Sabtu, 21 Juni 2014

[Recap] 18 VS 29 Episode 7

EPISODE 7


Bong Man tak tahu harus berbuat apa untuk menghadapi Hee Chan
“apa kita berencana bercerai?” tanya Hee Chan yang masih memandang layar laptop
“bukan… Hee Chan ini salah paham” jawab Bong Man berusaha menjelaskan
“lalu ini apa?” tanya Hee Chan lagi
“waktu itu kamu marah akhirnya…. Itu bukan keinginanmu” jawab Bong Man semakin bingung ingin menjawab apa
“benar, berencana bercerai. Kenapa tidak memberitahuku? Selama ini aku sudah dibohongi” ucap Hee Chan
“Ji Young hanya teman dan rekan kerjaku, tidak ada hubungan lain” ucap Bong Man namun Hee Chan kali ini tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari Bong Man. Hee Chan memilih pergi dan membuat Bong Man terkejut dan buru-buru mengejarnya. 
Saat keluar dari rumah, Bong Man tak menyadari jika 2 pasang mata yang merupakan fans beratnya tengah memandanginya. Mereka merasa heran melihat Bong Man tinggal di tempat yang sama dengan Hee Chan alias si baju olahraga. Itu atinya si baju olahraga adalah pembantu Bong Man, kasihan sekali…

Hee Chan berjalan tanpa arah. Dadanya terasa sesak dan air mata terus membasahi pipinya. Ternyata Bong Man dan Ji Young sudah bermain api di belakangnya… mereka ternyata memiliki hubungan khusus dan berpura-pura tak terjadi apa-apa di depannya. 

Aku benar-benar bodoh, semua orang membohongiku

Bong Man mendatangi apartemen Hye Won. Biasanya kalau Hee Chan sedang bersedih atau marah kepada dirinya, tempat yang ditujunya adalah apartemen adiknya. Sayang, Bong Man tak menemukan sosok Hee Chan. Yang ada hanyalah Hye Won dan Bong Kyu, adiknya. Hye Won bertanya apa lagi yang terjadi sekarang? Seharusnya mereka sedang bersenang-senang merayakan ulang tahun Bong Man. Bong Man hanya bisa menjawab jika semuanya menjadi kacau karena Hee Chan membaca diary yang dibuatnya sebelum kecelakaan… 
Bong Man memutuskan kembali ke rumah, berharap Hee Chan sudah berada di rumah dan menyambutnya dengan senyumannya yang lucu namun harapan Bong Man sepertinya sia-sia… rumah masih dalam keadaan kosong dan yang tersisa adalah sisa-sisa kejutan ulang tahun yang dipersiapkan Hee Chan untuknya. 
Bong Man melangkahkan kakinya menuju ke kamar…. Dua buah piyama berwarna pink dan biru telah dipersiapkan Hee Chan di balik selimut tempat tidur mereka. Tak hanya itu, Hee Chan juga menyiapkan sebuah kado untuknya dan rekaman ucapan ulang tahun untuknya. 

“selamat ulang tahun yang ke 29 untuk kang Bong Man, selanjutnya Hee Chan akan menyanyikan lagu ulang tahun”

