Title: SuckSeed ห่วยขั้นเทพ
Director: Chayanop Boonprakob
Cast: Jirayu La-ongmanee, Natcha Nuanjam, Pashorn Jiratiwat, Thawat Pornrattanaprasert
Rating: 15+ Musical comedy
Director: Chayanop Boonprakob
Cast: Jirayu La-ongmanee, Natcha Nuanjam, Pashorn Jiratiwat, Thawat Pornrattanaprasert
Rating: 15+ Musical comedy
setelah rumor mengenai pemblokiran film barat, kini film Asia banyak yang bermunculan. Ternyata tak hanya Korea yang jago menelurkan film-film bergenre romantis, kini film percintaan ala Thailand pun mulai bermunculan. Setelah dianggap cukup sukses dengan “Crazy Little Things Called Love”, kini salah satu film andalan Thai pun telah diputar di salah satu layar bioskop Indonesia.
Mengusung judul Suck Seed, film ini diawali dengan suasana sebuah kelas menyanyi sekolah dasar. Di mana setiap anak yang dipanggil harus maju dan menyanyikan sebuah lagu. Ketika seorang anak laki-laki maju, ia tidak bisa menyanyikan apa pun. Ped, nama anak tersebut, hanya diam di depan kelas dan menjadi bahan tertawaan teman-teman sekelasnya.
Seorang anak perempuan yang duduk di bagian depan berusaha membantu Ped. Ern, berusaha membisikkan beberapa lirik dari sebuah lagu yang ternyata tidak bisa dicerna oleh Ped. Selesai kelas, Ern memberikan Ped sebuah kaset yang berisi lagu yang tadi ia bisikkan untuk didengarkan. Ternyata akhir pekan ini Ern akan pergi ke Bangkok. Ern memberikan waktu sampai ia berangkat agar Ped bisa bernyanyi dan merekamnya di kaset tersebut. Namun Ped terlambat. Ern pun pergi.
Ern memang sudah pergi. Namun Ped tetap menyimpan rasa sukanya. Ped melanjutkan hidupnya. Bersama Koong, sang sahabat dari jaman sekolah dasar, Ped menghabiskan waktu-waktunya.
Koong memiliki seorang saudara kembar yang bisa dibilang tidak mirip. Kay, sang saudara kembar memiliki talenta dalam bermain bass dalam band The Arena. Talentanya ini membuat Kay banyak digila-gilai oleh wanita. Koong yang merasa iri dengan sang saudara akhirnya membuat sebuah band dadakan bersama Ped yang diberi nama Koong and Friends.
Banyak adegan-adegan lucu yang bergulir selama pencarian personil lainnya. Akhirnya pilihan jatuh pada seorang pebasket bernama Ex.
Lalu terbentuklah sebuah band rock dengan susunan Koong sebagai vokalis merangkap pemain gitar, Ped sebagai pemain bass, dan Ex sebagai penggebuk drum.
Ternyata band mereka ini dipandang sebelah mata oleh pihak sekolah. Sang kepala sekolah lebih memerhatikan The Arena yang akan mewakili sekolah untuk ikut serta di ajang bergengsi skala nasional. Merasa dilecehkan seperti itu, Koong pun berikhtisar bahwa bandnya pun akan masuk ke final, menyaingi The Arena.
Di saat seperti itu, masuk lah seorang siswi cantik ke sekolah mereka. Siswi pindahan dari luar kota yang ternyata adalah Ern, cinta masa kecilnya Ped. Rasa suka yang dulu ada pun bersemi kembali di hati Ped. Namun Ped terpaksa harus memendam rasa sukanya ketika tahu bahwa Koong menyatakan secara blak-blakan bahwa ia menyukai Ern juga.
Band mereka yang tidak karuan mulai menemui titik terang ketika Ern ternyata jago bermain gitar dan bersedia membantu band mereka agar bisa memenangkan kompetisi.
Cerita pun bergulir. Koong menyatakan cintanya namun ternyata ditolak Ern. Ped pun menjadi kehilangan nyalinya ketika melihat Koong ditolak mentah-mentah.
Apakah Ped akan tetap menyatakan cintanya? Ataukah lebih memilih untuk memendam perasaannya? Lalu mampukah band mereka memenangkan kompetisi tersebut? Bagaimana hubungan Ped dengan Koong ketika ia tahu bahwa Ped juga menyukai Ern?
Film arahan Chayanop Boonprakob ini dianggap menghembuskan angin segar di tengah maraknya film-film remaja yang beredar di Indonesia. Dengan mengusung konsep musik, cinta dan persahabatan dalam kalangan remaja, film komedi ini terbukti beda dari yang lain. Film ini juga menjadi unik ketika banyak terdapat animasi dan penampilan dari beberapa rock-band Thailand, seperti Modern Dog dan Paradox.
Penasaran pengen nonton, pasti bagus banget dech....
Sumber :metrotainment