon Eo San terlebih dahulu dan membuat janji untuk bertemu.
Kai baru saja selesai mengajar para gisaeng bahasa inggris. Bong Yi datang dan mengatakan jika Nenek Wang ingin bertemu dengannya. Kai tentu saja heran ditambah dengan ucapan Ahjussi Saeng Kang yang memintanya untuk berhati-hati karena bisa saja dirinya mendapatkan marah.
Tetapi kenyatannya justru sebaliknya, Nenek Wang sangat welcome terhadap Kai. Nenek Wang bahkan menyiapkan sup kesehatan untuk Kai dan berbicara dengannya. Ahjussi Saeng Kang yang diam-diam menguping pembicaraan mereka menjadi iri.
Soon Duk bertemu dengan Eo San. Soon Duk meminta kepada Eo San untuk tidak menyerah karena seseorang pernah mengatakan kepadanya bahwa dia akan segera bertemu dengan anaknya. (masih ingat di episode awal kan, seorang Kakek tua mengatakan jika Soon Duk seperti seorang ibu yang merindukan anaknya). Mereka pun berencana untuk menemui Kakek tua itu lagi. Eo San mengantar Soon Duk pulang, berat rasanya melihat Soon Duk berjalan sendirian di tengah malam (Soon Duk kemudian minta diturunkan di tengah jalan), jelas rasa cinta masih terasa kuat di hati keduanya.
Iklan yang dibuat oleh keluarga Ra Ra kahirnya dibaca juga oleh Ayah Sa Ran.

Hp Nenek Ra Ra berbunyi, seorang pria meneleponnya dan mengatakan jika istrinya dulu pernah bekerja di rumah keluarga Ra Ra tetapi sekarang istrinya sudah meninggal dunia. Nenek Ra Ra terlihat antusias namun segera berubah sedih ketika pria tersebut mematikan telepon saat Nenek Ra Ra bertanya apa dia memiliki anak perempuan. Harapan mereka kembali sirna, Nenek Ra Ra bahkan sempat berpikiran untuk meminta Soon Duk melahirkan lagi tapi hal tersebut pasti mustahil.
Eo San akhirnya tiba di rumah dan segera menemui ke dua orang tuanya untuk memberitahukan apa yang baru saja didengarnya dari Soon Duk. Kakek dan Nenek Ra Ra terlihat sangat bahagi mendengarnya tetapi tidak bagi Joo Hee yang merasa dikucilkan karena ke dua mertuanya dan suaminya tak pernah mengajaknya untuk mengobrol bersama.
Gong Joo sedang asyik menjahit di kamar sedangkan Sa Ran dan Son ja sedang berada di ruang tamu. Son Ja tiba-tiba berucap sesuatu yang membuat Sa Ran sedikit terkejut “Noona, haruskah aku menjual rumahku?”.
=BERSAMBUNG=


Sampai jumpa di episode selanjutnya^^

5 komentar:

  1. thx dewi sinopsisnya^^
    keep spirit ea... :D

    Nurul

    BalasHapus
  2. waahhh.. dewi ternyata buat NToG tah? mantaappp.... Lanjutkan wi ^^ suka banget ma tu drama karena banyak banget petuah hidup nya di situ, termasuk salah satu family drama favoritku, meskipun storylinenya umum dan endingnya bisa ditebak tapi tetep kerennn, perjuangan Da Mo merebut hati Sa Ran, perjuangan Sa Ran mendapat restu ayah Da Mo. Komplit daah Da Mo cakeepp bangeet. hahaaha... mian, komenna jadi panjang

    BalasHapus
  3. @ anonim : gumawo^^
    @ aya : wah, ternyata ada yang sama denganku...
    g apa2 komennya panjang aya, dewi jadi tambah semangat nich banyak yang nungguin ternyata^^

    BalasHapus
  4. keren juga ternyata....pertama liat judul ga tertarik, tp pas baca recapsnya malah ketagihan nie...ditunggu recaps selanjutnya ya...fighting!!!

    BalasHapus
  5. @ anonim : hehehehe, gumawo semangatya^^

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...