Annyeonghaseyo Chingudeul....
Mian baru sempat posting, hehehehe....
^Happy Reading^
Korean Movie "SUNNY" (2011)
[Sinopsis] Movie Sunny Bagian Pertama
Na Mi baru saja pulang menjenguk Chun Hwa. Dari dalam mobil yang sedang dikemudikannya, Na Mi menangkap sosok gadis yang sangat dikenalnya yang tak lain dan tak bukan adalah Yae Bin, putrinya yang tengah berada di tengah-tengah kumpulan gadis SMA seumurannya di sebuah gang kecil.
Tanpa perlu menunggu lama, Na Mi segera turun dari mobil dan tak memperdulikan teriakan salah satu pengemudi yang protes karena Na Mi parkir sembarangan.
Na Mi berteriak dengan lantang karena tak terima putrinya di Bully (cieeehhh, dewi udah kenal nich dengan istilah Bully^^). Sekumpulan anak SMA yang ngebully Yae Bin akhirnya pergi. Na Mi memeluk Yae Bin berusaha menenangkan putrinya dan bertanya siapa mereka, tapi bukannya rasa terima kasih yang diterima Na Mi melainkan amarah Yae Bin.
Keesokan harinya
Terlihat empat orang wanita setengah baya yang berjalan mendekati sekumpulan anak SMA yang sedang asyik bercengkarama. Salah satu dari wanita tersebut adalah Na Mi yang mengenakan pakaian SMA, dibelakangnya berdiri Chun Hwa yang mengenakan kacamata berwarna gelap senada dengan warna bajunya, Jin Hee dan Jang Mi.
Na Mi berteriak dan hendak maju tetapi sebuah tangan tiba-tiba menahannya dan menyuruhnya mundur. Dia adalah Chun Hwa, rasa kepemimpinannya masih kuat terasa dan Chun Hwa merasa dialah yang harus memulai pertarungan ini seperti yang dulu pernah dilakukannya ketika melawan Kelompok SNSD.
Pertarungan antara Ahjumma VS Anak Sma pun dimulai. (Lucu banget liat adegan ini, apalagi pas salah satu anak SMA terkejut ngeliat tas Chun Hwa yang pengaitnya gembok ukuran besar, wkwkwkwk).
Tak ayal korban jiwa pun berjatuhan baik dari pihak Ahjumma maupun Anak SMA (tapi yang paling parah sich dari pihak Anak SMA soalnya salah satu dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit, salut nich dengan Ahjumma… Eitsssss, tidak untuk ditiru ya^^).
Polisi menjadi heran dan sampai sekarang masih bingung dengan motif perkelahian.Dan bukannya merasa bersalah, Chun Hwa, Jin Hee, Jang Mi dan tentu saja Na Mi malah tertawa dengan keras jika mengingat kekonyolan yang baru saja mereka lakukan hari ini. Mereka bahkan mulai menari di dalam mobil patroli polisi ketika mendengar alunan lagu Sunny dari tape mobil.
=Flashback=
Kelompok Sunny mulai menari mengikuti irama. Langkah dan gerakan mereka terlihat energik tak terkecuali Na Mi yang terlihat sangat bersemangat karena ini pertama kalinya dirinya menari bersama sahabat-sahabatnya walaupun Na Mi belum sepenuhnya hapal. Chun Hwa, Jang Mi, Jin Hee, Geum Ok, Book Hee terlihat senang melihat antusias Na Mi tapi tidak bagi Su Ji, tatapan mata Su Ji menunjukkan rasa kesal. Su Ji bahkan dengan tegas mengumukan jika dirinya sudah tidak memperdulikan lagi Sunny dan memutuskan keluar dari kelompok Sunny yang sudah terbentuk jauh sebelum Na Mi datang. Sikap Chun Hwa sebagai leader membuat Su JI tidak senang karena dirinya terlihat sangat menyukai Na Mi.
Na Mi merasa bersalah dan memutuskan mendatangi kediaman Su Ji. Kesalahpahaman harus diluruskan malam ini juga.
Na Mi bertanya pada Su Ji yang terlihat acuh ketika Na Mi datang ke rumahnya, apa alasannya sehingga Su Ji sangat membenci dirinya. “Tidak ada alasan apapun, aku hanya membenci semua hal yang berhubungan denganmu”, ucap Su Ji.
Ibu Su Ji keluar tepat disaat Su Ji hendak memukul Na Mi yang berusaha menahannya agar tidak masuk ke dalam rumah.
Ibu Su Ji terlihat antusias melihat Na Mi karena ini pertama kalinya teman Su Ji datang ke rumah,tapi hal tersebut membuat Su Ji menjadi bertambah kesal. Su Ji bahkan menyuruh ibunya untuk tidak ikut campur urusannya karena Ibu Su Ji sekarang ternyata adalah Ibu tirinya yang berasal dari Jeolla-do, asal kampung Na Mi (akhirnya Na Mi menemukan jawabannya^^).
Su Ji mengajak Na Mi pergi ke sebuah kedai di pinggir jalan. Dandanan mereka yang semula natural berubah menjadi seperti Ahjumma. Bibir Na Mi dan Su Ji malah sudah dibalut dengan lipstick.
Perbincangan mereka yang semula tegang berubah menjadi santai ketika keduanya mabuk (sekali lagi, jangan ditiru). Na Mi mengatakan jika dirinya sangat menyukai Su Ji karena Su Ji sangat cantik. Di Jeolla-do dulu dirinya adalah gadis tercantik di sekolahnya, tetapi begitu tiba di Seoul semuanya berbanding terbalik. Gadis Seoul sangat cantik dan diantara mereka yang paling cantik adalah Su Ji.
Su Ji meminta maaf dan memeluk Na Mi. Keduanya pun larut dalam kesedihan (lucu banget).
=Flashback end=
Na Mi tersenyum senang ketika menerima telepon dari Jang Mi yang mengabarkan jika Book Hee, sahabat mereka yang bercita-cita menjadi Miss Korea sudah ditemukan.
Jang Mi mengajak Na Mi untuk segera menemui Book Hee, namun Na Mi mengatakan jika dirinya harus menemui Chun Hwa terlebih dahulu dan memberikannya sesuatu.
Langkah kaki Na Mi terhenti, tangannya menutup kedua mulutnya ketika melihat Chun Hwa berteriak kesakitan saat hendak melakukan kemoterapi dan berusaha meminta pertolongannya.
