Sabtu, 22 Februari 2014

[Recap] 18 VS 29 Episode 5

Happy Reading, doakan semoga dewi sehat selalu dan bisa nerusin sinopsis ataupun rekap yang tertunda^^


Episode 5^^

Hee Chan bertanya-tanya apa yang sedang dibicarakan Bong Man dengan Ji Young? Mengapa Ji Young bergegas pergi begitu melihat dirinya dan kenapa Ji Young menangis? Bong Man berusaha menjelaskan jika mereka hanya bertukar pikiran tentang syuting tadi, menangisnya Ji Young hanya karena dirinya merasa terharu… Hanya itu.
Hee Chan dan Bong Man kembali ke kamar. Karena merasa kasihan dengan Bong Man dan takut akan apa yang dipikirkan orang lain, Hee Chan akhirnya mempersilahkan Bong Man tidur di kamar. Tapi hanya untuk malam ini saja!!! Yang masih menjadi pertanyaan Hee Chan, kenapa Ji Young bisa menangis? Dan juga ekspresi terkejutnya ketika melihat kemunculan Hee Chan.
Pikiran Hee Chan mulai berimajinasi nakal. Hee Chan merasa ada hubungan special antara kedua orang tersebut yang tidak diketahuinya…. Namun pikiran tersebut segera ditepisnya “Bukan, dia bukan orang yang jahat, tapi aku tetap kesal kenapa dia menangis di depan suami orang?”
Keesokan harinya
Ketiganya berkumpul untuk sarapan pagi. Hee Chan berusaha menunjukkan kemesraannya di depan Ji Young namun yang terjadi Hee Chan justru berbuat kesalahan dengan menumpahkan terlalu banyak garam ke telur Bong Man. Kecurigaan Hee Chan masih belum berhenti, tatapan mata yang terjadi antara suaminya dan Ji young kembali membuatnya berspekulasi jika memang benar terjadi sesuatu diantara keduanya.
Bosan mendengar percakapan mengenai pekerjaan, Hee Chan berpura-pura sakit kepala dan meminta Bong Man mengantarnya kembali ke kamar. Hal tersebut sepertinya sengaja dilakukannya demi mempertegas kepada Ji Young jika Bong Man adalah suaminya atau bisa dikatakan membuat Ji Young cemburu. Tetapi kebersamaan mereka hanya berlangsung sekejap karena Bong Man harus melanjutkan syuting bersama Ji Young. Bosan di kamar, Hee Chan memutuskan menghabiskan waktu di pantai dan membuatnya bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari negeri Sakura Jepang.
Sementara itu di Seoul
Noon berusaha mengirimkan sms untuk Hee Chan namun keasyikannya tersebut sedikit terganggu oleh kehadiran Eun Ji yang sangat penasaran dengan kakak baju olahraga. Ada motif apa sehingga dia mendekati Noon?
Ingatan Hee Chan kembali datang. Insiden terlepasnya syal salah satu teman baru Hee Chan membuat Hee Chan mengingat sesuatu tentang dirinya dan juga Bong Man. Tidak hanya Hee Chan, Bong Man pun kembali teringat dengan kenangan lama mereka. Hilangnya Hee Chan dari kamar Hotel dan teriakan Hee Chan saat ditelepon Bong Man membuat Bong Man kalang kabut dan berusaha mencari Hee Chan hingga akhirnya langkah kakinya membawanya ke patung putri duyung di bibir pantai.

=flashback=
Hee Chan : kenapa membawaku kesini
Bong Man : bukan aku yang membawamu tapi kamu yang mengikutiku
Hee Chan : bukankah itu putri duyung?
Bong Man : (mendesah) tidak punya wawasan… Putri duyung di Myanmar, ini adalah putri naga.
Hee Chan : pokoknya sama-sama putri. Putri duyung sangat malang, dia menjual pita suaranya tetapi pangeran tidak mengenalinya. Kenapa bisa tidak mengenali orang yang dicintai?
Tiba-tiba syal Hee Chan terbawa angin. Bong Man berusaha menggapainya namun yang terjadi, Bong Man harus tercebur ke dalam air.
Hee Chan : (menangis) Kang Bong sadarlah, kalau kamu mati bagaimana denganku? Bangunlah, aku sangat menyukaimu
Bong Man : (tersadar) benarkah?
Hee Chan memeluk Bong Man erat dan masih menangis…