Senyuman sekilas menghiasi wajah Bong Man. Bong Man tak menyangka jika Hee Chan bisa melakukan semua hal mengejutkan seperti ini… namun senyuman tersebut berubah menjadi kesedihan ketika menyadari kesalahan fatal yang sudah diperbuatnya.
Sementara itu
Hee Chan sama sekali tidak bisa tidur. Disampingnya Hye Won bisa merasakan kegelisahan kakaknya tersebut.
“aku percaya pada kakak ipar. Kakak ipar bukanlah orang seperti itu, bukannya kakak juga sangat menyukainya? Demi dia kakak membeli banyak kado” ucap Hye Won. Ternyata Hee Chan bersembunyi di apartemen Hye Won dan Hye Won terpaksa membohongi Bong Man.
“aku berbuat begitu karena tidak ada kerjaan” jawab Hee Chan lesu
“memangnya kakak melihat kakak ipar dan Ji Young melakukan sesuatu atau apa kakak ipar mengatakan jika dia menyukai Ji Young? Sama sekali tidak ada apa-apa” ucap Hye Won berusaha membela Bong Man
“bukan karena mereka punya hubungan yang istimewa tapi karena dia sudah membohongiku”
“kakak, diari adalah barang yang subjektif. Isi di dalamnya hanya ungkapan perasaan saat itu. Kakak percaya pada isinya berarti menyimpang dari sejarah. Kalau kakak benar-benar curiga temui saja orang ketiga itu”
Keesokan harinya
Eun Ji tanpa sengaja bertemu dengan Noon di supermarket dekat sekolah mereka. Eun Ji segera memberitahukan apa yang dilihatnya semalam jika Bong Man tinggal di rumah yang sama dengan Hee Chan dan itu artinya Hee Chan adalah pembantu seorang actor terkenal. Noon Terlihat tidak perduli atau bisa dikatakan tak mau memperdulikannya. Noon lebih memilih mengirimkan sms kepada Hee Chan memberitahukan jika film mereka sudah hampir selesai diedit. Sayang sms Noon dibaca oleh Bong Man… Hee Chan lupa membawa Hpnya saat pergi semalam.
Hee Chan mengikuti saran Hye Won untuk menemui Ji Young, mengkonfirmasi semua hal yang terjadi padanya dan tentu saja pada Bong Man, suaminya.
“mana boleh berpura-pura tidak terjadi apa-apa di depanku? Kamu sangat menakutkan, membuatku sangat takut. Membawaku yang tidak mengingat apa-apa ke supermarket dan pergi pijat, apa sangat menyenangkan?” tanya Hee Chan dengan nada serius
“tapi sampai sekarang… benar, aku memang menyukai Oppa tapi aku tidak memiliki pikiran seperti yang kakak pikirkan. Karena… aku tahu Oppa tidak akan pernah meninggalkanmu. Tapi, beberapa hari ini aku melihat ekpresi Oppa, aku tahu dia sangat menderita” jawab Ji Young dengan wajah sedih
Hee Chan memilih meninggalkan apartemen Ji Young tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal… ternyata Ji Young memang menyukai suaminya.
Bong Man yang sedang menjalani wawancara bersama dengan Ji Young terpaksa harus meninggalkan lokasi begitu menerima kabar dari Hye Won jika Hee Chan sedang menuju makam Ibunya. Hye Won panik dan merasa ketakutan jika hal buruk terjadi pada kakaknya misalnya saja bunuh diri. 
Hee Chan merasa sedih dengan semua masalah yang dihadapinya. Tempat yang ditujunya adalah makam Ibunya. Hee Chan merasa sedikit tenang saat mencurahkan semua isi hatinya di depan makam sang bunda

Ibu, ini aku Hee Chan. Apa kamu benar-benar disini? Selama ini aku tidak mau percaya. Kenapa meninggalkan aku dan Hye Won? Aku anak yang bagaimana? Apa anak yang sering membuatmu marah? Banyak yang ingin kubicarakan dengan Ibu, ingin sekali aku pergi ke tempatmu. Ibu….

Sementara itu
Bong Man memilih menyusul Hee Chan. Bong Man bahkan mengabaikan proses syuting yang sedang berjalan demi menemui Hee Chan. Manager Bong Man tentu saja stress dibuatnya dan tidak tahu akan mengatakan apa pada Sutradara. Bong Man berlarian seperti orang gila begitu tiba di makam Ibu mertuanya. Bong Man melihat sosok Hee Chan yang sedang terbaring layaknya orang yang sudah meninggal disamping makam Ibunya. Bong Man mengguncang-guncang tubuh Hee Chan dan alhasil membuat Hee Chan yang sedang tertidur pulas terbangun dan marah karena Bong Man tiba-tiba datang dan membangunkannya. Bong Man mengatakan jika dirinya takut sesuatu hal yang buruk terjadi pada Hee Chan dan Hee Chan membalas apa memang Bong Man ingin dirinya benar-benar mati?