Jang Mi dan Na Mi miris ketika melihat Book Hee, sahabat mereka terduduk di pinggir jalan depan sebuah bar dengan pakaian lusuh. Jang Mi bercerita jika Book Hee menjadi seperti itu karena Ibunya tak mampu melunasi uang yang dipinjamnya untuk menyelamatkan salonnya hingga akhirnya Book Hee harus bekerja di Bar dan anak Book Hee harus bekerja di LSM.
Jang Mi mengajak Na Mi untuk segera pergi, namun Na Mi menolak dan mendekati Book Hee.
Segelas kopi diseruput Book Hee hingga habis. Belum sempat Book Hee mengobrol lebih lama dengan Na Mi dan Jang Mi, pemilik Bar memanggil Book Hee dan menyuruhnya untuk membersihkan toilet daripada harus menghabiskan waktunya dengan hal yang tak berguna.
Na Mi yang kesal melihatnya dengan tegas meminta pemilik Bar untuk tidak berbuat semena-mena pada Book Hee. Na Mi bahkan memberikan uang sebesar 1 juta Won agar pemilik Bar membebaskan Book Hee.
Pembicaraan antara Na Mi, Book Hee dan Jang Mi kembali dilanjutkan. Na Mi meminta Book Hee mencari pekerjaan lain dan Na Mi bersedia untuk membantunya tetapi Book Hee menolak karena dirinya tak memiliki keahlian khusus selain di salon. Na Mi mengatakan jika dirinya akan membantu Book Hee dan untuk saat ini lebih baik Book Hee menghabiskan waktunya bersama dengan putrinya, Bo Mi. Book Hee tiba-tiba menangis mendengarnya dan hal tersebut membuat Na Mi dan Jang Mi menjadi bingung.
Na Mi sekarang berada di kamar Chun Hwa. Foto kebersamaan mereka telah menghiasi setiap sudut kamar perawatan Chun Hwa. Na Mi hanya memandangi Chun Hwa yang tertidur dengan selang infuse yang terpaksa di pasang di kakinya.
“Na Mi” sebuah suara memanggil Na Mi yang hendak pergi. Na Mi menggenggam erat tangan Chun Hwa yang ternyata masih terjaga.
Bersama dengan Chun Hwa, Na Mi mulai menemukan siapa sebenarnya dirinya yang hanya berperan sebagai tokoh protagonis dalam hidupnya, yang hanya berperan sebagai istri dan ibu dan lupa bagaimana harus mengurus dirinya sendiri. Chun Hwa mengatakan jika Su Ji juga memiliki wajah yang protagonis. Na Mi perlahan-lahan meneteskan air mata dan berjanji kepada Chun Hwa untuk menemukan Su Ji.
Chun Hwa memberikan sebuah amplop kepada Na Mi yang berisi sebuah CD. Sesampainya di rumah Na Mi segera memutarnya.
Muncul wajah Chun Hwa di layar kaca yang memanggil nama Na Mi.
Chun Hwa : “Na Mi, tahan lurus…. Chun Hwa Kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa sebagai seorang pria, sulit dipercaya kamu masih bisa mengurus orang-orang ini, menurutku kamu yang terbaik”.
Jang Mi : “Jang Mi, kupikir kamu akan menjadi pasien tersukses yang menjalani operasi plastik. Kamu menjadi begitu indah setelah operasi kelopak mata”.
Jin Hee : “Jin Hee! Kamu pasti akan membuat kamus kata makian dan dengan pria yang kamu cintai…”
Geum Ok : “Geum Ok, aku tahu kamu akan menjadi penulis terkenal, aku juga membaca bukumu dan itu mengagumkan”
Book Hee : “Annyeong Book Hee, aku percaya saat ini kamu sudah menjadi Miss Korea dan mungkin kamu sudah memiliki suami dan anak-anak yang kamu cintai. Itu luar biasa! Book Hee, kamu akan dicintai oleh banyak orang. Nomu, nomu Saranghae!”
Book Hee, Geum Ok, Jin Hee, Jang Mi, Chun Hwa : “Su Ji, model majalah kita! Tunjukkan pada kami beberapa pose, ayo tunjukkan” (Su Ji pun berpose seperti yang biasa dilakukannya).
Na Mi : “Annyeong, masa depan Na Mi. Aku Na Mi saat masih SMU, menurutku kamu akan menjadi seorang seniman dan sekali kamu masuk ke perguruan tinggi, kamu akan menjadi seorang Dj. Aku juga ingin menjadi sebuah pemilik toko komik dan kupikir kamu benar-benar mirip Sophie Marceau, aku akan bermain Fil seperti La Boum dan aku juga ingin menjadi penari”.
Na Mi tak kuasa menahan air matanya, Hp-nya yang terus berdering tak diindahkannya. Na Mi sampai lupa jika dulu dirinya dan teman-temannya pernah membuat video seperti ini yang ditujukan kepada dirinya setelah dewasa. Impian yang sekarang tak pernah diwujudkan baik itu oleh dirinya dan sahabatnya yang lain.
=Flashback=
Na Mi sedang menghilangkan dahaganya dengan meminum air yang mengalir dari sebuah keran di sekolahnya. Seseorang tiba-tiba memanggilnya dan dia adalah Lee Sang Mi, musuh bebuyutan Kelompok Sunny.
Sang Mi mengingatkan Na Mi untuk menjauhi Kelompok Sunny tapi Na Mi tak ingin mendengarnya dan berteriak “tutup mulutmu”.
Di kelas, Na Mi memberikan secarik kertas pada Sang Mi dan mengajaknya bertemu di belakang sekolah.
Sang Mi memenuhi permintaan Na Mi tetapi dia tidak datang sendiri. Sang Mi membawa teman-temannya dan tentu saja posisi Na Mi menjadi sulit.
Na Mi meminta maaf atas kelakuannya dan mengatakan jika dia pernah mendengar jika Sang Mi dan Chun hwa dulunya sahabat tetapi karena sebuah hal akhirnya mereka bertengkar. Sang Mi dengan serta merta memukul Na Mi. Sang Mi tidak suka jika seseorang mengungkit masa lalu yang sangat dibencinya.
