Sabtu, 17 Mei 2014

[Recap] New Tales Of Gisaeng Episode 48

EPISODE 48
"Aku Ingin makan Kimbap"

*5 Episode terakhir


Sa Ran yang tiba-tiba muntah membuat Ibu Da Mo khawatir.. mungkinkah Sa Ran sedang…? Tebak Ibu Da Mo dan Da Mo tertawa kemudian mengangguk.
Ayah Da Mo dan Ibu Da Mo sontak berbicara bersamaaan “kenapa baru mengatakannya sekarang?”. Da Mo kembali tertawa dan mengatakan jika mereka akan memberitahunya setelah melakukan checkup ke rumah sakit. Sebenarnya berita kehamilan Sa Ran diketahui dari istri Direktur Geum, dia bermimpi melihat Sa Ran berada di sebuah kebun yang ditumbuhi banyak jeruk. Sa Ran melakukan tes dengan tespeck dan hasilnya positif.
Ibu Da Mo berucap jika hal tersebut sudah cukup untuk membuktikan jika Sa Ran sedang hamil sedangkan Ayah Da Mo bertanya apa Sa Ran-Da Mo sudah membeli mimpinya? Dan dijawab Sa Ran jika mereka akan melakukannya akhir pekan karena Da Mo sibuk bekerja. Ayah Da Mo segera menelepon Da Mo yang sudah berangkat bekerja beberapa menit yang lalu, menyuruh Da Mo untuk mengosongkan waktunya sebentar siang dan menemui istri Direktur Geum untuk segera membeli mimpinya.
“apa ada yang ingin kamu makan?” tanya Ayah Da Mo
“aku hanya ingin makan es krim” jawab Sa Ran senang
“itulah kenapa disaat makan kemarin, kamu hanya ingin makan es krim?” tanya Ibu Da Mo dan Sa Ran mengangguk.
“apa aku perlu memberi Da Mo libur beberapa hari?” tanya Ayah Da Mo lagi dan dijawab Sa Ran tidak perlu “buang parfumku” tambah Ayah Da Mo pada istrinya. 

Sa Ran kembali ke kamarnya… Melihat reaksi Ayah mertuanya yang sangat bahagia mendengar berita kehamilannya membuat Sa Ran ikut berbahagia.
Joo Hee memanggil Kyle ke ruangannya. Joo Hee meminta Kyle untuk mengajarinya bahasa inggris karena Buyonggak seringkali menerima tamu asing. Kyle bingung ingin menjawab apa, semua waktunya sudah diisi dengan jadwal mengajar dan juga menemani Ra Ra. Kyle terpaksa menolaknya dan meminta maaf.
Setibanya di kantor dan menangani beberapa dokumen penting, Ayah Da Mo memutuskan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya di rumah sakit milik sahabatnya, Eo San. Tak hanya itu tujuan kedatangannya adalah untuk memberikan hadiah pot bunga anggrek kepada Eo San sebagai ucapan terima kasih karena Soon Duk, istri Eo San telah bermimpi mengenai arti dari kehamilan Sa Ran.

Hyo Ri mengajak Son Ja berbicara…Hyo Ri merasa kasihan karena setiap hari Son Ja harus mengantar dan menjemput Gong Joo ke kampusnya, Gong Joo sudah dewasa dan pastinya bisa melakukannya seorang diri. Son Ja menjawab jika dirinya khawatir karena Gong Joo sangat populer di kampusnya. Hyo Ri kembali berucap, untuk apa populer jika seorang wanita sudah menikah… Hyo Ri kemudian membahas mengenai hubungan Son Ja dan Gong Joo, mereka terlihat tak dekat dan beberapa waktu yang lalu, Hyo Ri mendapati Son Ja dan Gong Joo tidur terpisah.
Rahasia yang selama ini disimpan Son Ja dan perjanjiannya dengan Gong Joo akhirnya dibocorkannya juga. Son Ja menceritakan jika sebelum menikah, dirinya dan Gong Joo berjanji untuk tak melakukan skinship dan tetap bersikap sama seperti sebelum mereka menikah kecuali di hadapan keluarga mereka. Hyo Ri sontak terkejut, kenapa Son Ja bisa mengambil keputusan seperti itu… Hyo Ri kemudian memberikan sebuah ide apa yang harus dilakukan Son Ja kepada Gong Joo, istrinya.
Da Mo mendatangi kediaman keluarga Eo San. Soon Duk dan Nenek Ra Ra menyambutnya. Da Mo menceritakan bagaimana kehamilan Sa Ran akhirnya diketahui oleh Ayahnya. Da Mo kemudian mengeluarkan sebuah amplop dari dalam sakunya dan resmi sudahlah Da Mo membeli mimpi Soon Duk. Nenek Ra Ra tak henti-hentinya memandangi Da Mo.

