Kamis, 11 Agustus 2011

[Sinopsis] Movie Hearty Paws Bagian Kedua (END)

Ibu Chan YI bersama calon suaminya sedang mengurus visa dan paspor. Sementara itu di tempat lain, Chan Yi dari luar jendela sebuah rumah makan cepat saji sedang memperhatikan sebuah keluarga yang terlihat sangat bahagia. Ke dua anak yang sempat meminta di Bus yang ditumpangi Chan Yi tadi, tidak sengaja melihat apa yang dilakukan Chan Yi. Mereka berdua mengira kalau Chan Yi sedang lapar.
Ke dua anak tersebut mentraktir Chan Yi makan. Chan Yi hanya melihat bungkusan roti isi yang sekarang berada di tangannya sementara si anak lelaki dengan lahap mulai memakan roti isinya. Chan Yi menanyakan tentang orang tua mereka. Si anak perempuan hanya tersenyum dan mengatakan kalau semua hanyalah acting saja demi mendapatkan uang dan mereka berdua tidaklah bersaudara.
Anak perempuan tersebut mengajak Chan Yi untuk ikut mereka daripada Chan Yi harus tidur di jalanan.
Malam harinya Chan Yi sedang berbicara dengan seorang pria. Pria tersebut bersikap ramah dan terus saja mengatakan kalau tinggal di tempat ini adalah hal yang baik. Pria tersebut ternyata adalah seorang preman yang menampung anak-anak jalanan dan memerintahkan mereka untuk meminta uang. Chan Yi tidak menyadari hal tersebut dan tidak menyadari kalau sekarang dirinya berada di dalam bahaya.
Chan Yi diajak naik ke kamar yang disediakan untuk semua anak. Saat Chan Yi melewati tangga, pria tersebut menahannya dan meminta Chan Yi untuk menyerahkan tas pink milik So Yi. Chan Yi tentu saja menolak dan mengatakan kalau dia akan menyimpan tas adiknya di sebuah loker.
Chan Yi ditemani oleh anjing kesayangan Pria, Becky. Ma eum yang sedang mengais-ngais tempat sampah tanpa sengaja melihat Chan Yi dari kejauhan. Ma eum terus saja menggonggong memanggil Chan Yi, namun Chan Yi sama sekali tidak mendengarnya.
Chan Yi memasukkan Tas So Yi ke dalam loker yang gelap. Chan Yi tiba-tiba mengingat kalau So Yi takut kegelapan. Chan Yi mengambil sebuah senter dari dalam tas So Yi dan menyalakannya. “sekarang tidak gelap lagi kan, kakak akan memastikan kamu tidak sendirian di dalam kegelapan” gumam Chan Yi.
Ma eum berlari dengan cepat agar bisa bertemu dengan Chan Yi, namun Chan Yi sudah pergi. Ma eum melihat kesekeliling mencari keberadaan Chan Yi, namun hasilnya tetap nihil. (Hebat benar dech Ma eum, berapa lama ya dilatihnya???).
http://www.smileycodes.info
Ma eum mendekati Loker tempat penyimpanan tas So Yi. Ma eum seolah-olah mendengar suara So Yi yang memanggil dirinya. “ Ma eum, Ma eum”. Ma eum terus menyandarkan kepalanya di loker tersebut. Sementara itu Chan Yi sama sekali tidak bisa tidur dan hanya duduk di pinggir jendela.
Hingga pagi menjelang, Ma eum tidak beranjak dari loker.
Ma eum melihat seorang anak kecil sedang makan es krim. Hal itu kembali mengingatkannya pada sosok So Yi yang sangat menyukai es krim.
Anak perempuan mencubit lengan Chan Yi dengan tujuan agar Chan Yi mulai berbicara seperti yang kemarin dilakukannya dengan temannya. Chan Yi mulai bercerita kalau dia dan adiknya sekarang sendiran, ibu mereka pergi meninggalkan mereka. Chan Yi mulai menangis dan anak perempuan sedikit terkejut karena Chan Yi sangat menjiwai aktingnya dan apa yang sedang dikatakannya. Anak perempuan tidak mengetahui kalau Chan Yi sedang menceritakan dirinya dan So Yi yang ditinggal ibu mereka. Para penumpang kereta api terlihat sedih mendengarkan cerita Chan Yi.
Saat mereka meminta uang dari para penumpang kereta, tiba-tiba dua orang penjaga kereta api muncul dan mulai mengejar mereka. Chan Yi dan anak perempuan dengan cepat berlari keluar kereta. Chan Yi terpaksa harus menjatuhkan beberapa uang recehan yang didapatkannya saat menaiki tangga agar para penjaga terpeleset.
Begitu mereka memastikan keadaan sudah aman, anak perempuan kemudian memarahi Chan Yi karena sudah menjatuhkan uang yang mereka dapatkan dengan kerja keras. Chan Yi menunjukkan beberapa keping uang recehan yang masih berada di kantongnya.
Sebuah keramaian menarik perhatian anak perempuan. “ada apa itu?” gumam anak perempuan dan bergegas menuju sumber keramaian, Chan Yi pun akhirnya ikut.
Ma eum terus menerus menggonggong melihat beberapa orang yang ingin membawanya pergi dengan sebuah pengait. Mereka adalah penangkap hewan liar dan ingin membawa Ma eum pergi. Mereka menganggap kalau Ma eum adalah anjing liar dan pengganggu karena Ma eum menghalangi setiap orang yang ingin mengambil barang mereka dari loker.