=flashback end=

Bong Man tersadar dari lamunannya ketika sang manager memanggilnya dan mengatakan sudah saatnya mereka kembali ke Seoul, malam nanti ada syuting untuk pembuatan film. Tapi Bong Man menolak dan meminta managernya untuk berangkat terlebih dahulu, Bong Man tidak akan kemana-mana sebelum berhasil menemukan Hee Chan.
Hp Bong Man berbunyi. Seseorang menemukan ponsel Hee Chan yang terjatuh dan posisi ditemukannya ponsel tersebut adalah wahana bermain. Dengan cepat Bong Man menuju tempat tersebut dan memarahi Hee Chan yang berhasil membuatnya panik akibat keluyuran dan tak memberinya kabar.
Bong Man mengajak Hee Chan ke tempat yang barusan dikunjunginya dan tentu saja Hee Chan. Hee Chan bertanya apa mereka dulu pernah kesini dan dijawab Bong Man dengan tatapan sedih dan kembali mengulang ucapan Hee Chan beberapa tahun silam “Putri duyung sangat malang, dia menjual pita suaranya tetapi pangeran tidak mengenalinya. Kenapa bisa tidak mengenali orang yang dicintai?”
Sesampai di lokasi syuting, Bong Man dan Managernya mendapat marah dari sang sutradara karena terlambat datang ke lokasi… sedangkan Hee Chan sendiri di rumah merasa bersalah karena telah membuat Bong Man terlambat tetapi begitu melihat drama Bong Man dan Ji Young, Hee Chan buru-buru menghapus rasa bersalahnya. “kenapa aku harus mencemaskannya? Perduli amat dia mau syuting atau tidak, mau melamar atau tidak…. Benar, aku harus membuatnya tahu rasa, tunggu saja”.
Hee Chan melangkahkan kaki ke meja kerja Bong Man hendak mencari sesuatu namun yang ditemukannya berhasil membuat Hee Chan gembira, Hee Chan menemukan laptop… benda yang baru pertama kali dilihatnya. Meminta bantuan Bong Man yang baru saja pulang syuting, Hee Chan terlihat antusias dan penasaran dengan salah satu folder yang bertuliskan diary. Sayang diary tersebut memiliki password.
Saat Hee Chan pergi mengangkat telepon yang berdering, Bong Man berusaha menerka-nerka kira-kira password diary Hee Chan apa? Dan jawabannya adalah tanggal lahir Bong Man. Rasa penasaran Bong Man atas isi diary Hee Chan harus disingkirkannya untuk sesaat karena Hee Chan telah datang. Bukannya Bong Man tidak ingin memberitahu Hee Chan tetapi ada salah satu tulisan dari diary tersebut yang berjudul “aku ingin jadi janda”.

Karena tanganku gemetaran tak bisa menulis diari, aku tidak tahu harus bagaimana, akhirnya aku melihatnya sendiri

=flashback=
Hee Chan berada di depan sebuah apartemen dan terlihat menelepon seseorang (yang diteleponnya adalah Ji Young), namun sayang tidak diangkat. Hee Chan ingin memberikan kimchi pada Ji Young, sahabatnya dan juga sahabat Bong Man.
Sebuah kejadian di depan matanya membuat Hee Chan terbelalak, saat sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempatnya parkir. Bong Man turun dari mobil dan memapah Ji Young yang terlihat tertidur.

=flashback end=
apa mungkin ini alasan dia ingin bercerai denganku?

Bong Man terkesiap pasca membaca salah satu diary Hee Chan “ini salah” ucap Bong Man dan segera menutup Laptop begitu Hee Chan kembali setelah diminta membeli disket.