Pasti akan menyenangkan jika Ra Ra kami juga bertemu dengan pria seperti dia

Kyle dan Ra Ra bertemu. Di tengah pembicaraan Kyle menceritakan kondisi Buyonggak sekarang dimana Hwa Ran dan Do Hwa memutuskan berhenti dan keluar dari Buyonggak. Ra Ra tentu saja terkejut dan meminta Kyle, calon suaminya menceritakan semuanya secara jelas
“aku hanya mendengarnya samar-samar, tapi aku bisa menarik kesimpulan jika Madame Oh dan Bibimu terlibat sedikit perselisihan dalam pengoperasian Buyonggak. Terlepas dari semua itu, Bibimu adalah pemilik sah Buyonggak” jelas Kyle
Ra Ra bergegas ke Buyonggak menemui Ibunya untuk membicarakan mengenai masalah Buyonggak. Ra Ra memang tak berhak ikut campur dalam masalah Ibunya terutama mengenai Buyonggak, tetapi sebagai seorang anak, Ra Ra berhak dan harus memberitahukan jika Ibunya melakukan kesalahan. Ra Ra menasehati Joo Hee agar memanggil kembali Hwa Ran. Hwa Ran sudah lama menggeluti bidang ini dan juga di mata para tamu dan terutama Gisaeng, Hwa Ran memiliki pesona dan keteguhan sedangkan Joo Hee, Ibunya baru saja menggeluti bidang ini dan pastinya masih banyak hal yang belum diketahuinya. Joo Hee berusaha menepis kekhawatiran yang diarahkan Ra Ra padanya, dirinya tidak akan pernah melakukannya dan akan menjalankan Buyonggak sesuai dengan caranya sendiri.
Sepulang dari kantor, Ayah Da Mo menyempatkan singgah di sebuah minimarket untuk membelikan Sa Ran es krim.
Saat beranjak ke tempat tidur, Ayah Da Mo menyempatkan berbicara sebentar dengan istrinya
“Sa Ran, dia sangat baik dalam mengurus rumah tangga. Dia juga cerdas dan sopan serta cepat belajar. Ini akan sangat baik jika dia bukanlah anak pungut” ucap Ayah Da Mo sedih “apa yang akan kita katakan ketika anak-anak mereka bertanya tentang Kakek dan Neneknya?”
“abaikanlah hal yang satu itu. Kita hanya perlu memberitahu tentang orang tuanya saat ini” jawab Ibu Da Mo
“memberitahu jika Kakek dan Nenek mereka menyuruh Ibu mereka menjadi seorang Gisaeng” ucap Ayah Da Mo sedih
Sementara itu
Da Mo mulai memikirkan kira-kira nama seperti apa yang cocok untuk calon anaknya nanti mengingat jenis kelaminnya sama sekali belum diketahui. Bagaimana kalau “Oddookgi (poli bulat)” ucap Da Mo dan membuat Sa Ran yang mendengarnya sontak tertawa, nama yang sangat aneh.
Son Ja menjalankan ide Hyo Ri. Son Ja mengajak Gong Joo minum anggur dengan tujuan agar Gong Joo mabuk. Untuk memuluskan rencananya, Hyo Ri mengajak Kang San keluar rumah dan akan kembali tengah malam nanti.
“apa kamu memiliki keluhan terhadapku secara kebetulan?” tanya Son Ja membuka pembicaraan
“tidak ada, jika aku melakukannya aku adalah gadis jahat” jawab Gong Joo senang. Son Ja kemudian menyuruh Gong Joo untuk kembali minum, entah sudah berapa gelas anggur yang diminum Gong Joo sedangkan Son Ja memilih untuk melihatnya saja…
Saat pulang, Hyo Ri dan Kang San tertawa bahagia… terlebih ketika melihat botol minuman berhamburan di atas meja. Tetapi tunggu dulu, Gong Joo tiba-tiba muncul dan membuat keduanya menjadi bingung. Lalu dimana Son Ja? Gong Joo menjawab jika Son Ja sudah tidur karena mabuk berat. Lalu 2 botol anggur di atas meja apa Son Ja yang menghabiskannya dan dijawab Gong Joo jika mereka membaginya sama rata. Gong Joo menambahkan jika dirinya tidak mudah untuk mabuk, wkwkwkwk…. Gatot dech rencana.
Keesokan harinya
Saat sarapan bersama, Ibu Da Mo bertanya apa Sa Ran-Da mo sudah menyiapkan nama untuk anak mereka nanti? Da Mo menjawab belum. Ayah Da Mo tiba-tiba berucap jika mereka harus memberikan nama anak mereka “starling” yang artinya bersinar. Da Mo kurang setuju karena jenis kelamin anak mereka belum diketahui namun Ayah Da Mo memiliki firasat jika anak yang dilahirkan Sa Ran nanti adalah perempuan. Ayah Da Mo bahkan memerintahkan Sa Ran untuk tak turun ke lantai satu dan tetap stay di kamarnya. Jika Sa Ran ingin makan, bibi pengurus rumah akan membawakannya ke atas, jika Sa Ran ingin bertemu dengan Ayah serta Ibu Mertuanya, mereka yang akan naik ke atas. Yang perlu dilakukan Sa Ran sekarang adalah menjaga kondisi kandungannya. 