Seseorang datang membantu Na Mi. Dia adalah Su Ji. Kayu bakar yang masih panas dikibas-kibaskan Su Ji keseluruh penjuru untuk mengusir teman Sang Mi. Alhasil mereka semua kabur, sementara Na Mi berusaha mencegah Su Ji yang ingin melukai wajah Sang Mi.
Na Mi masuk ke dalam kelas dengan baju dipenuhi lumpur dan tanah. Chun Hwa yang melihatnya terkejut dan berusaha bertanya namun Na Mi hanya menjawab jika dirinya terjatuh.
Guru tiba-tiba masuk dan bertanya siapa yang sudah merokok? tidak ada seorang pun yang menjawab. Sang Mi tiba-tiba masuk dan duduk di kursinya tanpa sempat mengucap permisi pada guru. Sang guru otomatis menjadi marah dan meminta Sang Mi berdiri namun Sang Mi tak mendengarnya dan membereskan barang-barangnya. Pukulan di kepala tetap tak membuat Sang Mi bergeming. Na Mi terlihat ketakutan dan terus menatap Su Ji saat Sang Mi keluar dari kelas dan menatap kelompok Sunny dengan penuh kemarahan.
=Flashback end=
Na Mi berjalan lesu dengan sebuah map coklat di tangannya. Harapan terakhir untuk bisa menemukan Su Ji pupus sudah, apalagi Detektif yang selama ini membantunya menemukan ke tiga sahabatnya sudah angkat tangan.
=Flashback=
Kelompok Sunny memulai perjalanan liburan mereka dengan menggunakan kereta api. Suasana di dalam kereta terlihat gaduh tapi tidak bagi Su Ji, Joon Ho dan tentu saja Na Mi. Ya, perjalanan kali ini dilakukan kelompok Sunny bersama dengan Kakak Jang Mi dan teman-temannya.
Su Ji yang memang pendiam hanya menatap keluar jendela, Joon Ho pun melakukan hal yang sama dan sesekali melihat ke arah Na Mi yang mencuri pandang ke arahnya. Na Mi, benar-benar menyukai Joon Ho, love at first sight.
Jari-jari Na Mi menari indah di atas kanvas menggambar sketsa wajah Joon Ho. Ajakan Chun Hwa untuk bergabung dengan yang lainnya dihiraukan Na Mi.
=Flashback End=
Na Mi menatap ke luar jendela. Hamparan padang rumput yang luas membuat Na Mi membayangkan masa-masa indah yang pernah dilaluinya. Sebuah map berwarna coklat masih terus berada di pangkuannya.
Langkah kakinya membawanya menuju sebuah café. Seorang pemuda berparas tampan mengingatkan Na Mi pada cinta pertamanya yang kandas.
=Flashback=
Na Mi berjalan menyusuri jalan yang gelap menuju tempat dimana Joon Ho berada. Senyum terkembang di wajahnya ketika melihat sosok yang sangat dikenalnya duduk di pinggir danau. Tapi tunggu dulu, seseorang tiba-tiba muncul dan duduk disamping Joon Ho. Joon Ho terlihat senang dan memberikan earphonenya kepada Su Ji. Mereka pun melakukan hal yang membuat hati Na Mi seketika sakit.
=Flashback End=
Na Mi berjalan menuju sebuah meja. Seorang pria setengah baya menyapanya dan berkata sudah lama Na Mi tak kemari. Na Mi hanya tersenyum sambil berkata “akhirnya aku bisa memberikan ini padamu” dan memberikan map coklat yang sedaritadi dibawanya dan segera pergi.
Pria tersebut bingung dan dengan cepat membuka map coklat yang didalamnya berisi sketsa wajah dirinya sewaktu masih muda yang digambar Na Mi dengan sangat indah hanya untuk cinta pertamanya, Joon Ho.
=Flashback=
Na Mi menangis tersedu-sedu, cinta pertamanya harus berakhir sampai disini.
=Flashback End=
Na Mi menatap keluar jendela. Akhirnya sketsa wajah yang sudah lama disimpannya dapat diberikannya kepada Joon Ho. Langkah kaki Na Mi membawanya menuju sebuah taman. Seorang gadis yang tengah duduk di bangku taman menatapnya dengan sedih.
Na Mi menggenggam tangan gadis tersebut dan berusaha menguatkannya, semua akan baik-baik saja. (keren, penggambarannya^^).
=Flashback=
Festival sekolah Jindeok dimulai. Semua terlihat gembira tak terkecuali kelompok Sunny yang akan melakukan tarian yang telah mereka pelajari selama ini.
Na Mi hanya berdiri dan berusaha menikmati suasana. Hatinya masih sedih setiap kali mengingat Joon Ho dan Su Ji.
Kegembiraan yang semula tercipta berubah menjadi malapetaka ketika Sang Mi muncul.
Sang Mi mulai membuat kekacauan dengan mengganggu Na Mi yang saat itu sedang sendiri di kantin sekolah. Chun Hwa dan yang lainnya muncul dan berusaha membantu Na Mi. Pecahan kaca, bunyi kursi jatuh terdengar dimana-mana. Murid –murid mulai berdatangan untuk mengetahui apa yang sebenarnya yang terjadi.
Sang Mi terjepit apalagi Su Ji tiba-tiba muncul di belakangnya.
“hei wajah cantik” ucap Sang Mi beringas. Beberapa detik kemudian terdengar teriakan Su Ji, teriakan Chun Hwa, Book Hee, Jin Hee, Geum Ok yang berteriak memanggil nama Su Ji yang terduduk lemas memegangi pipi kanannya yang mengeluarkan banyak darah. Jang Mi shock dan pingsan sedangkan Na Mi menangis tak mempercayai apa yang sudah dilihatnya, Su Ji, gadis yang selama ini dikaguminya harus terluka akibat ulah Sang Mi yang melukai wajah Su Ji dengan pecahan kaca. Entah apa yang akan terjadi dengan masa depan Su Ji sebagai model.
Sunny berkumpul. Suasana sedih jelas masih terasa apalagi setelah mengetahui keadaan Su Ji yang mencoba bunuh diri.
