=Pencarian dimulai=
Da Mo menyetujui ide Sa Ran untuk membawa pergi Ibunya agar Ayahnya mengetahui betapa pentingnya arti keberadaan Da Mo dan Ibunya dibandingkan dengan Adrew.
Da Mo mengantar Sa Ran pulang sekaligus menjemput Andrew. Sudah saatnya Andrew dikembalikan kepada pemilik aslinya.
Sa Ran menemani Ayahnya mengerjakan sayur yang akan dimasak untuk makan malam. Son Ja ikut membantu dan mereka bertiga terlibat pembicaraan ringan. Sa Ran bertanya kepada Son Ja apa Son Ja tahu cara bermain baseball dan dijawab Son Ja iya.
Di kediaman Da Mo
Da Mo mencoba membujuk ibunya untuk pergi meninggalkan rumah, tetapi Ibu Da Mo tidak menginginkannya dan ingin tetap tinggal apapun yang terjadi. Berjuta alasan dilontarkan Da Mo agar ibunya menyetujui usulnya namun Ibu Da Mo tetap tak bergeming. Menyerahkah Da Mo???
Ra Ra berkunjung ke kediaman Bibinya (ibu kandung Ra Ra), tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk menjual tiket pertunjukan kepada pamannya. Kebetulan sang bibi sedang memasak makanan Thailand.
Malam harinya
Eo San bersiap-siap tidur, Joo Hee masuk dan Eo San menunjukkan foto yang dikirimkan seseorang padanya siang tadi yang menunjukkan jika Joo Hee sedang bersama pria lain. Bukannya merasa ketakutan, Joo Hee hanya tertawa dan mengatakan jika itu adalah temannya, seorang pengacara.
Di tempat lain,hati seorang wanita sedang gelisah dan beberapa menit kemudian senyum terlihat dari wajahnya. Hwa Ja membayangkan jika sat ini Joo Hee sedang mendapat marah dari Eo San (padahal kenyatannya g tuch, hehehehe).
Senyum di wajah Hwa Ran perlahan memudar ketika mendengar langsung dari mulut Soon Duk jika dirinya ingin beristirahat untuk sementara waktu. Hwa Ran tak bisa berbuat apa-apa selain mengizinkan Soon Duk, lagipula Ibunya sebentar lagi juga akan datang.
Nenek Ra Ra terbangun di pagi buta. Misi kali ini harus dijalankan demi membuat semuanya terlihat menjadi lebih real. Demensia, Joo Hee sudah beranggapan jika Ayah mertuanya menderita penyakit yang biasa diderita manula.
Kakek Ra Ra berjalan santai menuju dapur dan mulai menyediakan makanan. Suara mangkuk yang terjatuh membuat Joo Hee terbangun dan bergegas menuju dapur. Raut khawatir terlihat di wajah Joo Hee melihat kondisi Ayah mertuanya yang merasa lapar padahal semalam sudah makan banyak dan kebiasaannya adalah tidak akan makan lagi setelah jam 9 malam. Nenek Ra Ra muncul dan segera menarik suaminya ke kamar, yes misi berhasil.
Keesokan harinya
Hwa Ja sedang membuat jus kacang hijau. Disaat yang bersamaan Son Ja keluar dari kamar mandi. Dengan senyuman, Hwa Ja menawarkan minuman untuk Son Ja dan mengabaikan Gong Joo yang menginginkannya juga. Disaat makan siang, Hwa Ja lagi-lagi menunjukkan kebaikan hatinya, dia dengan terang-terangan memarahi Gong Joo yang menasehati Son Ja agar segera menikah. Ada maksud apa ya dari kebaikan hati Hwa Ja ini??? Mungkinkah Hwa Ja ingin memanfaatkan Son Ja agar bisa tinggal di rumah Son Ja??? Maklum rumah yang sekarang ditinggali mereka adalah rumah sewa/kontrakan….
Eo San tak bisa tenang, hati dan pikirannya terus memikirkan Soon Duk dan anak mereka. Usahanya untuk menanyakan keadaan Son Duk hanya ditanggapi oleh Soon Duk dengan sebuah telepon singkat. Soon Duk masih belum bisa menerima kenyataan jika anaknya hilang.