Paginya
Sarapan telah tersedia di atas meja dan tebak yang memasaknya adalah Bong Man. Bong Man bahkan ingin mengajak Hee Chan menonton di bioskop tetapi Hee Chan menolak dengan alasan banyak hal yang harus dilakukannya.
Salah satunya adalah mengunjungi Kakek. Hee Chan membawakan oleh-oleh untuk Kakek berupa penggaruk punggung dan untuk istri Kakek berupa mutiara yang pada akhirnya pecah, wkwkwkwk…. Sesaat sebelum pulang Hee Chan mendapat petuah agar tidak keluyuran ke luar rumah ataupun mengikuti Bong Man syuting. Yang harus dilakukannya adalah menjadi istri yang baik dan segera mempunyai anak.
Tetapi jangan sebut Hee Chan jika mengikutinya dengan sukarela. Hee Chan masih mengikuti kelas film bersama Noon. Semangatnya semakin berkobar apalagi Hee Chan masih menganggap dirinya sebagai anak sma. Tak lupa Hee Chan memberikan Noon hadiah dari Busan yaitu kerang yang dipungutnya di pinggir pantai.
Setelah dari kelas film, Hee Chan mengunjungi adiknya Hye Won dan kehadiran adik iparnya Bong Kyu yang sedang memotong sayuran membuat Hee Chan sedikit terkejut... Hye Won segera menjelaskan jika Bong Kyu disini untuk berlatih sebelum Hee Chan berpikir jika dirinya dan Bong Kyu sedang pacaran (padahal iya).
Hee Chan terlihat senang melihat dirinya di cermin dengan seragam sekolah SMA-nya. Cita-citanya adalah menjadi seorang sutradara hebat, meskipun hal tersebut mendapat pertentangan dari Hye Won dan juga Bong Man.

Bel rumah yang berbunyi membuat Hee Chan sedikit kesal karena kesenangannya terganggu, Ji Young datang mengunjunginya. Tujuannya adalah mengingatkan Hee Chan agar lebih berhati-hati dalam bertindak karena kemarin Bong Man mendapat marah dari sutradara.
Kedatangan Bong Man membuat ke dua wanita tersebut berdiri dan Hee Chan buru-buru merangkul tangan suaminya dan meminta ijin kepada Jin Young untuk membantu menyiapkan baju ganti Bong Man. Selepas kepergian Jin Young, Hee Chan menarik tangannya dari lengan Bong Man dan buru-buru masuk ke kamar, wkwkwkwk (kembali membuat Jin Young cemburu).

Keesokan harinya
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 dan Hee Chan baru saja bangun. Dengan terburu-buru Hee Chan mempersiapkan perlengkapan untuk sekolah filmnya hari ini dan saat bertemu dengan Bong Man di rung tamu, Hee Chan berasalan ingin melakukan olahraga pagi seperti kebiasaannya.
Dan jadilah Hee Chan sekarang terdampar bersama Bong Man di taman melakukan olahraga pagi. Keluhan terdengar dari mulut Hee Chan namun sebuah ide brilliant tiba-tiba muncul di kepalanya. Hee Chan memanggil beberapa orang ahjumma dan mengatakan jika artis Kang Sang Young sedang berolahraga di sana, ckckckck… Hee Chan,Hee Chan.
Dengan cepat Hee Chan menaiki bus lengkap dengan seragam SMAnya. Hee Chan bahkan tak memperdulikan panggilan istri Kakek yang sengaja datang pagi-pagi ingin mengunjunginya. Langkah kaki Hee Chan membawanya ke sekolah lamanya dan disana Noon sudah menunggu. Dengan berbekal sebuah kamera Hee Chan mulai menyorot salah satu siswa yang terlambat datang ke sekolah layaknya seorang kamerawoman handal, wkwkwkwk

“teman apa kamu sering terlambat? Kenapa terlambat?” tanya Hee Chan dan mengikuti murid yang terlambat hingga ke kelas yang kebetulan sekelas dengan Noon. Bel berbunyi dan akhirnya Hee Chan harus ikut dalam proses pembelajaran di kelas Noon. Tak hanya itu, dirinya pun harus menjawab soal di papan tulis yang sama sekali tidak diketahuinya…. Semuanya terjadi karena keisengan Eun Ji….
Seusai sekolah, Hee Chan terus melakukan kegiatan rutinnya dan bahkan mewawancarai Bibi penjual kue pedas kenapa kebanyakan dari anak sekolah sering terlambat. Wawancara tersebut hanya berlangsung sesaat karena siswa yang menjadi bintang utama dalam film documenter Hee Chan terlihat melintas….