Ibu Da Mo sedikit protes dengan perlakuan suaminya terhadap Sa Ran. Suaminya sangat protektif terhadap Sa Ran dan bahkan membawakannya makanan saat pulang sedangkan saat dirinya hamil, Ayah Da Mo tak pernah membelikannya sesuatupun. Ayah Da Mo menjawab jika Sa Ran tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya saat ini dan Ibu Da Mo kembali berucap jika Sa Ran akan mendapatkannya kalau saja ke dua orang tuanya mengetahui kondisinya saat ini.
“Sa Ran adalah anak pungut sehingga harus dikasihani, Andrew adalah hewan yang tak bisa berbicara sehingga harus dirawat, lalu aku ini apa?” tanya Ibu Da Mo. Kali ini Ibu Da Mo tak takut lagi untuk mengekpresikan kekesalannya. Ibu Da Mo sudah memiliki kartu as suaminya.
“kamu adalah Nyonya yang dianugerahi kekayaan. Memiliki suami, anak dan juga menantu, tidak perlu mengkhawatirkan uang bahkan sebelum kamu menikah hingga detik ini. Sekarang yang perlu kamu lakukan adalah merawat dia dengan baik” jawab Ayah Da Mo
“kamu baru melakukan ini sekarang, dulu kamu merendahkannya” ucap Ibu Da Mo kesal
Suasana Buyonggak tak seperti dulu dimana kekeluargaan dan rasa tenggang rasa dijunjung tinggi disana. Beberapa Gisaeng bahkan berencana untuk berhenti mengikuti jejak Hwa Ran dan Do Hwa namun sama seperti ucapan Dan Se, salah satu Gisaeng menasehati… mereka akan kemana setelah berhenti nanti?
Eun Ja baru saja akan berangkat membawakan makanan untuk Hwa Ran dan Do Hwa namun tindakannya tersebut terlihat oleh Joo Hee….
“aku kira makanan ini tidak dibeli menggunakan uangmu sendiri, Manajer Noh. Benar bukan?” tanya Joo Hee dan dijawab ya oleh Eun Ja. Eun Ja pun mengurungkan niatnya.
Ra Ra mengunjungi kediaman Sa Ran. Selain untuk menjenguk dan memberi selamat atas kehamilan sahabatnya tersebut, Ra Ra juga memiliki hal yang ingin dikatakannya kepada Sa Ran yaitu berita jika Hwa Ran dan Do Hwa meninggalkan Buyonggak. Sa Ran tentu saja terkejut dan segera menghubungi Hwa Ran, biar bagaimanapun juga, Hwa Ran sudah dianggap Ibu oleh Sa Ran dan juga salah satu orang yang berperan penting dalam hubungannya bersama dengan Da Mo.
Beberapa orang Gisaeng tetap memilih mundur, walaupun mereka tidak tahu akan kemana nanti setelah keluar dari Buyonggak… 