Chan Yi ikut bergabung dalam kerumunan dan terkejut saat mengetahui sumber keramaian adalah Ma eum. Chan Yi seketika mundur dari keramaian dan terlihat memikirkan sesuatu. Gonggongan Ma eum masih saja terdengar.
“hentikan, dia adalah anjingku” teriak Chan Yi tiba-tiba pada petugas.
Ma eum menatap Chan Yi dengan tatapan sedih sekaligus senang (aku bingung mengartikan ekspresi Ma eum chingu).
Chan Yi terus saja berjalan dan tidak memperdulikan Ma eum yang masih mengikutinya. Anak perempuan terus saja berbalik ke belakang dan merasa kasihan dengan Ma eum. “apa kau masih terus mengikutiku, pergi” teriak Chan Yi dan berlari melewati rel kereta api sebelum palang kereta tertutup. Anak perempuan pun ikut berlari.
Ma eum hanya menatap kepergian Chan Yi dan menunggu sampai kereta lewat dan palang kereta terbuka.
“apa yang kau lakukan dengannya, dia sangat kasihan” ucap anak perempuan namun Chan Yi tidak memperdulikannya dan mempercepat langkahnya.
Ma eum berlari cepat mengejar Chan Yi dan mengikuti Chan Yi ke tempat penampungan anak jalanan.
Pria dan anak-anak lainnya mengerumuni Ma eum. Chan Yi sama sekali tidak memperdulikannya dan masuk ke dalam rumah.
Keesokan harinya Pria melatih Ma eum cara menggigit yang benar. Chan Yi dan yang lainnya keluar dari rumah dan bersiap mencari uang. Ma eum yang melihatnya dengan cepat berlari ke arah Chan Yi dan meninggalakan Pria. Chan Yi yang masih kesal pada Ma eum menendang Ma eum dan berteriak agar jangan mendekatinya.
Anak perempuan yang melihatnya akhirnya memutuskan mengajak Ma eum mencari uang bersama mereka.
Anak perempuan dan anak lelaki berdiri di hadapan para penumpang kereta. Anak perempuan duduk menjongkok di lantai kereta dan mengajak Ma eum duduk disampingnya. Mereka mulai melancarkan aksinya dan berpura-pura menangis meminta belas kasihan.
Chan Yi hanya menatap mereka dari pintu jendela kereta.
Malam harinya semua anak berkumpul, menyalakan api dan mengelilinginya. Mereka tersenyum dan tertawa bersama melihat Ma eum yang menurut mereka sangat lucu dan menggemaskan. Chan Yi kesal melihatnya dan mengatakan kepada anak perempuan agar jangan terlalu sayang pada Ma eum. Anak perempuan tidak memperdulikan apa yang dikatakan Chan Yi, baginya Ma eum adalah penghibur bagi mereka semua.
Keesokan harinya, Chan Yi dan anak perempuan kembali mencari uang. Mereka duduk di salah satu kursi batu dekat dermaga karena keletihan. Anak perempuan menuangkan segelas susu kepada Ma eum.
Anak perempuan menasehati Chan Yi agar jangan terlalu kasar pada Ma eum, biar bagaimanapun Ma eum adalah anjing kesayangan So Yi. Baru saja Chan Yi ingin menjawab, Chan Yi tiba-tiba terkejut saat melihat Ma eum memuntahkan semua susu yang sudah diminumnya. “Ma eum ada apa denganmu?” tanya anak perempuan.
Chan Yi melihat tanggal kadaluarsa di kemasan susu. Anak perempuan juga ikut melihatnya “ini sudah expaire, kenapa mereka masih menjualnya…. Ayo kita pergi ke toko tadi dan meminta mereka untuk bertanggung jawab” ajak anak perempuan “kenapa?” tanya anak perempuan saat melihat Chan Yi hanya terdiam “tidak usah” teriak Chan Yi emosi dan berlalu pergi “yaaaaaaa, mau kemana” teriak anak perempuan.
Sebuah batu mengenai kaca jendela toko tempat Chan Yi dan anak perempuan membeli susu. Terdengar suara seorang ahjumma yang marah-marah karena kaca jendela tokonya pecah. Anak perempuan dan Ma eum yang lewat di depan toko terlihat heran. “apa kau yang melakukannya?” tanya anak perempuan senang dan Chan Yi sama sekali tidak menjawab dan hanya tersenyum.
Chan Yi, anak perempuan dan Ma eum kemudian melanjutkan pekerjaan mereka. Mereka menaiki salah satu Bus dan mulai membagikan brosur. Salah satu penumpang Bus turun dan otomatis pintu Bus terbuka. Saat itulah Ma eum tanpa sengaja melihat seorang anak kecil memakai tas pink dengan rambut di kepang dua.
Ma eum berlari ke jendela belakang Bus dan terus menggongong. Chan Yi dan anak perempuan penasaran dengan apa yang dilihat Chan Yi dan ikut melihatnya.
Malam harinya semua anak dikumpulkan. Pria terlihat sangat marah dan mulai memarahi mereka satu persatu karena tidak berhasil membawa uang sebanyak-banyaknya. Anak perempuan tanpa sengaja mengatakan sesuatu yang membuat pria marah. Pria pun dengan emosi menendang anak perempuan hingga terjatuh.
Saat hendak menendang untuk yang ke dua kalinya, Chan Yi tiba-tiba berdiri di hadapan anak perempuan dan menghalangi pria.