Misi kedua kembali dilancarkan oleh Nenek dan Kakek Ra Ra. Kali ini Kakek Ra Ra bertingkah konyol layaknya anak muda dengan memakai pakaian berwarna terang dan mengatakan ingin bermain golf. Kakek Ra Ra juga meminta kepada Joo Hee untuk memasang iklan di Koran mencari bibi yang pernah bekerja di rumah mereka dulu. Joo Hee semakin khawatir apalagi semua hal yang dilakukan Ayah mertuanya adalah bukan kebiasannya.
Yes, misi kedua berhasil dan mau tak mau Joo Hee akhirnya memutuskan untuk memasang iklan pencarian di Koran.
Sa Ran sedang latihan tari. Ra Ra datang dan membawakan makanan untuknya. Ra Ra juga membawakan Sa Ran pakaian karena merasa kasihan dengan Sa Ran yang memakai baju yang harganya murah. Sa Ran mengerti dengan kebaikan hati Ra Ra namun baginya menerima pemberian Ra Ra sama halnya dengan merendahkan dirinya, Sa Ran menolaknya.
Sebuah telepon masuk di Hp Ra Ra. Salah satu sahabatnya menelpon dan membuat Ra Ra tersenyum. Rencana mereka hari ini adalah melakukan kencan buta dan tentu saja Sa Ran harus ikut demi mendapatkan pacar dan sekali lagi Sa Ran menolak dengan alasan dirinya harus belajar demi ujian yang akan berlangsung 2 bulan lagi. Raut wajah Ra Ra menunjukkan rasa penasaran, Ra Ra mencium sesuatu…. Sa Ran telah memiliki kekasih (hehehehe, iya Ra Ra, Sa Ran telah berpacaran dengan Da Mo).
Buyonggak kedatangan penghuni lama. Ibu Hwa Ran atau biasa dipanggil Nenek Wang berkunjung ke Buyonggak dan menjadi kesenangan tersendiri bagi para penghuni Buyonggak kecuali 1 orang, Ahjussi Saeng Kang. Kedatangan Ibu Hwa Ran akan menjadi kesulitan tersendiri untuknya (heran dech, Ahjussi kok selalu bermasalah dengan wanita, mulai dari Eun Ja dan sekarang Ibu Hwa Ran).
Sa Ran dan Son Ja ke lapangan. Tujuan mereka adalah berlatih baseball. Kali ini, Sa Ran akan berguru kepada Son Ja. Sa Ran merasa belajar baseball sangat sulit, namun Son Ja mengatakan jika awalnya memang sulit tetapi lama kelamaan Sa Ran akan terbiasa.
Da Mo baru saja pulang. Ketika hendak menaiki tangga menuju ke kamarnya,Da Mo tiba-tiba memiliki ide briliiant yaitu menyembunyikan madu yang biasa digunakan Ibunya untuk membuat air madu untuk suaminya. (dasar Oppa nakal).
Nenek Wang terus memikirkan Soon Duk bahkan ketika duduk berdua dengan Hwa Ran pikirannya terus diarahkan pada Soon Duk. Nenek Wang beranggapan jika sakit yang diderita Soon Duk karena dirinya hamil namun Hwa Ran beranggapan itu tidak mungkin karena selama ini Soon Duk selalu berada di Buyonggak, tetapi tunggu dulu beberapa waktu yang lalu seorang tetua mengatakan jika Soon Duk terlihat seperti seorang ibu yang merindukan anaknya.
Seusai menyembunyikan madu, Da Mo kembali membujuk Ibunya agar mau pergi dari rumah beberapa saat. Sama seperti sebelumnya Ibu Da Mo tetap menolak dan menasehati Da Mo :
Cinta bukannya merubah seseorang tetapi saling menerima dan mengerti
Son Ja menjemput Gong Joo. Mereka terlibat obrolan ringan. Son Ja memuji jika Gong Joo terlihat manis dengan topi kupluknya (suka dengan Son Ja dan Gong Joo).
Ayah Da Mo pulang dalam keadaan mabuk dan sesuai kebiasaannya adalah meminum air madu , waktunya Da Mo menjalankan misinya.
Ibu Da Mo kelabakan mencari madu, semua tempat sudah diperiksa dan hasilnya nihil. Naasnya Madu cadangan pun sudah habis. Ibu Da Mo mengetahui biang kerok dari semua sumber kekacauan ini adalah Da Mo dan meminta Da Mo untuk segera mengembalikannya.