Chun Hwa berusaha menenangkan Na Mi “tidak apa” ucap Chun Hwa dan memeluk Na Mi
“kita tidak akan bertemu lagi?” tanya Na Mi sedih
Chun Hwa melepaskan pelukannya dan berkata dengan tegas pada Na Mi dan yang lainnya
“Im Na Mi dikeluarkan dari sekolah bukan akhir dari Sunny”……”kita akan bertemu lagi, bawa Su Ji…. Dan menarikan tarian yang tak bisa kita lakukan hari ini. Mengerti? Kita akan bertemu lagi. Jika kamu mengabaikan kami karena hidupmu terlalu bagus, kamu akan menghukummu, jika kamu bersembunyi karena hidupmu susah kami akan membuatmu menjadi lebih baik. Aku tak tahu siapa yang lebih duluan mati diantara kita? Tapi sampai saat itu tiba…. Andwae, bahkan setelah saat itu tiba… kita…. SUNNY, takkan pernah berpisah”. Sunny pun berkumpul, berjanji untuk saling mengingat apapun yang terjadi.
=Flashback End=
Na Mi bersama dengan Yae Bin, putrinya menjemput suaminya. Na Mi memandang keluar jendela saat mobil melewati sekumpulan anak SMA. Na Mi kembali merasakan masa-masa indah itu, masa dimana Sunny masih bersama.
Sebuah telepon membuyarkan lamunannya. Raut wajah Na Mi seketika berubah ketika menerima telepon dari Jang Mi.
Na Mi, Jin Hee dan Jang Mi berkumpul di sebuah ruangan. Beberapa saat kemudian Geum Ok datang disusul dengan Book Hee. Kelimanya berpelukan dan melompat riang karena bisa berkumpul lagi.
Kemarin, sahabat mereka Chun Hwa meninggal dan hari ini Chun Hwa ingin mereka semua berkumpul. Kesedihan jelas masih terasa namun mereka berusaha menyembunyikannya.
Satu lagi seseorang yang mereka tunggu, yaitu Su Ji. Sampai detik ini Su Ji belum ditemukan, iklan di Koran telah dipasang dan satu-satunya harapan mereka sekarang adalah semoga Su Ji membacanya.
Na Mi, Jang Mi, Book Hee, Jin Hee, Geum Ok duduk bersama. Cerita pun mengalir dari mulut mereka mengenai kisah hidup mereka. Mereka memutuskan untuk menunggu Su Ji hingga pukul 12 siang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang namun yang ditunggu belum juga datang. Seorang pria tiba-tiba muncul dan memperkenalkan diri sebagai pengacara Chun Hwa. Kedatangannya adalah untuk membacakan surat terakhir yang ditinggalkan Chun Hwa.
“Apa semuanya datang? Jika semua tak berkumpul, aku mengerti.Aku minta maaf kita tak bisa menetapi janji yang pernah kita buat di depan rumah Su-ji 25 tahun yang lalu. karena mati begitu cepat. Na-mi, terima kasih sudah menemukan teman-teman kita. Hidupku tak lama, tapi... seperti yang kau bilang, aku tokoh protagonis dalam hidupku. Terima kasih untuk itu.
Na-mi akan menjadi pemimpin Sunny berikutnya. Kuharap semua bahagia bersama-sama, kalian semua.Selamat tinggal”
Na Mi menangis mendengarnya begitupun yang lainnya. Tapi tunggu masih ada lagi yang harus dibacakan pengacara Chun Hwa untuk anggota Sunny.
KlM Jang-mi seorang agen asuransi. Sahabat-sahabatnya akan membeli asuransi Jang Mi dan biayanya ditanggung penuh Chun Hwa. HWANG Jin-hee hanya mendapat tugas menjadi wakil pemimpin karena dirinya sudah kaya (wkwkwk, Poor Jin Hee). Seo Geum Ok yang mengambil jurusan Sastra Korea akan mulai magang di perusahan penerbitan kecil di bawah naungan Chun Hwa dan dipekerjakan setelah 6 bulan. Jika Geum Ok mempertahankan penjualan di atas 150% selama 2 tahun maka akan diangkat sebagai eksekutif manajer. RYU Book Hee mendapatkan apartemen yang akan ditinggalinya bersama putrinya. Semua biaya hidup, biaya kuliah,dan biaya pernikahan akan ditanggung oleh Chun Hwa. Book Hee juga akan menjalani rehabilitasi dan bila keadaannya sudah lebih baik, Book Hee akan mengikuti pelatihan ketrampilan dan membuka bisnis sendiri di lantai pertama perusahaan Geum-ok.
Keinginan terakhir Chun Hwa yaitu, sahabat-sahabatnya menari tarian yang dulu sempat mereka lakukan dan tak sempat ditampilkan di depan umum.
Persiapan pun selesai. Pengacara Chun Hwa hanya bisa menganga melihat ke empat Ahjumma menari dengan begitu gesit dan indah (tariannya keren banget).
Tarian terhenti ketika seorang wanita setengah baya muncul. Dia adalah Su Ji.
Wah, akhirnya selesai juga.....
Suka banget dengan Film yang satu ini. Sineas Korea memang selalu bersungguh-sungguh jika membuat sebuah karya. Dewi nggak henti-hentinya tertawa dan menangis menonton Film yang satu ini....
Persahabatan yang tetap terjalin walaupun umur Na Mi, Jang Mi, Book Hee, Jin Hee, Geum Ok, Su Ji dan Chun Hwa sudah tak muda lagi....
Persahabatan yang tak lekang oleh waktu seperti lagunya Kerispatih.
Dewi juga berharap persahabatan yang terjalin sesama anggota Rainbow Family tetap terjalin dan tak lekang oleh waktu.... Berharap Web Pelangi Drama semakin besar dan dikenal hingga ke Mancanegara^^
Satu kata untuk Film yang satu ini "DAEBAK" (loch wi bukannya semua Film Korea menurutmu rata-rata memang bagus??? hehehehe).
Mian baru sempat posting, hehehehe....
^Happy Reading^
Korean Movie "SUNNY" (2011)
[Sinopsis] Movie Sunny Bagian Pertama
Na Mi baru saja pulang menjenguk Chun Hwa. Dari dalam mobil yang sedang dikemudikannya, Na Mi menangkap sosok gadis yang sangat dikenalnya yang tak lain dan tak bukan adalah Yae Bin, putrinya yang tengah berada di tengah-tengah kumpulan gadis SMA seumurannya di sebuah gang kecil.