Pria yang emosinya masih tersulut memukul Chan Yi dan menyebabkan wajah Chan Yi berdarah.Ma eum terus saja menggonggong dan tidak rela jika Tuannya dipukuli hingga berdarah.
Pria yang masih marah dengan Chan Yi ditambah dengan gonggongan Ma eum memukuli Ma eum hingga Ma eum terluka dan tergolek lemah.
Pria menyuruh semua anak ke taman hiburan. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk menyiksa Ma eum. Ma eum dan anjing kesayangan pria ditempatkan dalam satu kandang dan si Pria menyuruh anjingnya untuk menggigit Ma eum. Pria terlihat sangat senang sementara ke dua anak buahnya merasa kasihan dengan Ma eum.
Malam harinya terlihat sebuah mobil berhenti di dekat sebuah tempat pembuangan sampah. Dua orang pria turun dan setelah menurunkan sesuatu ke dua pria tersebut bergegas pergi. Ternyata yang diturunkan ke dua pria tersebut adalah Ma eum yang penuh luka dan diletakkan di atas tumpukan sampah.
Anak-anak akhirnya pulang termasuk Chan Yi. Senyuman terlihat jelas di wajah mereka.Chan Yi melihat ke sekeliling mencari keberadaan Ma eum. Chan Yi berniat memberikan sosis yang sengaja dibelikannya untuk Ma eum.
Menyadari Ma eum tidak ada, Chan Yi memutuskan masuk ke dalam rumah. Baru saja Chan Yi ingin meneguk segelas air, perhatiannya teralihkan oleh suara anak buah si Pria yang mengatakan kalau anjing Chan Yi terluka parah. Mereka bahkan tertawa dan mengatakan kalau anjing si pria dengan ganasnya menggigit anjing Chan Yi.
Chan Yi sontak terkejut dan dengan penuh emosi bertanya dimana Ma eum sekarang.
Saat semua warga Seoul sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Chan Yi malah berlari di kegelapan malam. Tujuannya hanya satu yaitu menemukan Ma eum.
Chan Yi sangat emosi saat mendapati sampah sudah diangkut oleh truk sampah.
Chan Yi kembali ke rumah. Dengan sebatang pipa, Chan Yi mulai memukul kandang anjing peliharaan si pria hingga menyebabkan Becky terus menggonggong dan semua orang keluar dari rumah termasuk si Pria.
“apa yang kau lakukan hah, kau ingin mati” teriak si Pria dan memerintahkan anak buahnya untuk memukul Chan Yi.

