Rabu, 01 Februari 2012

[Recap] New Tales Of Gisaeng Episode 4

Pesona Ah Da Mo


Annyeonghaseyo Chingudeul....
Bulan Januari berlalu juga, sungguh tak terasa waktu berlalu begitu cepat....^^
Chongmal Mianhae karena baru sekarang dewi lanjutin membuat rekap k-drama New Tales Of Gisaeng,....
Happy Reading

Soon Duk segera bersembunyi ketika melihat Ra Ra. Dalam pikiran Soon Duk sekarang terbersit sebuah pertanyaan “kenapa Ra Ra ada di Buyonggak?”
Ra Ra kembali ke ruangan Do Hwa. Perbincangan antara Sa Ran, teman-temannya dan Do Hwa masih berlangsung. Sa Ran sebenarnya tidak berniat untuk datang ke Buyonggak, tetapi karena dorongan oleh teman-temannya, Sa Ran akhirnya menurut dan membuat janji untuk bertemu dengan Do Hwa.
“jika dia tidak berkenan, bisakah diantara kami yang menjadi gisaeng?” tanya Ra Ra
“tidak bisa, dia telah belajar banyak hal. Seorang penari dapat menyampaikan perasaannya lewat tariannya dan hanya Sa Ran yang memilikinya” jawab Do Hwa yang membuat teman-teman Sa Ran menjadi cemberut. Dan memang benar, tarian Sa Ran dapat membuat siapapun terkesima termasuk Ah Da Mo yang diam-diam menyukai gadis cantik yang tak sengaja dijumpainya di rumahnya.

Hwa Ja mengantarkan minuman untuk tamu Do Hwa, namun Hwa Ja segera mengurungkan niatnya ketika mengetahui jika tamu dari Do Hwa adalah Sa Ran (anak tirinya) dan teman-temannya.

Do Hwa mengajak Sa Ran dan yang lainnya menemui Hwa Ran (Pemilik Gisaeng). Soon Duk dari kejauhan memperhatikan Ra Ra dan menjadi semakin sedih.
 
“aku melupakan syalku” ucap Sa Ran
“ambillah” ucap Do Hwa

Saat kembali mengambil syal, Sa Ran tanpa sengaja bertemu dengan Soon Duk. Muncul perasaan aneh ketika mata Sa Ran dan Soon Duk bertemu, namun mereka berdua segera mengabaikannya.
“siapa nama anda?” tanya Soon Duk ketika Sa Ran keluar dari kamar Do Hwa
“Dan Sa Ran”

Walaupun Sa Ran tidak berniat bekerja di Buyonggak, Hwa Ran dan Do Hwa tetap menghargainya karena bagi mereka Sa Ran dan teman-temannya adalah tamu Buyonggak. Hwa Ran menjelaskan kalau Gisaeng berbeda dengan seorang penghibur. Gisaeng selain bekerja demi menghibur tamu dengan tari-tarian,mereka juga mengajarkan secara langsung tentang apa yang menjadi ciri khas negeri Korea dan untuk menjadi seorang gisaeng harus menggunakan hati sebagai tonggaknya.
Sepulang dari Buyonggak, Sa Ran dan teman-temannya mampir ke sebuah cafeteria. Disana mereka kembali membahas tentang Buyonggak dan gaji yang didapatkan seorang gisaeng.
“apa yang akan kamu lakukan jika tak lulus masuk ujian tari Perusahaan Royal Dance?” tanya Jin Joo Ah namun Sa Ran hanya terdiam dan bingung ingin menjawab apa