Tanpa perlu menunggu lama, Na Mi segera turun dari mobil dan tak memperdulikan teriakan salah satu pengemudi yang protes karena Na Mi parkir sembarangan.
Na Mi berteriak dengan lantang karena tak terima putrinya di Bully (cieeehhh, dewi udah kenal nich dengan istilah Bully^^). Sekumpulan anak SMA yang ngebully Yae Bin akhirnya pergi. Na Mi memeluk Yae Bin berusaha menenangkan putrinya dan bertanya siapa mereka, tapi bukannya rasa terima kasih yang diterima Na Mi melainkan amarah Yae Bin.
Keesokan harinya
Terlihat empat orang wanita setengah baya yang berjalan mendekati sekumpulan anak SMA yang sedang asyik bercengkarama. Salah satu dari wanita tersebut adalah Na Mi yang mengenakan pakaian SMA, dibelakangnya berdiri Chun Hwa yang mengenakan kacamata berwarna gelap senada dengan warna bajunya, Jin Hee dan Jang Mi.
Na Mi berteriak dan hendak maju tetapi sebuah tangan tiba-tiba menahannya dan menyuruhnya mundur. Dia adalah Chun Hwa, rasa kepemimpinannya masih kuat terasa dan Chun Hwa merasa dialah yang harus memulai pertarungan ini seperti yang dulu pernah dilakukannya ketika melawan Kelompok SNSD.
Pertarungan antara Ahjumma VS Anak Sma pun dimulai. (Lucu banget liat adegan ini, apalagi pas salah satu anak SMA terkejut ngeliat tas Chun Hwa yang pengaitnya gembok ukuran besar, wkwkwkwk).
Tak ayal korban jiwa pun berjatuhan baik dari pihak Ahjumma maupun Anak SMA (tapi yang paling parah sich dari pihak Anak SMA soalnya salah satu dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit, salut nich dengan Ahjumma… Eitsssss, tidak untuk ditiru ya^^).
Polisi menjadi heran dan sampai sekarang masih bingung dengan motif perkelahian.Dan bukannya merasa bersalah, Chun Hwa, Jin Hee, Jang Mi dan tentu saja Na Mi malah tertawa dengan keras jika mengingat kekonyolan yang baru saja mereka lakukan hari ini. Mereka bahkan mulai menari di dalam mobil patroli polisi ketika mendengar alunan lagu Sunny dari tape mobil.
=Flashback=
Kelompok Sunny mulai menari mengikuti irama. Langkah dan gerakan mereka terlihat energik tak terkecuali Na Mi yang terlihat sangat bersemangat karena ini pertama kalinya dirinya menari bersama sahabat-sahabatnya walaupun Na Mi belum sepenuhnya hapal. Chun Hwa, Jang Mi, Jin Hee, Geum Ok, Book Hee terlihat senang melihat antusias Na Mi tapi tidak bagi Su Ji, tatapan mata Su Ji menunjukkan rasa kesal. Su Ji bahkan dengan tegas mengumukan jika dirinya sudah tidak memperdulikan lagi Sunny dan memutuskan keluar dari kelompok Sunny yang sudah terbentuk jauh sebelum Na Mi datang. Sikap Chun Hwa sebagai leader membuat Su JI tidak senang karena dirinya terlihat sangat menyukai Na Mi.
Na Mi merasa bersalah dan memutuskan mendatangi kediaman Su Ji. Kesalahpahaman harus diluruskan malam ini juga.
Na Mi bertanya pada Su Ji yang terlihat acuh ketika Na Mi datang ke rumahnya, apa alasannya sehingga Su Ji sangat membenci dirinya. “Tidak ada alasan apapun, aku hanya membenci semua hal yang berhubungan denganmu”, ucap Su Ji.
Ibu Su Ji keluar tepat disaat Su Ji hendak memukul Na Mi yang berusaha menahannya agar tidak masuk ke dalam rumah.
Ibu Su Ji terlihat antusias melihat Na Mi karena ini pertama kalinya teman Su Ji datang ke rumah,tapi hal tersebut membuat Su Ji menjadi bertambah kesal. Su Ji bahkan menyuruh ibunya untuk tidak ikut campur urusannya karena Ibu Su Ji sekarang ternyata adalah Ibu tirinya yang berasal dari Jeolla-do, asal kampung Na Mi (akhirnya Na Mi menemukan jawabannya^^).
Su Ji mengajak Na Mi pergi ke sebuah kedai di pinggir jalan. Dandanan mereka yang semula natural berubah menjadi seperti Ahjumma. Bibir Na Mi dan Su Ji malah sudah dibalut dengan lipstick.
Perbincangan mereka yang semula tegang berubah menjadi santai ketika keduanya mabuk (sekali lagi, jangan ditiru). Na Mi mengatakan jika dirinya sangat menyukai Su Ji karena Su Ji sangat cantik. Di Jeolla-do dulu dirinya adalah gadis tercantik di sekolahnya, tetapi begitu tiba di Seoul semuanya berbanding terbalik. Gadis Seoul sangat cantik dan diantara mereka yang paling cantik adalah Su Ji.
Su Ji meminta maaf dan memeluk Na Mi. Keduanya pun larut dalam kesedihan (lucu banget).
=Flashback end=
Na Mi tersenyum senang ketika menerima telepon dari Jang Mi yang mengabarkan jika Book Hee, sahabat mereka yang bercita-cita menjadi Miss Korea sudah ditemukan.
Jang Mi mengajak Na Mi untuk segera menemui Book Hee, namun Na Mi mengatakan jika dirinya harus menemui Chun Hwa terlebih dahulu dan memberikannya sesuatu.
Langkah kaki Na Mi terhenti, tangannya menutup kedua mulutnya ketika melihat Chun Hwa berteriak kesakitan saat hendak melakukan kemoterapi dan berusaha meminta pertolongannya.
Jang Mi dan Na Mi miris ketika melihat Book Hee, sahabat mereka terduduk di pinggir jalan depan sebuah bar dengan pakaian lusuh. Jang Mi bercerita jika Book Hee menjadi seperti itu karena Ibunya tak mampu melunasi uang yang dipinjamnya untuk menyelamatkan salonnya hingga akhirnya Book Hee harus bekerja di Bar dan anak Book Hee harus bekerja di LSM.
Jang Mi mengajak Na Mi untuk segera pergi, namun Na Mi menolak dan mendekati Book Hee.