Hyo Ri mengajak Hwa Ja untuk bertemu. Hyo Ri ingin membahas mengenai kebohongan yang sudah diciptakan ke dua anak mereka dimana selama ini mereka tidak tidur bersama dan menjadikan pernikahan sebagai formalitas saja. Mendengarnya Hwa Ja sontak tertawa… Hyo Ri yang melihatnya tentu saja terkejut, bisa-bisanya Hwa Ja tertawa dalam keadaan genting seperti ini.
“tentu saja. Uri Gong Joo bukanlah gadis yang ceroboh. Lagipula dia masih mahasiswa dan hal itu bisa dimengerti” ucap Hwa Ja tenang
“bagaimana bisa begitu? Seorang pria dan wanita yang resmi menjadi suami istri tetapi tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan, pasti ada sesuatu yang salah” ucap Hyo Ri semakin khawatir karena tidak mendapatkan respon positif dari Hwa Ja seperti yang diharapkannya
“Gong Joo masih muda dan juga masih kuliah. Jika aku dalam posisinya, aku akan seperti itu juga”
“apakah kamu benar-benar berpikir begitu? Temui Gong Joo dan tanyakan alasannya mengapa dia seperti itu” ucap Hyo Ri akhirnya
Ibu Da Mo kembali mendapatkan omelan dari suaminya. Ayah Da Mo sedikit kecewa karena menantunya menginginkan makan bubur kacang merah tetapi yang membuatkannya justru istri Direktur Geum. 
Ibu Da Mo berusaha membela diri, Sa Ran tidak pernah memintanya…. Jika saja dirinya tahu, tentu bubur kacang merah akan dibuatkannya untuk Sa Ran. Ayah Da Mo kembali bertanya, apa istrinya tahu cara membuatnya? Bukankah selama ini dia hanya tahu menikmati makanan saja. Huffftttt. Konsepsi mimpi diketahui oleh istri Direktur Geum, menantunya ingin makan bubur kacang merah dibuatkan juga oleh istri Direktur Geum, bagaimana istrinya bisa menjadi seorang Nenek?

Sa Ran segera menelepon Soon Duk untuk mengucapkan terima kasih….disaat bersamaan, Soon Duk tengah sibuk membantu Eo San, suaminya mempersiapkan pakaiannya yang akan dibawanya untuk bepergian ke luar kota. Soon Duk berucap jika kapan saja Sa Ran menginginkannya, dirinya akan membuatkannya. Jika Sa Ran menginginkan sesuatu, tak perlu segan-segan untuk mengatakannya. 
Eo San tentu saja merasa sedikit bingung mendengarnya, Sa Ran memiliki orang tua (Hwa Ja) tetapi kenapa istrinya yang harus membuatkannya? Istrinya bahkan terlihat sangat antusias dan juga akhir-akhir ini, Soon Duk dan Sa Ran semakin intens berkomunikasi.
Do Hwa dan Hwa Ran mengisi waktu luang mereka dengan berenang. Do Hwa tiba-tiba berucap jika 14 orang gadis memutuskan keluar dari Buyonggak. Do Hwa juga memiliki pemikiran jika Joo Hee tak akan mampu bertahan seorang diri mengoperasikan Buyonggak kurang dari sebulan. Hwa Ran sedikit tak setuju, Joo Hee adalah sosok yang keras kepala. Dia akan bekerja keras untuk mencapai tujuannya tapi sepertinya dia harus bersiap menghadapi kehilangan lagi dan juga rasa kesepian yang semakin membuncah jika tetap menjunjung tinggi egonya.