Jam makan siang di Buyonggak
Do Hwa terlihat sedih karena gadis yang dilihatnya memiliki bakat sebagai seorang penari tidak ingin menjadi seorang gisaeng. Do Hwa sadar kalau itu adalah hak Sa Ran tetapi jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia ingin sekali mengajari Sa Ran lebih jauh tentang tekhnik menari yang baik.
“Madam,gadis-gadis yang tadi kesini sangat cantik dan yang memiliki rambut terikat adalah yang paling cantik (Sa Ran)” ucap Saeng Kang pada Hwa Ran
“jadi mengapa jika dia menarik?” tanya Do Hwa
“apa dia tidak tertarik?” tanya Saeng Kang
“apa mereka menolak?” tanya Hwa Ja
“dia menolak” jawab Do Hwa
“yang lainnya?” tanya Soon Duk
“mereka hanya menemani. Dari caranya bicara, dia sebenarnya datang kemari karena dorongan teman-temannya”
Ayah Da Mo, Ah Soo Ra mendatangi rumah sakit untuk check up. Soo Ra tanpa sengaja bertemu dengan Eo San, Ayah Ra Ra yang mengantarkan Ra Ra ke lift. Soo Ra terkesan dengan kecantikan Ra Ra dan berniat menjodohkan Ra Ra dengan Da Mo, putranya.
Sepulang dari Buyonggak, Hwa Ja memberitahukan kalau dia tanpa sengaja melihat Sa Ran di Buyonggak kepada suaminya. Hwa Ja ingin sekali agar Sa Ran bekerja di Buyonggak sebagai Gisaeng namun Chul Soo, Ayah Sa Ran terlihat tidak setuju.
Gong Joo menemukan sebuah baju berwarna hijau di meja belajarnya. Sa Ran masuk ke dalam kamar Gong Joo dan mengatakan kalau Son Ja tadi datang dan meminta tolong kepada Gong Joo untuk menjahit sobekannya.
“ketika kamu sendirian di rumah jangan biarkan Son Ja untuk masuk, orang lain mungkin akan salah paham. Berhati-hatilah juga bila berada di dekat pria” pesan Sa Ran
“aku sudah mengenalnya sejak dia berumur 10 tahun”
“tapi dia bukan anak kecil berusia 10 tahun lagi”
“apakah kamu mengkhawatirkanku? Terasa baik” ucap Gong Joo karena ini kali pertama Sa Ran perhatian kepadanya
Da Mo pulang ke rumah. Ibu Da Mo memberitahukan kalau Ayah Da Mo sedang beristirahat karena sedang tidak enak badan. Begitu masuk ke dalam kamar Ayahnya, Da Mo diminta untuk menelepon seorang gadis yang akan dijodohkan dengannya sementara itu Sa Ran masih terus mengingat pertemuannya dengan Soon Duk.
Kakek Ra Ra terus memainkan permainan yang pernah dimainkannya bersama dengan Ra Ra dan teman-temannya dan meminta kepada Ra Ra untuk mengundang teman-temannya kembali datang termasuk Sa Ran ketika sekeluarga makan siang bersama. Nenek Ra Ra pun terlihat antusias apalagi suaminya mengatakan kalau dia juga harus mencoba permainan untuk menyegarkan pikirannya. Ayah Ra Ra ikut berbicara dan mengatakan kepada Ra Ra jika sudah saatnya untuk Ra Ra menikah dan pria yang sempat ditemui Ra Ra di depan lift adalah orang yang anaknya akan dijodohkan dengan Ra Ra. Ra Ra mengatakan jika dia akan menikah jika orang tersebut pintar dan tampan.
Keesokan harinya
Da Mo bertemu dengan Sa Ran saat ingin mengunjungi temannya yang bertempat tinggal di apartemen yang sama dengan Sa Ran dan pertemuan tersebut tanpa sengaja dilihat oleh Hwa Ja, ibu tiri Sa Ran yang dengan antusias bertanya kepada Sa Ran siapa pria yang ditemuinya di depan apartemen namun Sa Ran hanya menjawab jika pria tersebut adalah orang yang ditemuinya ketika menari di sebuah rumah.
Sa Ran memikirkan pertemuannya yang terjadi tanpa sengaja dengan Da Mo apalagi Da Mo sempat meminta nomor telepon Sa Ran sesaat sebelum mereka berpisah.
Di Buyonggak, seorang tamu sedang berkunjung dan tanpa sengaja melihat Soon Duk yang sedang duduk melamun. Tamu tersebut adalah Tuan Jeon yang mengetahui jika Soon Duk telah memiliki anak yang disembunyikannya dari semua orang selama bertahun-tahun. Hal tersebut dikatakan kepada Hwa Ran yang merasa bingung dengan apa yang dikatakan Tuan Jeon karena yang diketahuinya Soon Duk sama sekali belum menikah.
Hyo Ri mengajak Ra Ra ke sebuah butik. Hyo Ri ingin membelikan sesuatu untuk putrinya yang selama ini menganggapnya hanya sebagai Bibi. Hari ini Ra Ra menjadi Super Hero untuk Hyo Ri karena telah menolong Hyo Ri dari mesin olahraga yang tak sanggup diatasinya. Malam harinya Hyo Ri menceritakan hal yang terjadi padanya kepada suaminya dan mengatakan jika Ra Ra memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengannya.
Ibu Da Mo masuk ke dalam kamar Da Mo disaat Da Mo sedang melihat pecahan jepitan rambut Sa Ran. Ibu Da Mo mengatakan kepada Da Mo jika ayahnya sangat mencintai Da Mo dan menginginkan yang terbaik untuk Da Mo termasuk pendamping.
“jika aku menikah nanti aku akan menunjukkan kepada Ayah bagaimana menjadi seorang suami dan ayah yang baik”
Sa Ran menemani Ra Ra untuk latihan menunggang kuda dan disaat bersamaan Da Mo juga dalam perjalanan menuju tempat latihan berkuda. Da Mo mengirimi Sa Ran sms dan mengajak Sa Ran bertemu hari sabtu nanti di rumahnya dengan alasan Nenek Da Mo ingin melihat tarian Sa Ran lagi, hal itu mengundang rasa penasaran Ra Ra ketika Sa Ran tersenyum saat membaca sms. Sa Ran berbohong dan mengatakan jika yang mengiriminya sms adalah adiknya Gong Joo yang saat ini sedang berada di rumah dan mengobrol dengan Hwa Ja mengenai perubahan yang terjadi pada Sa Ran yang mulai mengkuatirkan dirinya.

