=Episode 2=
Hee Chan dan Bong Man terlihat sangat senang menjalani pemotretan foto pra wedding mereka. Hee Chan terus melambaikan tangan ke arah kamera. Photographer meminta Bong Man menggendong Hee Chan. Hee Chan terlihat malu sementara Bong Man terlihat enggan namun mau tak mau pada akhirnya Bong Man menggendong Hee Chan.
“Hee Chan tertawa dengan lebar begitu lalat bisa masuk” teriak Sun Mi yang membantu Hee Chan dan Bong Man selama proses pemotretan
“kalau iri, menikahlah juga” ucap Hee Chan tertawa senang
“Yoo Hee Chan kamu harus diet” bisik Bong Man dan tetap berusaha tersenyum ke arah kamera
“aku sama sekali tidak memiliki lemak” jawab Hee Chan disela-sela tawanya
Photographer meminta Bong Man berputar-putar dan hasilnya mereka berdua terjatuh bersama-sama. Hee Chan dan Bong Man sama-sama menunjukkan raut wajah kesal.
Hee Chan mematikan layar televisi yang menunjukkan kemesraan dirinya dan Bong Man. Hee Chan sama sekali tidak mempercayai jika dirinya menikah dengan Bong Man walaupun Bong Man sudah menunjukkan bukti konkret… sekali lagi, mana mungkin?
“cepat jawab… kamu menggunakan cara apa sehingga kita bisa menikah dan mengapa kamu mengganti namamu?” teriak Hee Chan kesal
“kamu yang mengejarku dan itu kenyataannya” jawab Bong Man. Bong Man mengatakan selepas Hee Chan pingsan dirinyalah yang menolong Hee Chan.
Hee Chan kesal dan memutuskan pergi ke tempat manapun yang bisa ditujunya. Bong Man tentu saja mencegahnya apalagi ini sudah larut malam. Bong Man mengatakan jika mereka sudah 2 tahun menikah dan tidur seranjang, bunyi mesin penjawab telepon membuat Hee Chan akhirnya mengurungkan niatnya.
“apa kabar, ini aku Kang Sang Young, rumah kecil Yoo Hee Chan. Sekarang tidak bisa terima telepon”
Bong Man mengangkat telepon. Yang menelepon ternyata adalah Hye Won, adik Hee Chan. Hye Won ingin mengetahui kondisi kakaknya dan memberitahukan kakak iparnya jika surat cerai yang dibuat Hee Chan ada dalam laci ruang baca.
=flash back=
“aku mau jadi janda” ucap Hee Chan spontan
“janda? Apa itu? Cerai?” Tanya Bong Man yang memilih focus membaca Koran dan berhenti sesaat ketika Hee Chan menyodorkannya surat cerai
“meninggalkan suami dan kamu menjadi janda? Kamu mau aku mati?”
“makanya sobek surat ini, jika tidak ingin berita aku membunuhmu akan masuk di berita jam 9 malam” ucap Hee Chan kesal dan melemparkan surat cerai kepada Bong Man
“kamu ini kenapa? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Apa alasannya?” teriak Bong Man mulai tak sabar
“aku benci dengan wajah tampanmu yang jahat itu” jawab Hee Chan ikut-ikutan kesal
“dasar, itukah alasanmu meminta cerai…. Karena wajahku tampan makanya kamu menginginkan perceraian” Tanya Bong Man sekali lagi
“aku membencimu, aku merasa jijik setiap kali melihat wajahmu… aku membencimu sampai ingin melupakan namamu, jadi pergilah mencari orang yang kamu sukai” teriak Hee Chan
=flashback end=
Bong Man mengingat pertengkarannya yang terakhir kali dengan Hee Chan. Hanya karena alasan sepele, Hee Chan meminta bercerai dengannya…. Tapi benarkah karena itu???
Bong Man bergegas menuju ruang baca untuk mengambil surat cerai yang sempat dibuat Hee Chan sesaat sebelum dirinya kecelakaan dan kembali ke jiwa usia 18 tahun. Bong Man harus segera menyembunyikan surat cerai tersebut, jika tidak, tamatlah riwayatnya…
Bong Man mengintip melalui sela-sela pintu. Terlihat Hee Chan membaca surat tulisan tangannya sendiri
Bong Man yang kucintai, terima kasih sudah menikah denganku. Selamanya aku hanya mencintaimu seorang.
Chan-mu
Hee Chan tidak mempercayai apa yang dilihatnya, mustahil… jika dia bisa menyukai seorang Kang Bong Man… Bong Man adalah pria yang sangat tidak disukainya.
Bong Man tiba-tiba muncul dibelakangnya dan mengatakan jika itulah kenyataannya…. Hee Chan tetap tak percaya dan mengusir Bong Man keluar dari ruang baca. Bong Man menjadi bingung, dia harus mendapatkan surat cerai tersebut sebelum dibaca Hee Chan.
Bong Man tiba-tiba muncul dibelakangnya dan mengatakan jika itulah kenyataannya…. Hee Chan tetap tak percaya dan mengusir Bong Man keluar dari ruang baca. Bong Man menjadi bingung, dia harus mendapatkan surat cerai tersebut sebelum dibaca Hee Chan.
Di dalam kamar dengan suasana kamar yang gelap Hee Chan mulai menangis dan memanggil Ibunya
Ibu,
Ibu...aku harus bagaimana? Aku tidak mengingat apa-apa, kenapa aku bisa menikah dengan Kang Bong Man?