Hwa Ja memanggil Gong Joo ke rumah. Hwa Ja ingin menanyakan kebenaran ucapan Hyo Ri tentang putrinya dan juga Son Ja. Hwa Ja mulai menginterogasi Gong Joo, apa Gong Joo tidak menyukai Son Ja dan dijawab Gong Joo tidak. Gong Joo balik bertanya kenapa Ibunya tiba-tiba menanyakan hal seperti ini? Hwa Ja mengatakan jika dia sudah mendengar semuanya dari Ibu mertua Gong Joo mengenai hubungan mereka yang tidak seperti suami istri dan malah tetap seperti saat sebelum mereka menikah. Apa sebenarnya tujuan Gong Joo menikah dengan Son Ja? Gong Joo dengan santainya menjawab jika dirinya hanya merasa nyaman dengan Son Ja dan juga tak masalah jika berbagi kamar dengan Son Ja, Gong Joo merasa Son Ja seperti saudara kandungnya.

Hwa Ja yang dulunya bisa saja tertawa saat mendengar semuanya dari Hyo Ri, tiba-tiba merasa khawatir. Ada yang tak beres dengan putrinya Gong Joo. Gong Joo abnormal…. Gong Joo harus ke dokter Obgyn. Sepulangnya dari bertemu ibunya, Gong Joo melampiaskan kekesalannya pada Son Ja yang sudah membocorkan rahasia mereka. Son Ja mengatakan jika Ibunya yang sudah menemukan kebohongan mereka dan tak ada yang bisa dilakukan Son Ja selain mengatakan kebenaran.

Saat pulang bekerja, Da Mo segera mengambil Andrew dari pangkuan Ayahnya karena Sa Ran sangat ingin melihat Andrew… Ayah Da Mo ingin protes namun tak jadi karena yang menginginkannya adalah menantunya. Da Mo menambahkan jika Ayahnya sebentar lagi akan menjadi Kakek dan juga akan memiliki cucu. Otomatis semua perhatiannya akan tercurah pada cucunya.
Ayah Da Mo kemudian meminta Da Mo putranya untuk membelikan Sa Ran perhiasan namun Da Mo menolaknya dan mengatakan jika Sa Ran tidak menyukainya, Sa Ran berbeda dari gadis pada umumnya. Lalu, belikan Sa Ran gambar Gregory peck ucap Ayah Da Mo. Ibu Da Mo tiba-tiba menyela jika Da Mo sebaiknya membelikan gambar Grace Kelly dan menggantungnya di kamar. Melihat perdebatan ke dua orang tuanya, Da Mo segera menghentikannya.
“aku hanya akan memasang foto Sa Ran, aku tidak ingin anakku terlihat seperti orang lain dan cukup terlihat seperti Sa Ran saja” ucap Da Mo dan bergegas naik ke lantai 2 dengan Andrew di pelukannya
“ketika aku hamil, aku tidak pernah menerima sebuah perhiasan bahkan sebuah kerikil sekalipun. Aku ingin mendapatkan satu dari suamiku juga” keluh Ibu Da Mo
“berhenti menggerutu, kamu akan segera menjadi Nenek” ucap Ayah Da Mo sedikit kesal karena sedaripagi yang didengarnya adalah omelan-omelan istrinya.
Saat Sa Ran-Da Mo akan beranjak ke tempat tidur, Sa Ran tiba-tiba memikirkan sesuatu hal yang terasa ganjal. Bagaimana Da Mo bisa mengetahui alamat Ra Ra sedangkan Sa Ran tidak pernah memberitahukannya.
“sebenarnya terakhir kali, setelah aku mendengarkan semua cerita tentang orang tuamu aku segera mencari alamat Ra Ra dan mengirimkan seseorang kesana. Orang di rumah Ra Ra mengatakan jika mereka tidak mengangkat bayi(Sa Ran) dan meminta seseorang untuk membawanya pulang. Sepertinya tidak ada seorang pun yang datang mencarimu” ucap Da Mo dan Sa Ran tiba-tiba menjadi sedih
“aku sudah katakan bahwa ini akan terjadi. Aku tidak membenci mereka lagi, mereka pasti memiliki alasan sehingga meninggalkanku” ucap Sa Ran
“ya,mari kita berpikir seperti itu”
Kyle kembali mengunjungi kediaman Ra Ra dan sayangnya tidak ada seorang pun di rumah Ra Ra. Melihat kondisi cuaca yang tiba-tiba kurang bersahabat (hujan turun dengan derasnya), Kyle mengajak Ra Ra memasak panekuk kacang hijau untuk mengganjal perut mereka yang keroncongan. Dan memakan panekuk kacang hijau tak lengkap rasanya tanpa ditemani minuman Soju. Tak hanya itu, Kyle mengajak Ra Ra berdansa bersama hingga akhirnya hal yang tak diinginkan terjadi, terjadi juga. Eottoke?