Bong Man tak menjawab pertanyaan Hee Chan dan menarik Hee Chan untuk segera kembali ke Seoul… sayang kapal yang akan berangkat menuju Seoul baru datang keesokan harinya jam 7 pagi. Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Belum lagi dengan nasib Bong Man yang mendapat omelan karena mengabaikan syuting dan tinggal menunggu waktu apa yang akan terjadi padanya nanti.
Bong Man dan Hee Chan terpaksa menghabiskan waktu berkumpul bersama dengan warga. Kedatangan Bong Man sebagai aktor terkenal jelas menjadi hiburan tersendiri bagi mereka. Bong Man tak hanya dikerubungi oleh ibu-ibu tetapi juga diminta bernyanyi. Hee Chan yang melihatnya hanya bisa tertawa…
Manager Bong Man stress akibat ulah Bong Man. Manager Bong Man memanggil Hye Won untuk menemaninya melepaskan stress yang menimpanya namun Hye Won bergegas pergi meninggalkannya karena Manager kakak iparnya tersebut bertingkah laku aneh dan sedikit menyebalkan.
Malam harinya
Bong Man dan Hee Chan harus tidur sekamar. Mereka tak memiliki pilihan lain karena Hee Chan dan Bong Man sedang berada di rumah paman Hee Chan. Hee Chan memilih pergi karena dirinya tak ingin sekamar dengan Bong Man, suaminya. Melihat Bong Man membuat emosinya kembali memuncak. 
Bong Man memilih menyusul Hee Chan ke pinggir pantai
“baiklah, kuakui hari itu Ji Young mabuk, aku mengantarnya pulang tapi tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin terjadi apa-apa. Aku tidak mengkhianatimu” ucap Bong Man membuka pembicaraan
“bukankah Ji Young mengatakan mencintaimu? Aku lihat dia sangat mencemaskanmu” ucap Hee Chan
“aku tidak ada hubungannya” jawab Bong Man
“kenapa tidak ada? Dia sedang menunggumu bercerai dan pergi ke sisinya” ucap Hee Chan dengan nada yang mulai tinggi
“apa dia mengatakan seperti itu? Berharap kita bercerai, apa dia mengatakannya? Bisa tidak jangan seperti anak kecil? Ji Young, dia bukan gadis yang jahat dan aku tidak pernah mengkhianatimu jadi kita akhiri saja kesalahpahaman ini disini”
“memang, aku seperti anak kecil. Ji Young sangat jujur” ucap Hee Chan dan berjalan pergi meninggalkan Bong Man
“bisa tidak kamu mempercayaiku sekali lagi, aku tidak akan membuatmu salah paham lagi”
“aku tidak percaya” ucap Hee Chan menolak
“percayalah , kalau tidak percaya aku tidak bisa hidup lagi. Aku akan lompat ke dalam laut” ancam Bong Man
“kamu kira dengan melakukannya aku akan mempercayaimu?” ucap Hee Chan menantang
“baiklah. Aku akan melakukannya, semoga kamu hidup dengan bahagia” ucap Bong Man namun Hee Chan tak memperdulikannya dan kembali berjalan
Bong Man merasa takut tapi tak mungkin dirinya mundur. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Tiba-tiba kaki Bong Man terpeleset dan tergelincir diantara bebatuan. Jika saja Bong Man tak berpegangan pada salah satu batu dan Hee Chan tidak datang membantunya, mungkin Bong Man hanya akan tinggal nama saja. Tangisan terdengar dari bibir Hee Chan “apa kamu sudah gila? Aku kira kamu akan mati, aku sangat ketakutan”. Tangisan Hee Chan semain nyaring terdengar dan Bong Man, yang bisa dilakukannya hanyalah berusaha menenangkan Hee Chan.
Dalam perjalanan pulang, Bong Man menggendong Hee Chan di punggungnya. Karena menyelamatkan Bong Man tadi, kaki Hee Chan sedikit terkilir “sudah lama tidak menggendong istriku. Waktu masih kuliah, setiap kali mabuk, selalu aku yang menggendongmu pulang. Hee Chan jangan begitu lagi, kembalilah seperti dulu. Tanpamu terasa sangat membosankan”. 