Seperti Ibunya yang bersikeras tak ingin menuruti keinginannya, Da Mo juga seperti itu. Hasilnya Ibu Da Mo mendapat marah dari Ayah Da Mo. Da Mo tak tinggal diam dan membela ibunya. Da Mo membeberkan semua kesalahan Ayahnya yang hanya menganggap Ibunya seperti pembantu saja. Semua keinginannya harus dituruti, ulang tahun Ibunya dan ulang tahun pernikahan mereka sama sekali tak diingatnya. Bukannya didukung oleh sang Ibu, Da Mo malah mendapat marah dan membuat Ibunya menangis karena bingung ingin berbuat apa.
Da Mo kesal dan mengembalikan madu yang disembunyikannya.
Kediaman Ra Ra
Joo Hee menunjukkan bentuk tulisannya yang akan dipasang di Koran kepada Eo San, ya pencarian terhadap bibi yang pernah bekerja di rumah Eo San akan dilakukan sementara itu di tempat lain, Soon Duk terus berdoa, berharap yang terbaik untuk dirinya dan juga anaknya, berharap agar dirinya bisa dipertemukan lagi dengan anaknya.
Aku harus mencari anak itu, aku harus memastikan dia hidup sehat.
Sa Ran mengajak Da Mo ke sebuah rumah makan sederhana. Seperti yang pernah dikatakan Sa Ran jika dirinya lebih menyukai makan kue beras daripada makan di restoran mewah. Da Mo bercerita jika usahanya gatot, Ibunya tetap tidak ingin pergi dari rumah. Sa Ran mencoba menghibur Da Mo dengan mengatakan jika mereka akan tetap saling mencintai namun Da Mo berucap jika cinta Ibunya bertepuk sebelah tangan.
Da Mo mengajak Sa Ran ke mall. Mereka akan membeli pakaian renang dan dilanjutkan dengan berenang (Da Mo akan mengajari Sa Ran berenang). Seseorang menguntit mereka, dia adalah suruhan Hwa Ja yang ingin mencari tahu apakah Sa Ran masih menjalin hubungan dengan Da Mo atau tidak???
Keren banget, adegan ini kalau g salah sempat ditayangkan dalam variety show "Strong Heart dimana Oppadeul hadir sebagai bintang tamu juga^^
Sa Ran terpukau dengan kemampuan renang Da Mo (keren banget,^^). Mereka tertawa dan berlatih bersama.
Nenek Wang kembali mengkhawatirkan Soon Duk. Kunjungan Soon Duk siang tadi tak mampu menghilangkan rasa khawatirnya, meskipun dugaannya jika Soon Duk hamil adalah salah. Ditambah dengan masih sendirinya Hwa Ran dan belum menemukan pendamping hidup.
Iklan untuk pencarian orang hilang akan ditayangkan besok di Koran, tetapi Kakek dan Nenek Ra Ra masih saja bingung. Apa yang akan terjadi jika cucu mereka ditemukan? Bagaimana jika Ayah dan Ibu yang sudah merawat cucu mereka tak ingin mengembalikannya?
Sa Ran dan Da Mo melanjutkan kegiatan mereka dengan makan malam.
Da Mo kembali mengeluhkan sikap Ibunya dan membuat Sa Ran mengatakan sesuatu yang membuat Da Mo menjadi terdiam
Suami istri saling menghormati sangat baik. Ada salah satu dari mereka harus berkorban untuk yang lainnya tidak apa. Jika bibi yang lebih duluan meninggal daripada Paman, maka Paman akan kehilangan cinta Bibi dan akan merasakan yang namanya kesepian dan kerinduan.
Da Mo mengagumi serbet yang dibuat Sa Ran menyerupai seorang perenang (jangan lupa ya dengan adegan ini^^)
Makan malam telah selesai. Jika biasanya yang membayar makanan adalah Da Mo maka kali ini sebaliknya…. Marahkah Da Mo???
TO BE CONTINUED
NB : NO COPAS!!!
wah kira2 kpn ya soon duk ktmu ma sa ran nya,, ksian kan liat ahjumma rindu bnget ma anakny.gomawo dewi eonni
BalasHapuskeysia
sama2 keysia...^^
BalasHapusmakasih ya untuk supportnya,jangan bosan main kemar..
balik lagi ya dongsaeng
Suka suka sukaaa ama blog ini..
BalasHapusDetail bangeet jelasinnya + gambar lagii..
Makasih buat gadis cantik Dewi Cendrillon ^^