Di tengah malam
Ibu Da Mo kembali meminta izin suaminya untuk keluar sebentar. Sahabatnya kembali ingin bunuh diri karena suaminya berselingkuh lagi. Ayah Da Mo tentu saja kesal, selalu saja seperti itu.
Sementara itu
Di kamarnya, Sa Ran sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Setelah ngidam bubur kacang merah, sekarang Sa Ran sangat menginginkan makan kimbap. Sa Ran menolehkan kepalanya ke samping dan yang didapatinya Da Mo, suaminya tengah tertidur dengan lelap. Sa Ran tak tega membangunkan Da Mo karena besok Da Mo harus berangkat bekerja.
Ayah Da Mo mendatangi kamar almarhum ibunya

Ibu, Sa Ran menikah dengan anakku… Ibu, kamu menginginkan dia sebagai cucu menantumu kan? Aku anak bodoh karena seharusnya mendengarkanmu lebih cepat namun karena keserakahanku, kami tidak memiliki awal yang bagus. Aku gagal menjadi orang tua. Ibu, harap lahirlah kembali sebagai anak Sa Ran sehingga aku dapat berbakti padamu dan dapat menunaikan tugasku sebagai anakmu yang tak sempat dulu kulakukan sewaktu Ibu masih hidup. Aku mohon padamu.