Chan Yi sama sekali tidak takut dan menggenggam pipa dengan kuat. Anak perempuan yang melihat Chan Yi dalam bahaya segera masuk ke dalam rumah dan menelepon polisi. Baginya kali ini tindakan si Pria sudah kelewatan dan melebihi batas.
Anak buah si Pria berhasil menangkap Chan Yi dan mereka bersiap-siap memasukkan Chan Yi ke kandang anjing seperti yang terjadi pada Ma eum. Chan Yi berusaha memberontak dan untungnya suara sirine mobil polisi berhasil menghentikan aksi si Pria.
Chan Yi dan semua anak sekarang berada di kantor polisi. Anak perempuan merasa kasihan dengan Chan Yi dan bertanya apa yang akan dilakukannya sekarang. Chan Yi menjawab kalau dia akan mencari Ma eum terlebih dahulu dan kembali ke desa.
Anak perempuan sedih mendengarnya, Chan Yi sudah dianggapnya sebagai kakak dan sekarang mereka harus berpisah. Anak perempuan meminta Chan Yi untuk berhati-hati.
Chan Yi menuju loker tempat penyimpanan tas So Yi. “So Yi maafkan kakak, kita tidak akan berpisah lagi” ucap Chan Yi dan mengambil tas pink kesayangan So Yi. Chan Yi menutup pintu loker dan tiba-tiba sebuah sentuhan keras dibahunya mengagetkan dirinya.
Senyuman seringai sekarang terlihat di hadapannya “kita bertemu lagi” ucap Pria dan menarik Chan Yi menjauh dari keramaian.
Chan Yi terus memberontak dan berhasil melepaskan diri saat dirinya akan dimasukkan ke dalam mobil. Pria tidak tinggal diam dan menyuruh anjing kesayangannya mengejar Chan Yi. Ma eum yang berada tidak jauh dari Chan Yi dan pria berusaha melindungi Chan Yi. “Ma eum” teriak Chan Yi saat melihat Ma eum dan anjing si Pria saling menggonggong dan siap-siap berduel. “lari, ayo cepat” teriak Chan Yi pada Ma eum.
Chan Yi dan Ma eum berlari sekencang-kencangnya.
Pria dan anjing terus mengejar mereka. Naas saat menyebrangi jalan, anjing si Pria, Becky tanpa sengaja tertabrak mobil.
Chan Yi berjalan tanpa arah dan Ma eum terus mengikuti Chan Yi. Chan Yi kemudian duduk di salah satu bangku di taman. Ma eum perlahan-lahan mendekati Chan Yi. Chan Yi berusaha mengusir Ma eum namun salah satu sepatunya tiba-tiba terlepas dari kakinya dan terbang ke udara. Chan Yi menunggu reaksi Ma eum, apa Ma eum akan mengambilnya atau hanya diam saja.
Ma eum berjalan perlahan-lahan menuju Chan Yi dengan sepatu Chan Yi dimulutnya.
Ma eum memberikannya pada Chan Yi dan hal itu membuat Chan Yi tersenyum senang dan mengelus kepala Ma eum dengan penuh rasa sayang.
Chan Yi dan Ma eum memandangi seorang anak yang sedang asyik bermain sepeda. Chan Yi sepertinya sangat ingin melakukannya juga. Ma eum yang mengerti keinginan Chan Yi mendekati anak tersebut dan mulai menggonggong. Anak tersebut sontak ketakutan dan berlari meninggalkan sepedanya.
Ma eum berlarian disamping Chan Yi yang sangat asyik bermain sepeda. Chan Yi tiba-tiba menjatuhkan sepeda dan berlari pergi saat ayah dari anak yang tadi datang dan ingin memarahinya.