Keesokan harinya
Hye Won memarahi kakaknya yang pergi tanpa sempat berpamitan. Hye Won menasehati kakaknya untuk tak melakukan hal seperti ini lagi karena kakak ipar adalah orang yang sangat baik dan sangat sulit menemukan orang sepertinya. Jika Hee Chan melakukannya dan memilih bercerai dengan Bong Man, pihak yang paling diuntungkan tentu saja Ji Young. Apa kakaknya mau melepaskan suaminya yang selama ini sudah dijaganya dengan baik?
Sementara itu
Bong Man bergegas menuju lokasi syuting untuk meminta maaf atas tindakannya kemarin… sayang, sang sutradara sepertinya enggan untuk memaafkannya karena sudah berulang kali Bong Man melakukannya dan alasannya selalu karena istrinya.
Hee Chan menemui Noon. Hari ini adalah hari terakhir mereka mengikuti kelas film. Saat akan berpisah, Noon memberikan sesuatu pada Hee Chan dan meminta Hee Chan untuk membukanya di rumah nanti. 
Sekembalinya di rumah
Hee Chan terkejut mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan. Makanan yang sudah disiapkannya 2 hari yang lalu mengeluarkan aroma menyengat. Belum lagi dengan kondisi rumah yang berdebu. Disaat yang bersamaan Bong Man pulang. Bong Man mengatakan kepada Hee Chan jika dirinya yang akan membereskan semuanya… Hee Chan tersenyum malu dan mengangguk setuju.

Merasa bebannya sedikit berkurang, Hee Chan memilih membuka kado dari Noon. Sebuah kaset… Hee Chan memutarnya dan tersenyum melihat video buatan Noon yang menampilkan wajah dirinya. Noon sangat kreatif dan hebat. 
Beberapa menit kemudian
Bong Man yang masih asyik bersih-bersih merasa heran melihat istrinya tertawa sendiri sambil menonton sebuah video. Emosi Bong Man memuncak ketika melihat sosok Noon, pemuda SMA muncul di video yang sedang ditonton Hee Chan. Bong Man segera mematikan layar tv dan otomatis membuat Hee Chan marah. Bong Man menjelaskan jika Hee Chan tak boleh lagi bergaul dengan Noon, perbedaan umur mereka sangat jauh. Apa Hee Chan tak mengingat peristiwa yang dialaminya beberapa waktu yang lalu saat berurusan dengan kepolisian? Hee Chan menjawab jika dirinya dan Noon hanya berteman saja, sama seperti dengan Bong Man dan Ji Young. Hee Chan tak ingin ada kesalahpahaman disini dan ucapan Hee Chan seolah mengembalikan ucapan Bong Man semalam jika Bong Man tak ingin ada kesalahpahaman antara dirinya dan Ji Young. 
Bong Man kembali bersih-bersih… saat sedang membersihkan ruang kerjanya sekaligus tempat Hee Chan tidur di malam hari, Bong Man tanpa sengaja menemukan sebuah cincin yang terselip di balik sofa. 
Bong Man mengajak Hee Chan menaiki perahu bebek. Hee Chan merasa sedikit aneh melihat sikap Bong man, bukannya Bong Man tak menyukai hal yang kekanakan tapi kenapa sekarang malah melakukan hal yang aneh? Bong Man menjawab jika dirinya menyukainya dan dengan sengaja menunjukkan tangan kanannya yang telah disematkan sebuah cincin. Hee Chan bertanya cincin siapa itu dan dijawab Bong Man apa Hee Chan tak mengingatnya? Ternyata cincin di jari jemari Bong Man adalah cincin yang pernah diberikan Bong Man kepada Hee Chan. Bong Man pernah membahasnya saat di kelas film beberapa waktu yang lalu. Hee Chan tersenyum malu dan meminta Bong Man untuk mengembalikannya. Bong Man setuju asalkan Hee Chan berjanji tak akan pernah melepaskannya lagi… Baru saja Bong Man ingin memakaikannya di jari jemari Hee Chan, perahu bebek yang mereka tumpangi mendadak oleng dan cincin yang seharusnya digunakan Hee Chan akhirnya tercebur ke dalam air.