Ayah Da Mo kembali ke kamarnya dan tanpa sengaja melihat Sa Ran turun dari lantai atas dan berjalan menuju dapur. Ayah Da Mo memutuskan mengikuti Sa Ran dan bertanya apa yang ingin dilakukannya? Sa Ran tersenyum malu dan menjawab jika dirinya ingin sekali makan Kimbap. Dirinya tak dapat memejamkan mata karena dipikirannya terus terbayang-bayang Kimbap.
Ayah Da Mo berucap jika Sa Ran tak dapat membuatnya karena keinginannya untuk makan Kimbap akan lenyap setelah Kimbap selesai dibuatnya. Kenapa Sa Ran tak menyuruh bibi pengurus rumah? Atau Da Mo? Ayah Da Mo beserta Sa Ran kembali naik ke lantai 2. Ayah Da Mo membangunkan putranya karena menantunya sangat ingin makan Kimbap. Dan berakhirlah ke dua pria kita di dapur dengan tujuan membuatkan Sa Ran kimbap.
“ayah, kamu sangat baik” ucap Da Mo. Melihat perubahan drastis Ayahnya membuat Da Mo merasa bahagia. Bahkan sebelum mengetahui Sa Ran hamil, Ayahnya mulai membuka hati pada Sa Ran, istrinya
Sa Ran menunggu dan menunggu… hingga akhirnya pesanan kimbapnya datang. Sa Ran terlihat sangat senang terlebih yang membuatkannya adalah suami dan ayah mertuanya. Rasa kimbapnya pun sangat lezat
“terima kasih Ayah mertua, aku akan makan dengan baik” ucap Sa Ran
“jika Starling ingin makan apapun, jangan khawatir. Katakan saja dan jangan perdulikan waktu” jawab Ayah Da Mo ikut senang.
Selepas kepergian Ayahnya, Da Mo mengatakan kepada Sa Ran jika dia tak menyangka Ayahnya akan berbuat seperti ini. Rela tidak tidur demi membuatkan Sa Ran kimbap. Sa Ran juga berpendapat yang sama. Da Mo menambahkan jika Ayahnya terlihat lebih menyukai cucunya dibandingkan anaknya sendiri dan Da Mo menyukainya.
Keesokan harinya
Ibu Da Mo kembali mengingat cerita Sa Ran mengenai kejadian semalam jika Da Mo dan Ayahnya membuatkannya Kimbap. Ibu Da Mo tertawa bahagia dan tak menyangka jika suaminya benar-benar sudah menunjukkan perubahan dan kepedulian kepada menantunya.
Ketika berada di kamar seorang diri, Hp Sa Ran berbunyi. Ayahnya meneleponnya untuk menanyakan kabarnya dan meminta Sa Ran meluangkan waktunya minggu depan untuk merayakan ulang tahun Ibunya. Sa Ran menyesal dan meminta maaf karena tidak bisa memenuhi permintaan Ayahnya, dirinya sedang tidak dalam kondisi untuk bisa keluar rumah (Sa Ran tidak memberitahukan Ayahnya tentang kehamilannya).
Da Mo memasang foto Sa Ran istrinya di kamar.
“anakku, jika kamu adalah seorang perempuan seperti yang dikatakan kakekmu, jadilah seperti Ibumu, oke?” ucap Da Mo pada janin di perut Sa Ran
“aku pikir dia juga akan cantik, bahkan dia tampak sepertimu” ucap Sa Ran
Ibu Da Mo kembali melancarkan aksinya untuk membuat suaminya cemburu. Usahanya kemarin yang memutuskan untuk pergi dari rumah hanya bertahan beberapa hari saja karena Ayah Da Mo kembali fokus dengan Andrew. Kali ini Ibu Da Mo meminjam topi Da Mo dan dengan bangganya mengatakan jika topi yang dikenakannya adalah topi milik Jang Hyuk yang dilelang. 
Da Mo menemani Sa Ran memeriksakan kehamilannya
Sedangkan kabar buruk sekaligus sedikit membahagiakan serta mengejutkan datang dari pihak Ra Ra. Ra Ra sepertinya hamil. Selama beberapa waktu, Ra Ra terus merasa tidak enak badan dan membuat Hyo Ri, ibunya menjadi khawatir ketika Ra Ra berkunjung ke rumahnya. Sebenarnya, gejala kehamilan Ra Ra telah diketahui oleh Soon Duk. Gejala sakit Ra Ra sama persis dengan wanita yang sedang hamil muda, Ra Ra merasa tidak enak badan dan tiba-tiba tak menyukai bau makanan misalnya sup abalone buatan Soon Duk.