Chan Yi dan Ma eum menghabiskan waktu bersama-sama mulai dari makan (walaupun hanya makan sebuah roti dan es krim dan itupun dibagi bersama-sama), berguling-guling di atas rumput hijau, bermain balon dan berlarian di pinggir pantai.
Ibu Chan Yi mendatangi kantor imigrasi untuk mengambil paspor dan visa yang sudah selesai. Dirinya tersenyum senang saat melihat paspor dan visa yang sekarang sudah berada ditangannya. Namun senyumnya seketika memudar saat melihat kartu keluarga yang menyatakan kalau So Yi sudah meninggal. “maaf, ini pasti salah, tidak mungkin anak ini sudah meninggal” ucap Ibu Chan Yi pada petugas. Petugas sedikit bingung dengan ucapan Ibu Chan Yi karena tidak mungkin seorang ibu tidak mengetahui jika anaknya sudah tidak ada. “ini tidak mungkin” teriak Ibu Chan Yi dan mulai menangis.
Malam harinya hujan turun dengan deras. Chan Yi dan Ma eum terpaksa berteduh di stasiun bawah tanah.
Chan Yi menggigil kedinginan dan terus saja batuk. Ma eum memandangi Chan Yi dan tiba-tiba pandangannya menjadi kabur. Ma eum melihat seorang pria yang tertidur tidak jauh dari mereka. Ma eum melihat pria tersebut terbungkus Koran dan mengambil Koran tersebut untuk dipakaikan kepada Chan Yi.
Keesokan harinya, Ma eum meninggalkan Chan Yi untuk mencari makanan. Pandangan Ma eum kembali kabur saat melihat sebuah truk berisi tumpukan roti. Ma eum berhenti sesaat dan kemudian berlari menuju truk yang kebetulan saat itu sedang terbuka. Ma eum mangambil satu roti dan kembali kepada Chan Yi.
Chan Yi berjalan perlahan-lahan dengan Ma eum dibelakang mengikutinya. Ma eum terus menggosok matanya karena penglihatannya semakin tidak jelas. “ada apa?kamu jangan menggosok matamu terus menerus” ucap Chan Yi.
Chan Yi memutuskan membawa Ma eum ke dokter hewan. Dokter mengatakan karena benturan suatu benda yang keras merusak salah satu syaraf penglihatan Ma eum.
Chan Yi mengeluarkan kotak P3K milik So Yi. Di dalamnya terdapat selembar uang kertas. “ini adalah uang dari Omma untuk So Yi. So Yi pasti tidak akan marah kalau kita menggunakannya” ucap Chan Yi “tunggu disini dan aku akan kembali” ucap Chan Yi namun Ma eum tetap mengikutinya.
“tunggulah disini, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Selama ini aku sudah salah karena menyalahkanmu karena kematian So Yi. Maafkan aku, mulai sekarang kita akan bersama-sama dan tidak akan terpisahkan” ucap Chan Yi sedih dan memeluk Ma eum.
Chan Yi memutuskan kembali ke rumah Ibunya. Chan Yi terus menerus memencet bel namun sama sekali tidak ada tanggapan dari dalam rumah. Chan Yi dan Ma eum akhirnya kembali berjalan di bawah guyuran hujan.
Ternyata Ibu Chan Yi sekarang berada di rumah yang pernah ditinggali Chan Yi dan So yi di desa.Ibu Chan Yi terus menangis mendapati rumah yang dulu pernah ditinggalinya bersama dengan Chan Yi dan So Yi sudah tidak berpenghuni. Yang ada hanya lembaran kertas berisi hasil gambaran So Yi dan lukisan tanah liat buatan Chan Yi.
Chan Yi dan Ma eum memilih tidur di tempat sebelumnya yaitu stasiun bawah tanah. Dua orang tidak sengaja melewati mereka dan mengenali mereka. Mereka ternyata adalah anak buah si Pria.