Bong Man kembali dipanggil melanjutkan syuting tapi scene yang akan dimainkannya adalah Bong Man akan pergi ke LA atau dengan kata lain, Bong Man diminta untuk keluar dari proses syuting. 
Sementara itu, Hee Chan mendatangi lokasi syuting Bong Man. Tujuannya adalah membawakan makan siang untuk Bong Man seperti saran dari Hye Won, adiknya. Tapi sebelum Hee Chan sempat mewujudkan rencananya, Hee Chan tanpa sengaja menangkap sosok Bong Man dan Ji Young tengah bersama. Mereka sedang berlatih syuting.
“aku tidak bisa hidup tanpamu, bagaimana kalau kita pergi bersama” ucap Ji Young
“kamu seperti itu membuatku semakin lelah menghadapinya” ucap Bong Man marah
“aku akan menunggumu, berapa lamapun aku akan menunggumu” bujuk Ji Young
“benarkah? Apa boleh seperti itu?” tanya Bong Man
Hee Chan yang sedaritadi bersembunyi dan memutuskan mendengarkan semua percakapan mereka memutuskan pergi. Siluet bayangan Hee Chan ditangkap oleh Ji Young. Ji Young sengaja tetap melanjutkan latihan mereka tanpa memberitahukan kepada Bong Man jika Hee Chan sedang berada di dekat mereka. Ji Young sengaja melakukannya agar membuat Hee Chan salah paham.
Hee Chan berjalan tanpa arah dan kemudian memutuskan menemui Sun Mi sahabatnya yang pernah menjadi asisten Ji Young. Hee Chan meminta Sun Mi mengatakan semua kebenarannya mengenai hubungan antara Bong Man dan Ji Young. 

Sepulangnya ke rumah
Hee Chan sama sekali tidak bisa tertidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi namun mata Hee Chan sama sekali tidak bisa terpejam. Bong Man, suaminya belum jua pulang. Hee Chan menelepon Bong Man untuk bertanya dimana posisinya namun yang mengangkatnya adalah Ji Young….
Dengan penuh amarah, Hee Chan memutuskan meninggalkan rumah… meninggalkan semua kenangan yang pernah terjadi baik itu kenangan indah maupun pahit. Hee Chan sama sekali tidak mengetahui jika Bong Man sedang minum-minum bersama dengan rekannya untuk merayakan perpisahan Bong Man dengan kru drama dan Hp Bong Man diangkat Ji Young karena Bong Man tanpa sengaja meninggalkannya di meja.
Sekembalinya di rumah, Bong Man menerima kabar dari adik iparnya jika Hee Chan sekarang berada di rumahnya. Bong Man hanya bisa menghela nafas, kenapa Hee Chan selalu bertindak seperti ini? Bong Man mengucapkan kepada Hye Won, jika dirinya akan menjemput Hee Chan besok.
Keesokan harinya
Bong Man tertidur di sofa, bunyi bel seketika membangunkannya. Bong Man tersenyum senang dan menyangka jika Hee Chan yang datang. Sayang, harapan Bong Man sia-sia karena yang mengunjunginya di pagi hari adalah Kakeknya. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja diwarnai perdebatan dan kali ini pun begitu.
Hee Chan kembali mengajukan gugatan cerai. Kali ini alasannya untuk meminta cerai sudah kuat, suaminya memiliki wanita idaman lain. Tak hanya itu, Hee Chan mulai memikirkan masa depannya pasca bercerai nanti dengan Bong Man, Hee Chan akan bekerja.