Segelas kopi diseruput Book Hee hingga habis. Belum sempat Book Hee mengobrol lebih lama dengan Na Mi dan Jang Mi, pemilik Bar memanggil Book Hee dan menyuruhnya untuk membersihkan toilet daripada harus menghabiskan waktunya dengan hal yang tak berguna.
Na Mi yang kesal melihatnya dengan tegas meminta pemilik Bar untuk tidak berbuat semena-mena pada Book Hee. Na Mi bahkan memberikan uang sebesar 1 juta Won agar pemilik Bar membebaskan Book Hee.
Pembicaraan antara Na Mi, Book Hee dan Jang Mi kembali dilanjutkan. Na Mi meminta Book Hee mencari pekerjaan lain dan Na Mi bersedia untuk membantunya tetapi Book Hee menolak karena dirinya tak memiliki keahlian khusus selain di salon. Na Mi mengatakan jika dirinya akan membantu Book Hee dan untuk saat ini lebih baik Book Hee menghabiskan waktunya bersama dengan putrinya, Bo Mi. Book Hee tiba-tiba menangis mendengarnya dan hal tersebut membuat Na Mi dan Jang Mi menjadi bingung.
Na Mi sekarang berada di kamar Chun Hwa. Foto kebersamaan mereka telah menghiasi setiap sudut kamar perawatan Chun Hwa. Na Mi hanya memandangi Chun Hwa yang tertidur dengan selang infuse yang terpaksa di pasang di kakinya.
“Na Mi” sebuah suara memanggil Na Mi yang hendak pergi. Na Mi menggenggam erat tangan Chun Hwa yang ternyata masih terjaga.
Bersama dengan Chun Hwa, Na Mi mulai menemukan siapa sebenarnya dirinya yang hanya berperan sebagai tokoh protagonis dalam hidupnya, yang hanya berperan sebagai istri dan ibu dan lupa bagaimana harus mengurus dirinya sendiri. Chun Hwa mengatakan jika Su Ji juga memiliki wajah yang protagonis. Na Mi perlahan-lahan meneteskan air mata dan berjanji kepada Chun Hwa untuk menemukan Su Ji.
Chun Hwa memberikan sebuah amplop kepada Na Mi yang berisi sebuah CD. Sesampainya di rumah Na Mi segera memutarnya.
Muncul wajah Chun Hwa di layar kaca yang memanggil nama Na Mi.
Chun Hwa : “Na Mi, tahan lurus…. Chun Hwa Kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa sebagai seorang pria, sulit dipercaya kamu masih bisa mengurus orang-orang ini, menurutku kamu yang terbaik”.
Jang Mi : “Jang Mi, kupikir kamu akan menjadi pasien tersukses yang menjalani operasi plastik. Kamu menjadi begitu indah setelah operasi kelopak mata”.
Jin Hee : “Jin Hee! Kamu pasti akan membuat kamus kata makian dan dengan pria yang kamu cintai…”
Geum Ok : “Geum Ok, aku tahu kamu akan menjadi penulis terkenal, aku juga membaca bukumu dan itu mengagumkan”
Book Hee : “Annyeong Book Hee, aku percaya saat ini kamu sudah menjadi Miss Korea dan mungkin kamu sudah memiliki suami dan anak-anak yang kamu cintai. Itu luar biasa! Book Hee, kamu akan dicintai oleh banyak orang. Nomu, nomu Saranghae!”
Book Hee, Geum Ok, Jin Hee, Jang Mi, Chun Hwa : “Su Ji, model majalah kita! Tunjukkan pada kami beberapa pose, ayo tunjukkan” (Su Ji pun berpose seperti yang biasa dilakukannya).
Na Mi : “Annyeong, masa depan Na Mi. Aku Na Mi saat masih SMU, menurutku kamu akan menjadi seorang seniman dan sekali kamu masuk ke perguruan tinggi, kamu akan menjadi seorang Dj. Aku juga ingin menjadi sebuah pemilik toko komik dan kupikir kamu benar-benar mirip Sophie Marceau, aku akan bermain Fil seperti La Boum dan aku juga ingin menjadi penari”.
Na Mi tak kuasa menahan air matanya, Hp-nya yang terus berdering tak diindahkannya. Na Mi sampai lupa jika dulu dirinya dan teman-temannya pernah membuat video seperti ini yang ditujukan kepada dirinya setelah dewasa. Impian yang sekarang tak pernah diwujudkan baik itu oleh dirinya dan sahabatnya yang lain.
=Flashback=
Na Mi sedang menghilangkan dahaganya dengan meminum air yang mengalir dari sebuah keran di sekolahnya. Seseorang tiba-tiba memanggilnya dan dia adalah Lee Sang Mi, musuh bebuyutan Kelompok Sunny.
Sang Mi mengingatkan Na Mi untuk menjauhi Kelompok Sunny tapi Na Mi tak ingin mendengarnya dan berteriak “tutup mulutmu”.
Di kelas, Na Mi memberikan secarik kertas pada Sang Mi dan mengajaknya bertemu di belakang sekolah.
Sang Mi memenuhi permintaan Na Mi tetapi dia tidak datang sendiri. Sang Mi membawa teman-temannya dan tentu saja posisi Na Mi menjadi sulit.
Na Mi meminta maaf atas kelakuannya dan mengatakan jika dia pernah mendengar jika Sang Mi dan Chun hwa dulunya sahabat tetapi karena sebuah hal akhirnya mereka bertengkar. Sang Mi dengan serta merta memukul Na Mi. Sang Mi tidak suka jika seseorang mengungkit masa lalu yang sangat dibencinya.
Seseorang datang membantu Na Mi. Dia adalah Su Ji. Kayu bakar yang masih panas dikibas-kibaskan Su Ji keseluruh penjuru untuk mengusir teman Sang Mi. Alhasil mereka semua kabur, sementara Na Mi berusaha mencegah Su Ji yang ingin melukai wajah Sang Mi.
Na Mi masuk ke dalam kelas dengan baju dipenuhi lumpur dan tanah. Chun Hwa yang melihatnya terkejut dan berusaha bertanya namun Na Mi hanya menjawab jika dirinya terjatuh.