Hee Chan terus mengikuti siswa tersebut seharian penuh termasuk saat bekerja sebagai pekerja paruh waktu pengantar makanan. Dan karena kegiatan barunya, Hee Chan terpaksa harus berurusan dengan polisi karena memasuki hotel dengan menggunakan seragam sekolah. Dan bisa ditebak, Eun Jilah yang telah menghubungi polisi agar Hee Chan berada dalam masalah.
“ada yang melapor kamu memakai seragam sekolah masuk ke dalam hotel” ucap Polisi
“sungguh aku tidak berbuat salah, kamu tahu kan?” ucap Hee Chan berusaha membela diri dan bahkan meminta teman Noon untuk memberikan kesaksian
“aku hanya pengantar makanan, kakak ini mengikutiku terus…. Katanya ingin membuat film”
“sengaja memakai seragam sekolah dan membawa kamera ke dalam hotel, kamu pasti mau merekam sesuatu dan menyebarkannya ke internet” ucap petugas dengan nada sedikit tinggi
“tidak” ucap Hee Chan sedih “aku ingin ikut festival film” tambahnya
Bong Man yang baru saja selesai syuting bergegas ke kantor polisi begitu mendapat telepon jika istrinya sedang berada dalam masalah. Lelah yang dirasakannya segera disingkirkan demi Hee Chan.
Amarah Bong Man memuncak. Hee Chan sedaripagi membuat masalah termasuk membuatnya berurusan dengan ahjumma dan juga dengan polisi. Bong Man meminta Hee Chan untuk melepaskan seragamnya sekarang juga.
“buka seragamnya” perintah Bong Man kesal “kenapa pakai seragam sekolah ke hotel?”
“aku bukan mau berbuat jahat” ucap Hee Chan meyakinkan
“tapi kamu sudah berbuat jahat, aku sudah berusaha tapi kamu tidak memberiku kesempatan… kamu mau apa? Kenapa bersikap seperti ini padaku?”
“maaf…. aku hanya ingin kerja, aku ingin ikut festival film. Aku juga sangat sedih, banyak hal yang ingin kulakukan tapi begitu bangun semua orang mengatakan aku sudah berusia 29 tahun… aku tidak tahu apa-apa tapi aku tidak mau menyerah” isak Hee Chan dengan linangan air mata. Bong Man mendekat dan memeluk Hee Chan, merasa bersalah telah memarahi istri yang sangat dicintainya. Hee Chan tidak bersalah, Hee Chan hanya lupa jika dirinya telah berusia 29 tahun…. Dirinyalah yang salah karena telah membuat Hee Chan seperti ini, dirinya tidak pernah memperhatikan Hee Chan selama ini dan hanya sibuk syuting.
Di rumah Kakek
Kakek merasa tak senang karena begitu pulang disambut dengan teriakan panik istrinya yang mengataka jika Hee Chan mengenakan seragam sekolah SMA layaknya anak SMA. Kakek tentu saja tidak percaya dan mengatakan mungkin saja istrinya salah lihat. (kakek lebih menyayanginya Hee Chan istri Bong Man, disbanding istrinya sendiri, wkwkwkw)
Kembali ke Hee Chan dan Bong Man
Bong Man merasa malu saat Hee Chan menempelkan koyo di punggungnya yang sakit… tak hanya Bong Man, Hee Chan pun merasakan hal yang sama. Mereka bahkan hampir saja berciuman jika saja Bong Man tak cegukan. Saat Hee Chan ke dapur untuk mengambil sesuatu, Hp Hee Chan berbunyi. Rasa penasaran membuat Bong Man membuka Hp Hee Chan dan membaca pesan video yang ternyata berasal dari Noon.
Kesal dengan apa yang dilihatnya, Bong Man segera berdiri dan menarik Hee Chan dalam pelukannya dan melanjutkan apa yang sempat tertunda tadi.

=flashback=
Hee Chan membantu mengeringkan pakaian Bong Man yang basah akibat tercebur tadi dan tanpa sengaja menemukan sepucuk surat dalam amplop…. Surat yang ditujukan untuknya dan harus membuat Bong Man menulis, merobek dan kembali menulis hanya untuk dua baris kalimat….

=flashback end=

BERSAMBUNG
Dilarang Copas!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

2 komentar:

  1. salam kenal mbak.
    ini drama lawas kan. dulu pernah tayang di indosiar. wah jadi nostalgia nih.
    terima kasih sinopsisnya mbak. semangat terus :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...