Pria dengan tergesa-gesa mendatangi tempat yang dimaksud anak buahnya, namun dia harus mengurungkan niatnya saat melihat dua orang polisi yang sedang berpatroli membawa pergi Chan Yi. Ma eum terus saja menggonggong saat menyadari kehadiran si Pria.
Chan Yi dibawa ke ruangan perawatan di kantor polisi dan Ma eum dengan setia menunggui Chan Yi di depan pintu.
Si pria membuntuti mobil patroli polisi. Dia kemudian berjalan perlahan-lahan melewati pintu belakang dan membawa Chan Yi yang sama sekali tidak sadarkan diri. Ma eum yang melihatnya terus saja menggonggong dan mengundang rasa penasaran para polisi. Mereka pun mengecek kamar Chan Yi dan terkejut saat melihat Chan Yi sudah tidak ada.
Ma eum mengejar mobil yang membawa Chan Yi. Pandangan Ma eum mulai kabur namun Ma eum sama sekali tidak memperdulikannya dan terus berlari.
Chan Yi dibawa ke sebuah gudang tua. Dengan kasar, si Pria memasukkan Chan Yi ke sebuah kotak kaca dan memasukkan sebuah selang air ke dalam kotak kaca. Air perlahan-lahan mulai membenamkan tubuh Chan Yi. Chan Yi berusaha bangun dengan sisa tenaga yang dimilikinya namun Pria dengan kasar kembali mendorong Chan Yi. Pria sangat dendam pada Chan Yi. Karena Chan Yilah anjing kesayangannya mati tepat dihadapannya.
Ma eum akhirnya sampai di gudang tua. Ma eum mulai mengendus-ngendus mencari tempat Chan Yi disekap. Ma eum berlari dan mendorong Pria hingga terjatuh. Ma eum mendekati kotak kaca dan terus menggonggong memanggil Chan Yi yang berada di dalam air.
Pria berusaha bangun dan mengambil sebuah kayu yang tersimpan tidak jauh dari tempatnya. Ma eum terus menggonggong dan mundur perlahan-lahan saat meihat Pria. Sementara itu Chan Yi yang berada di dalam kotak kaca berusaha untuk keluar.
Ma eum terus menggonggong dan tiba-tiba suara gonggongannya berubah menjadi suara pekikan. Chan Yi berjalan perlahan-lahan mendekati Pria dengan sebuah besi di tangannya. Seketika Chan Yi memukulkan besi ke punggung Pria hingga dia terjatuh dan tidak sadarkan diri. Beberapa menit kemudian polisi berhasil mengepung tempat penyekapan Chan Yi.
Ma eum kembali dibawa ke dokter hewan. Dokter mengatakan kalau sudah tidak ada harapan lagi untuk Ma eum dapat bertahan. Chan Yi menjadi sedih mendengarnya dan perlahan-lahan mengeluarkan air mata “Ma eum pasti akan selamat” ucap Chan Yi.
Ibu Chan Yi terus gelisah menunggu di ruang tunggu kantor polisi. Seorang polisi mendekatinya dan memberikan barang Chan Yi yang ketinggalan di kantor polisi. “So Yi-ah” gumam Ibu Chan Yi sedih saat melihat tas pink kesayangan So Yi yang merupakan hadiah darinya.
Chan Yi terus mengajak Ma eum berbicara “Ma eum sekarang kita pulang ke rumah, kita akan bersama-sama seperti dulu, tidak perduli apapun yang terjadi”. Sebuah suara memanggil nama Chan Yi, suara yang seharusnya setiap orang sangat senang mendengarnya tetapi bagi Chan Yi tidak. Karena suara itulah yang menjadi semua penyebab masalah yang menimpa dirinya, So Yi dan Ma eum.
“Chan Yi maafkan Omma” ucap Ibu Chan Yi sedih dan berlutut di hadapan Chan Yi. Chan Yi sontak berdiri
“tidak ada yang perlu dimaafkan, tidak ada, bukannya Omma menyukai hal ini, bukannya Omma akan pergi jauh dan meninggalkan kami” teriak Chan Yi dan perlahan-lahan air matanya mulai menetes.
Ma eum tiba-tiba terbangun dan menyentuh tubuh Chan Yi. Chan Yi memeluk Ma eum dengan penuh kasih sayang.