“aku sepertinya hamil. Aku akan tinggal disini bersama Kyle dan akan pergi ke Amerika beberapa bulan setelahnya. Apa Ibu tidak senang?” tanya Ra Ra
“apa kamu senang?” tanya Hyo Ri balik, terkejut bukan main
“aku menyukainya” jawab Ra Ra namun Hyo Ri menghela nafas “ini hadiah dari Tuhan” tambah Ra Ra
“apakah kamu akan menikah?” tanya Hyo Ri lagi. Entah kenapa semua anaknya tidak ada yang beres. Yong San akan menikah dengan wanita bule dan menetap di Amerika sedangkan Ra Ra akan menikah juga tapi dengan kondisi berbadan dua.
“ibu tidak dalam posisi untuk mengatakannya. Ibu adalah orang pertama yang aku beritahu”
“apa yang Kyle katakan?” tanya Hyo Ri
“Kyle senang” jawab Ra Ra
“kapan kalian menikah?” tanya Hyo Ri lagi memilih pasrah
“sepertinya tidak dalam waktu dekat. Mungkin setelah anak ini lahir. Di Amerika sana juga banyak hal seperti ini” jawab Ra Ra santai
“apa ini Amerika?” ucap Hyo Ri sedikit kesal
Sepulangnya Kang San dari rumah sakit, Hyo Ri segera memberitahukan jika Kang San akan segera menjadi Kakek. Kang San terlihat senang, apa Gong Joo hamil? Namun dijawab Hyo Ri, yang hamil adalah Ra Ra. Mwo?
Sosok Nenek tak kasat mata kembali merasuki tubuh Ayah Da Mo dan kali ini memberikan efek drastic pada diri Ayah Da Mo. Ayah Da Mo tampak jauh lebih berbeda dari biasanya, perilakunya bahkan menyerupai seperti wanita, baik itu tingkah laku maupun tutur katanya. Tak hanya itu, Ayah Da Mo bahkan meminta kepada sekretarisnya untuk membawanya ke salon.
Ibu Da Mo sontak terkejut saat menyambut kepulangan suaminya. Suaminya melakukan sesuatu dengan rambutnya, Ayah Da Mo mengikal rambutnya atau mengeritingnya. Bukan hanya itu, Ayah Da Mo yang biasanya mencari Andrew kali ini terkesan mengabaikan Andrew, anjing kesayangannya yang selalu dipuja dan disanjungnya.
“mengapa kamu melakukannya?” tanya Ibu Da Mo “anak-anak akan menertawakanmu ketika melihatnya. Kamu terlihat seperti Ahjumma gay dan mencucinya tak akan membuatnya kembali seperti semula” tambah Ibu Da Mo
“benarkah?” ucap Ayah Da Mo
“Sa Ran ke rumah sakit dan dokter mengatakan usia kehamilannya sudah memasuki minggu ke 6” ucap Ibu Da Mo senang dan disusul dengan tepuk tangan Ayah Da Mo
“lepaskan itu, mengapa kamu memakai topi Da Mo?” tanya Ayah Da Mo
Ibu Da Mo sontak terkejut, bagaimana bisa suaminya mengetahuinya. Apa Sa Ran yang mengatakannya? “masalahnya adalah kamu sangat menyukai suamimu” ucap Ayah Da Mo dan kembali tertawa senang

BERSAMBUNG


Yeeeeeeeee..... Sa Ran bermandikan kasih sayang pasca dirinya hamil. Tidak hanya dari Da Mo, suaminya tapi juga Ayah mertuanya.
Masih ingat dengan kondisi kamar Da Mo dulu? Di salah satu sudut dinding terpajang foto Da Mo yang menunjukkan tubuhnya yang berotot. Kali ini posisi fotonya digantikan oleh foto Sa Ran, istrinya. Padahal kan jauh lebih baik, kalau foto mereka dipajang berdampingan.hehehehe #ngarep

Sampai jumpa hari Senin^^

10 komentar:

  1. Ayah da mo bnr2 perhatian ma sa ran trnyt ayah da mo bnr2 baik juga
    ngak sbr nungguin lanjutany
    d tunggu ya mbak n mksh dah kasih sinopsisny

    BalasHapus
  2. Episode episode yg menyenangkan skaligus mendebarkan...^^

    Aku tunggu senin mbk..
    Good luck..

    BalasHapus
  3. Hwa... kocak pas ayah Da Mo harus masak demi cucunya yang masih dalam kandungan Sa Ran...
    Okke"... Ditunggu lanjutannya...

    BalasHapus
  4. Hmmmm
    perasaan rara cepet amat ya hamilnya
    duuuhhh seneng rasa'a liat saran sekarang d sayang sama semuanya
    tp blm lengkap coz blm tau orang tua kandungnya
    padahal mah firasat mah udah ada ya???
    cucu'a kasih kbr kehadirannya ama nene'a...

    BalasHapus
  5. Sa Ran dapat bnyak perhatian ^^
    ga sabar..pengen liat anak Da Mo dan Sa Ran >< yeoja atau namja???

    BalasHapus
  6. KAK,, episode 9 nya kapan? ditunggu yach besok. hehehehhe

    BalasHapus
  7. thanks mba dewi episode 48 nya.....
    Ditunggu yah recapan selanjutnya
    Udah g sabar bacacerita selanjutnya....

    BalasHapus
  8. gak sabar ya,,, semngat eunni,,,
    kalo gak da Soeurs de Cendrillon dan eunni gak bakaln tau tuh kelanjutan ceritanya yang bikin penasaran.. nunggu tayangan di televisi lama bgt,,,

    BalasHapus
  9. Waaahh crita nya mkin seru aja ya

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...