Guru tiba-tiba masuk dan bertanya siapa yang sudah merokok? tidak ada seorang pun yang menjawab. Sang Mi tiba-tiba masuk dan duduk di kursinya tanpa sempat mengucap permisi pada guru. Sang guru otomatis menjadi marah dan meminta Sang Mi berdiri namun Sang Mi tak mendengarnya dan membereskan barang-barangnya. Pukulan di kepala tetap tak membuat Sang Mi bergeming. Na Mi terlihat ketakutan dan terus menatap Su Ji saat Sang Mi keluar dari kelas dan menatap kelompok Sunny dengan penuh kemarahan.
=Flashback end=
Na Mi berjalan lesu dengan sebuah map coklat di tangannya. Harapan terakhir untuk bisa menemukan Su Ji pupus sudah, apalagi Detektif yang selama ini membantunya menemukan ke tiga sahabatnya sudah angkat tangan.
=Flashback=
Kelompok Sunny memulai perjalanan liburan mereka dengan menggunakan kereta api. Suasana di dalam kereta terlihat gaduh tapi tidak bagi Su Ji, Joon Ho dan tentu saja Na Mi. Ya, perjalanan kali ini dilakukan kelompok Sunny bersama dengan Kakak Jang Mi dan teman-temannya.
Su Ji yang memang pendiam hanya menatap keluar jendela, Joon Ho pun melakukan hal yang sama dan sesekali melihat ke arah Na Mi yang mencuri pandang ke arahnya. Na Mi, benar-benar menyukai Joon Ho, love at first sight.
Jari-jari Na Mi menari indah di atas kanvas menggambar sketsa wajah Joon Ho. Ajakan Chun Hwa untuk bergabung dengan yang lainnya dihiraukan Na Mi.
=Flashback End=
Na Mi menatap ke luar jendela. Hamparan padang rumput yang luas membuat Na Mi membayangkan masa-masa indah yang pernah dilaluinya. Sebuah map berwarna coklat masih terus berada di pangkuannya.
Langkah kakinya membawanya menuju sebuah café. Seorang pemuda berparas tampan mengingatkan Na Mi pada cinta pertamanya yang kandas.
=Flashback=
Na Mi berjalan menyusuri jalan yang gelap menuju tempat dimana Joon Ho berada. Senyum terkembang di wajahnya ketika melihat sosok yang sangat dikenalnya duduk di pinggir danau. Tapi tunggu dulu, seseorang tiba-tiba muncul dan duduk disamping Joon Ho. Joon Ho terlihat senang dan memberikan earphonenya kepada Su Ji. Mereka pun melakukan hal yang membuat hati Na Mi seketika sakit.
=Flashback End=
Na Mi berjalan menuju sebuah meja. Seorang pria setengah baya menyapanya dan berkata sudah lama Na Mi tak kemari. Na Mi hanya tersenyum sambil berkata “akhirnya aku bisa memberikan ini padamu” dan memberikan map coklat yang sedaritadi dibawanya dan segera pergi.
Pria tersebut bingung dan dengan cepat membuka map coklat yang didalamnya berisi sketsa wajah dirinya sewaktu masih muda yang digambar Na Mi dengan sangat indah hanya untuk cinta pertamanya, Joon Ho.
=Flashback=
Na Mi menangis tersedu-sedu, cinta pertamanya harus berakhir sampai disini.
=Flashback End=
Na Mi menatap keluar jendela. Akhirnya sketsa wajah yang sudah lama disimpannya dapat diberikannya kepada Joon Ho. Langkah kaki Na Mi membawanya menuju sebuah taman. Seorang gadis yang tengah duduk di bangku taman menatapnya dengan sedih.
Na Mi menggenggam tangan gadis tersebut dan berusaha menguatkannya, semua akan baik-baik saja. (keren, penggambarannya^^).
=Flashback=
Festival sekolah Jindeok dimulai. Semua terlihat gembira tak terkecuali kelompok Sunny yang akan melakukan tarian yang telah mereka pelajari selama ini.
Na Mi hanya berdiri dan berusaha menikmati suasana. Hatinya masih sedih setiap kali mengingat Joon Ho dan Su Ji.
Kegembiraan yang semula tercipta berubah menjadi malapetaka ketika Sang Mi muncul.
Sang Mi mulai membuat kekacauan dengan mengganggu Na Mi yang saat itu sedang sendiri di kantin sekolah. Chun Hwa dan yang lainnya muncul dan berusaha membantu Na Mi. Pecahan kaca, bunyi kursi jatuh terdengar dimana-mana. Murid –murid mulai berdatangan untuk mengetahui apa yang sebenarnya yang terjadi.
Sang Mi terjepit apalagi Su Ji tiba-tiba muncul di belakangnya.
“hei wajah cantik” ucap Sang Mi beringas. Beberapa detik kemudian terdengar teriakan Su Ji, teriakan Chun Hwa, Book Hee, Jin Hee, Geum Ok yang berteriak memanggil nama Su Ji yang terduduk lemas memegangi pipi kanannya yang mengeluarkan banyak darah. Jang Mi shock dan pingsan sedangkan Na Mi menangis tak mempercayai apa yang sudah dilihatnya, Su Ji, gadis yang selama ini dikaguminya harus terluka akibat ulah Sang Mi yang melukai wajah Su Ji dengan pecahan kaca. Entah apa yang akan terjadi dengan masa depan Su Ji sebagai model.
Sunny berkumpul. Suasana sedih jelas masih terasa apalagi setelah mengetahui keadaan Su Ji yang mencoba bunuh diri.
Chun Hwa berusaha menenangkan Na Mi “tidak apa” ucap Chun Hwa dan memeluk Na Mi
“kita tidak akan bertemu lagi?” tanya Na Mi sedih
Chun Hwa melepaskan pelukannya dan berkata dengan tegas pada Na Mi dan yang lainnya
“Im Na Mi dikeluarkan dari sekolah bukan akhir dari Sunny”……”kita akan bertemu lagi, bawa Su Ji…. Dan menarikan tarian yang tak bisa kita lakukan hari ini. Mengerti? Kita akan bertemu lagi. Jika kamu mengabaikan kami karena hidupmu terlalu bagus, kamu akan menghukummu, jika kamu bersembunyi karena hidupmu susah kami akan membuatmu menjadi lebih baik. Aku tak tahu siapa yang lebih duluan mati diantara kita? Tapi sampai saat itu tiba…. Andwae, bahkan setelah saat itu tiba… kita…. SUNNY, takkan pernah berpisah”. Sunny pun berkumpul, berjanji untuk saling mengingat apapun yang terjadi.