Chan Yi dan Ma eum kembali ke desa dengan bantuan para polisi yang baik hati yang mau mengantarkan mereka.
Chan Yi membaringkan Ma eum di tempat tidur So Yi. Ma eum hanya bisa berbaring lemah dan tatapannya tertuju pada secarik kertas hasil gambaran So Yi yang masih terselip di bawah lemari.
Keesokan harinya Chan Yi terkejut saat mendapati Ma eum sudah tidak ada disampingnya. Chan Yi dengan cepat berlari ke luar rumah dan mendapati Ma eum terkulai lemas di depan pintu pagar.
“Ma eum apa yang kau lakukan disini?” tanya Chan Yi dan mengelus kepala Ma eum. Ma eum menggigit ujung celana Chan Yi sebagai tanda kalau dia ingin pergi ke suatu tempat.
Tempat yang ingin dituju Ma eum adalah tempat pemberhentian Bus yang biasa didatanginya bersama dengan So Yi saat menunggu Chan Yi pulang dari sekolah.
“apa kau senang bisa ke sini lagi? So Yi pasti akan senang saat meihat kita, mianhae. Aku juga sangat senang bisa ke sini denganmu. Kita akan menjadi teman selamanya, mianhae, chongmal,chongmal mianhae”.
“Ma eum, Ma eum ah” panggil Chan Yi pada Ma eum yang sudah tidak bergerak “So Yi pasti senang jika melihat kita bersama, kita akan berteman selamanya, kamu harus bertahan dan menemaniku” ucap Chan Yi dan mulai menangis.
Tangan Ma eum tiba-tiba terjatuh dari kursi “Ma eum, Ma eum” teriak Chan Yi histeris dan memeluk tubuh Ma eum “Ma eum ayo bangun, aku tidak ingin sendiri, Ma eum ah” teriak Chan Yi.
(aku paling nggak kuat liat adegan ini chingudeul)….
Sebuah Bus berhenti. Terlihat seorang wanita setengah baya turun dari Bus dengan sebuah tas di tangannya dan tas ransel berwarna pink. Matanya terus berkaca-kaca saat menyadari dirinya kembali ke kampung halamannya, tempat yang dulu pernah ia habiskan sebagian waktunya bersama ke dua anaknya.
Ibu Chan Yi sedang menjemur pakaian sedangkan Chan Yi hanya terduduk lesu di depan pintu, pandangannya kosong. Pintu kamar So Yi tiba-tiba terbuka, gambar milik So Yi yang terselip di bawah lemari tiba-tiba diterbangkan oleh angin hingga sampai ke dekat Chan Yi.
Chan Yi merasa heran dan membalik kertas berlatar putih.
Air matanya perlahan-lahan menetes dan sebuah senyuman tiba-tiba terkembang di wajahnya saat melihat lukisan So Yi tentang dirinya, Ma eum, So Yi dan ibu tertawa bersama. Gambar yang dulu pernah ingin diambil Ma eum untuk diperlihatkan pada Chan Yi namun Chan Yi malah mengusir dan memarahi Ma eum.
Saat itu musim semi,bunga-bunga cherry berjatuhan menambah indahnya musim semi.
Terlihat Chan Yi dan Ma eum sedang duduk di tempat pemberhentian Bus. Sebuah Bus tiba-tiba berhenti di depan mereka dan turunlah seorang anak kecil dengan rambut memakai jepitan berwarna pink dan senyuman manis terkembang di wajahnya. Chan Yi dan Ma eum sontak terkejut.
“Oppa” panggil si anak kecil yang tak lain adalah So Yi. Chan Yi berlari ke arah So Yi dan menggendong So Yi adik kesayangannya.
Ma eum terus menerus melompat disamping mereka berdua turut senang karena mereka bisa berkumpul kembali.
Chan Yi menggenggam erat tangan So Yi dan ikut berlari bersama dengan Ma eum. Chan Yi dan So Yi tersenyum dan tertawa bersama. Senyuman Chan Yi tiba-tiba memudar saat menyadari kalau dirinya hanyalah seorang diri.
“Oppa jangan khawatir, sekarang aku bersama dengan Ma eum”.