Malam harinya
Hee Chan tanpa sengaja bertemu dengan Noon di pinggir jalan. Berselang beberapa menit kemudian Bong Man tiba-tiba muncul.
“Hee Chan, mari kita bicara” ajak Bong Man. Bong Man sudah sedaritadi mencari Hee Chan dan beruntung Bong Man bisa menemukan sosok wanita yang berhasil membuatnya pusing 7 keliling tersebut
“lepaskan, tidak ada yang perlu dibicarakan” tolak Hee Chan
“anda sedang melakukan apa?” tanya Noon ikut membela Hee Chan
“jangan ikut campur lagi” jawab Bong Man serius
Hee Chan meminta Noon untuk pergi, masalah ini biar dirinya yang menyelesaikannya. Noon setuju dan berjalan pergi namun baru beberapa langkah, Noon kembali berbalik karena melihat sikap Bong Man yang semakin kurang ajar terhadap Hee Chan, Noona yang disukainya. Hee Chan kembali meminta Noon untuk pergi.
“kamu kenapa? Mengapa membuat keributan disini?” tanya Hee Chan kesal
“justru aku yang harus bertanya kepadamu, sedikit-sedikit keluar dari rumah” jawab Bong Man ikut kesal
“tenang, aku tidak akan kembali ke sana. Tidak usah menghiraukanku dan pergilah mencari Ji Young saja. Bukankah dia mengatakan tak bisa hidup tanpamu, jangan membiarkan dia menunggu, pergilah ke sisinya” teriak Hee Chan kesal
“kenapa masih mengungkitnya lagi? Bukankah aku sudah menjelaskannya” ucap Bong Man
“benar, aku mengira sudah jelas tapi ternyata aku masih dibohongi. Kamu sangat menakutkan, aku tidak mau melihatmu lagi” balas Hee Chan
“apa ini isi hatimu?” tanya Bong Man tak percaya
“benar, hidup bersamamu hanyalah sebuah mimpi. Jadi jangan memaksaku lagi, cepatlah pergi” 
Hee Chan kembali ke apartemen adiknya. Hye Won segera menyodorkan Koran yang memuat berita jika Bong Man atau Sang Young telah dipecat dari drama serialnya. Hee Chan berucap dirinya tak memiliki lagi urusan dengan pria bernama Bong Man namun dijawab Hye Won jika semuanya terjadi karena kakak ipar selalu terlambat ke lokasi syuting untuk mencari Hee Chan.
Apa?


================================================
Tambahan

Hee Chan dan ke tiga kawannya sedang melakukan kencan buta. Sayang pasangan kencan Hee Chan sedikit terlambat. Beberapa menit kemudian, muncullah sosok pemuda tampan yang mengenakan sweater berwarna biru berjalan ke arah mereka. 
3 teman Hee Chan sontak terpesona pada pemuda tersebut tapi tidak dengan Hee Chan. Hee Chan menunduk lesu.
Hee Chan memilih meninggalkan lokasi kencan buta. Bong Man menyusulnya di belakang… mereka berpisah jalan tetapi tiba-tiba Hee Chan memanggil Bong Man dan mengajaknya makan Tteokboki. Bong Man tersenyum manis pertanda setuju...^^


BERSAMBUNG

3 komentar:

  1. Asik2 ada yg bwt sinop drama ini, lho kok g dilanjut? Semangat! Ep slnjutny, q tunggu

    BalasHapus
  2. Akhirnya dapet jg sinopsis buat drakor ini, tp ko ga dilanjut huhuhuhu T..T sedih

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...