=Flashback End=
Na Mi bersama dengan Yae Bin, putrinya menjemput suaminya. Na Mi memandang keluar jendela saat mobil melewati sekumpulan anak SMA. Na Mi kembali merasakan masa-masa indah itu, masa dimana Sunny masih bersama.
Sebuah telepon membuyarkan lamunannya. Raut wajah Na Mi seketika berubah ketika menerima telepon dari Jang Mi.
Na Mi, Jin Hee dan Jang Mi berkumpul di sebuah ruangan. Beberapa saat kemudian Geum Ok datang disusul dengan Book Hee. Kelimanya berpelukan dan melompat riang karena bisa berkumpul lagi.
Kemarin, sahabat mereka Chun Hwa meninggal dan hari ini Chun Hwa ingin mereka semua berkumpul. Kesedihan jelas masih terasa namun mereka berusaha menyembunyikannya.
Satu lagi seseorang yang mereka tunggu, yaitu Su Ji. Sampai detik ini Su Ji belum ditemukan, iklan di Koran telah dipasang dan satu-satunya harapan mereka sekarang adalah semoga Su Ji membacanya.
Na Mi, Jang Mi, Book Hee, Jin Hee, Geum Ok duduk bersama. Cerita pun mengalir dari mulut mereka mengenai kisah hidup mereka. Mereka memutuskan untuk menunggu Su Ji hingga pukul 12 siang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang namun yang ditunggu belum juga datang. Seorang pria tiba-tiba muncul dan memperkenalkan diri sebagai pengacara Chun Hwa. Kedatangannya adalah untuk membacakan surat terakhir yang ditinggalkan Chun Hwa.
“Apa semuanya datang? Jika semua tak berkumpul, aku mengerti.Aku minta maaf kita tak bisa menetapi janji yang pernah kita buat di depan rumah Su-ji 25 tahun yang lalu. karena mati begitu cepat. Na-mi, terima kasih sudah menemukan teman-teman kita. Hidupku tak lama, tapi... seperti yang kau bilang, aku tokoh protagonis dalam hidupku. Terima kasih untuk itu.
Na-mi akan menjadi pemimpin Sunny berikutnya. Kuharap semua bahagia bersama-sama, kalian semua.Selamat tinggal”
Na Mi menangis mendengarnya begitupun yang lainnya. Tapi tunggu masih ada lagi yang harus dibacakan pengacara Chun Hwa untuk anggota Sunny.
KlM Jang-mi seorang agen asuransi. Sahabat-sahabatnya akan membeli asuransi Jang Mi dan biayanya ditanggung penuh Chun Hwa. HWANG Jin-hee hanya mendapat tugas menjadi wakil pemimpin karena dirinya sudah kaya (wkwkwk, Poor Jin Hee). Seo Geum Ok yang mengambil jurusan Sastra Korea akan mulai magang di perusahan penerbitan kecil di bawah naungan Chun Hwa dan dipekerjakan setelah 6 bulan. Jika Geum Ok mempertahankan penjualan di atas 150% selama 2 tahun maka akan diangkat sebagai eksekutif manajer. RYU Book Hee mendapatkan apartemen yang akan ditinggalinya bersama putrinya. Semua biaya hidup, biaya kuliah,dan biaya pernikahan akan ditanggung oleh Chun Hwa. Book Hee juga akan menjalani rehabilitasi dan bila keadaannya sudah lebih baik, Book Hee akan mengikuti pelatihan ketrampilan dan membuka bisnis sendiri di lantai pertama perusahaan Geum-ok.
Keinginan terakhir Chun Hwa yaitu, sahabat-sahabatnya menari tarian yang dulu sempat mereka lakukan dan tak sempat ditampilkan di depan umum.
Persiapan pun selesai. Pengacara Chun Hwa hanya bisa menganga melihat ke empat Ahjumma menari dengan begitu gesit dan indah (tariannya keren banget).
Tarian terhenti ketika seorang wanita setengah baya muncul. Dia adalah Su Ji.
THE END
Wah, akhirnya selesai juga.....
Suka banget dengan Film yang satu ini. Sineas Korea memang selalu bersungguh-sungguh jika membuat sebuah karya. Dewi nggak henti-hentinya tertawa dan menangis menonton Film yang satu ini....
Persahabatan yang tetap terjalin walaupun umur Na Mi, Jang Mi, Book Hee, Jin Hee, Geum Ok, Su Ji dan Chun Hwa sudah tak muda lagi....
Persahabatan yang tak lekang oleh waktu seperti lagunya Kerispatih.
Dewi juga berharap persahabatan yang terjalin sesama anggota Rainbow Family tetap terjalin dan tak lekang oleh waktu.... Berharap Web Pelangi Drama semakin besar dan dikenal hingga ke Mancanegara^^
Satu kata untuk Film yang satu ini "DAEBAK" (loch wi bukannya semua Film Korea menurutmu rata-rata memang bagus??? hehehehe).
MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY PASTE TULISAN INI, HARGAI KERJA KERAS PENULIS.... KAMSAHAMNIDA
gan ada link donlod filmnya yg per part gak tau yg single link juga boleh trus lagu yg d pake tuk blognya judulnya apa????
BalasHapusthanks mbak udah buat sinopnya^^
BalasHapusceritanya begitu menarik, awalnya aku ngira ni film kurang bagus, tp stelah baca sinopnya jd pengen download. menurutq endingnya ngambang, latar belakang suji nggak diceritakan sih jd kurang lengkap gitu hehehe
btw yg jd chun hwa muda kang sora ya mbak?
iya, tapi overall ceritay bagus banget.
HapusYup benar, Kang Sora.
Gomawo bwt sinopsisnya yg bagus ini.Baru tau film "y (kudet.bgt) gegara Shim eun kyung main tomorrow cantabile *hebohh* penasaran ma bio'y,ternyata di Bad guys jg ada jdi cwe tomboy adiknya han gae in.SUNNY kerennn,jd pgn nonton :-) punya link download film"y ga mba?
BalasHapusSama-sama.
HapusAq dulu beli dvdnya... coba cari di indowebster, disana lengkap. Atau di Ryemovies^^
Jadi pingin nonton 😁
BalasHapus