Ra Ra terlihat senang saat bertemu dengan Da Mo sementara Sa Ran hanya terdiam dan hanya bisa melihat ketika Da Mo dan Ra Ra latihan kuda bersama. Tatapan Sa Ran terus tertuju pada Da Mo, ketampanan Da Mo telah membuatnya terpesona. Sesaat kemudian Sa Ran memutuskan pulang terlebih dahulu meninggalkan Ra Ra dan Da Mo.
Ra Ra tentu saja senang dan merasa jika Sa Ran sangat mengerti dengan keadaan, keadaan dimana hati Ra Ra telah terpaut pada Da Mo. Ra Ra bahkan membayangkan jika Da Mo akan mengajaknya makan siang bersama namun kenyatannya berbanding terbalik. Da Mo pulang setelah mengatakan jika akan bertemu dengan Ra Ra dikesempatan lain. (hehehehe, kasihan banget Ra Ra).

Sementara di tempat lain tepatnya kereta bawah tanah seorang gadis berambut panjang sedang membayangkan jika sahabatnya saat ini sedang bersenang-senang, bersenda gurau dan makan siang bersama dengan pria yang sudah mencuri perhatinnya. Memikirkannya membuat Sa Ran menjadi sedih namun semua yang dibayangkannya salah ketika Ra Ra menelepon dan mengatakan jika Da Mo pulang begitu saja dan tidak meminta nomor teleponnya.
Di kediaman keluarga Ahn
Ruang tamu keluarga Ahn tak seperti biasanya, ruang tamu dihiasi dengan dekorasi ulang tahun dan beberapa perlengkapan ulang tahun lainnya. Hari ini adalah hari yang sangat menggembirakan untuk Tuan Ahn, Ayah Da Mo namun hari yang paling menyebalkan untuk Da Mo. Ayah Da Mo merayakan ulang tahun Andrew, anjing kesayangannya.

Hwa Ran mengajak Soon Duk pergi ke tempat peribadatan yang selama ini selalu dikatakan Soon Duk. Soon Duk tentu saja terkejut namun pada akhirnya setuju.
Sepulang dari tempat peribadatan, Hwa Ran mengajak Soon Duk makan di sebuah restoran. Satu hal yang membuat Soon Duk menjadi terkejut kembali saat Hwa Ran mengatakan apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku???

BERSAMBUNG.....
SEE U NEXT TIME



MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY PASTE TULISAN INI
(terutama buat fanpage Kumpulan Sinopsis K-drama)

Kamsahamnida

4 komentar:

  1. Unnie walaupun episode nya panjang bgt ... tetap semangat ya nulisnya ....

    BalasHapus
  2. wah dewi,,,kau ternyata buat ini to..padahl panjang amat epnya

    BalasHapus
  3. @harsya : gumawo harsya
    @vee@n : hehehehe, iya say teman yang minta buatin recapnya karena cinta banget ma nich drama...

    BalasHapus
  4. Mba...senang banget aq dpt sinopsis ini mba..kaset cd nya lupa naroh..jd terhibur dengan tulisan mba dewi..hamsanida mba dewi 😘😘😘😘😘

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...