THE END


Akhirnya selesai juga ngebuat sinopsisnya....
Film yang sangat, sangat bagus menurutku dan patut mendapatkan lima bintang karena mampu menguras emosi dan air mata bagi yang menontonnya....
http://www.smileycodes.info

Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari Movie Korea yang satu ini....

1. Kasih sayang seorang kakak yang sangat meyayangi adiknya
2. ketulusan seorang Ma eum pada Chan Yi yang bahkan rela mengikutinya hingga ke Seoul dengan menyusuri jalan dan rel kereta api
3. ketulusan dan cinta seekor Ma eum mampu mencairkan kebekuan di hati Chan Yi yang notabene sangat marah karena menurutnya Ma eum lah penyebab kematian adiknya
4. persahabatan antara Chan Yi, Ma eum dan anak perempuan
5. kebersamaan sangatlah indah dibandingkan dengan apapun yang ada di dunia dan itulah yang dirasakan Chan Yi, Ma eum dan So Yi
6. penyesalan seorang ibu yang lebih mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan anak-anaknya dan pada akhirnya mengalami penyesalan teramat dalam dalam hatinya namun apa mau dikata, nasi sudah berubah menjadi bubur (kalau yang ini jangan ditiru)

Movie Korea Hearty Paws aku recomended banget untuk ditonton chingudeul....

Kamsahamnida http://www.smileycodes.info

5 komentar:

  1. udah apni, yang main hyun bin kan???
    boleh apni kapan mw mulainya???

    BalasHapus
  2. @ un cha_sya : iya un, mana yang jadi So Yi lucu banget lagi^^

    BalasHapus
  3. sudah tidak tahan nonton kedua kalinya....bukan cuma air mata yg deras keluar, tp jantung jg sesak liat anjing nya meninggal
    anjingnya terlalu banyak menderita, kepalanya terbentur, disiksa sampe sudah tdk tahan lg nahan sakit adduhhhhh....sebagai penyayang binatang g tahan liat adegan binatang menderita

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...