Bong Man sama sekali tidak bisa tidur, dirinya harus memikirkan cara agar bisa mengambil surat cerai dari ruang baca…. Aha, Bong Man memiliki sebuah ide brilliant^^
Bong Man mencungkil kunci pintu ruang baca dan bergegas masuk mencari tujuan utamanya tanpa menimbulkan suara berisik. Bong Man tersenyum senang, akhirnya surat cerai berada ditangannya namun senyum tersenyum perlahan memudar ketika pandangan Bong Man menangkap sosok wanita yang tertidur dengan pulas di sofa tanpa selimut yang membungkus tubuhnya.
Bong Man maju mendekati Hee Chan. Tatapan matanya terus memandangi wajah Hee Chan. Bong Man merapikan selimut yang terjatuh disamping Hee Chan dan kembali memandangi wajah Hee Chan.
Hee Chan tiba-tiba terbangun dan memukuli Bong Man hingga hidung Bong Man berdarah. Tak puas dengan itu, Hee Chan mengusir Bong Man keluar dari rumah….Hee Chan mengira Bong Man ingin bertindak jahat padanya, wkwkwkwk
Bong Man memutuskan tidur di dalam mobil. Surat cerai yang dibuat Hee Chan membuat Bong Man bersedih
Yoo Hee Chan, kamu mengatakan ingin melupakan semuanya… apa kamu begitu membenciku?
Keesokan harinya
Bibi tengah asyik melihat iklan film terbaru Bong Man di televisi. Bong Kyu yang baru saja turun bertanya apa Bibi sudah membuatkan bubur untuk Hee Chan dan dijawab ya…. Kakek yang tiba-tiba muncul membuat Bibi dengan segera mematikan tv (takut jika Kakek memarahinya, greatblogfromusualgirl.blogspot.com). Kakek melarang dengan tegas agar tidak ada seorang pun yang boleh mendatangi rumah Bong Man dan membawakan Hee Chan makanan. Ckckck, kakek sampai segitunya sama cucu sendiri.
Bibi tengah asyik melihat iklan film terbaru Bong Man di televisi. Bong Kyu yang baru saja turun bertanya apa Bibi sudah membuatkan bubur untuk Hee Chan dan dijawab ya…. Kakek yang tiba-tiba muncul membuat Bibi dengan segera mematikan tv (takut jika Kakek memarahinya, greatblogfromusualgirl.blogspot.com). Kakek melarang dengan tegas agar tidak ada seorang pun yang boleh mendatangi rumah Bong Man dan membawakan Hee Chan makanan. Ckckck, kakek sampai segitunya sama cucu sendiri.
Sementara di kediaman Bong Man dan Hee Chan,
Hee Chan baru saja bangun dan terkejut ketika melihat jam di dinding yang telah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Hee Chan bergegas keluar kamar dan merasa heran ketika melihat seorang pria jangkung yang menyapanya dengan sebutan adik ipar. Dia adalah Suh Yoon Oh, manager Bong Man.
Beberapa menit kemudian, terdengar teriakan dari mulut Hee Chan. Bong Man keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan singlet dan celana pendek. wkwkwkwk
Kembali terdengar suara dari mulut Hee Chan ketika Hee Chan kembali ke ruang baca. Rupanya yang membuat Hee Chan berteriak adalah ketika mendengar suara seseorang yang ternyata berasal dari Hp miliknya.
Bong Man mengambil Hp milik Hee Chan dan mengajarkan kepada Hee Chan cara menggunakan Hp. Sesekali terdengar keluhan kesal karena Hee Chan sama sekali tidak mengerti. Sumpah nich adegan lucu banget
Di perjalanan menuju lokasi syuting Bong Man menjelaskan kepada Yoon Oh jika Hee Chan sedang sakit dan merasa jika dirinya berusia 18 tahun. Yoon Oh sama sekali tidak percaya dan itu mustahil terjadi….
greatblogfromusualgirl.blogspot.comYoon Oh mengingatkan kepada Bong Man agar menjaga Hee Chan untuk tidak keluar rumah selama beberapa hari…. “memangnya Hee Chan sakit menular?” ucap Bong Man kesal namun terlihat berpikir. Ucapan Managernya memang sedikit ada benarnya, jika Hee Chan sampai melakukan hal yang macam-macam dan membuat kekacauan maka semua yang sudah dirintisnya akan sia-sia.
Hee Chan masih sibuk dengan Hp-nya. Hee Chan mencoba menghubungi beberapa nomor yang tertera dalam phonebook dan bertanya-tanya “siapa Shin Ji Young?”….
Hee Chan kembali menemukan sebuah nomor yang diberinya nama “sayangku” dan mencoba menghubunginya.
Di lokasi syuting, Bong Man yang sedang mengobrol dengan Ji Young dengan segera mengangkat Hpnya ketika mengetahui yang meneleponnya adalah Hee Chan.
“kenapa dia tahu siapa aku padahal aku belum berbicara” gumam Hee Chan sedikit heran namun dengan cepat menghilangkan rasa penasarannya tersebut “aku kira sayangku itu siapa” tambahnya. Hp Hee Chan berdering dan yang menelepon adalah Bong Man. Hee Chan berusaha mengelak ketika Bong Man bertanya kenapa dirinya menelepon dan segera mematikannya…. “apa disini ada kamera?” Tanya Hee Chan dan mulai melihat ke sekeliling.
Noon terlihat sedang menempelkan pengumuman tentang baju olahraganya. Noon ingin agar kakak yang meminjam bajunya (Hee Chan) dapat mengetahui kelas Noon ketika mengembalikannya nanti. Eun Ji, teman 1 kelas Noon dan sangat menyukai Noon terlihat penasaran dengan pengumuman yang ditempel Noon dan sangat penasaran dengan sosok kakak yang dimaksud Noon. Noon hanya menjawab seadanya dan bergegas pergi “tapi bagaimana dengan keadaan kakak itu sekarang?” Tanya Noon pada dirinya sendiri.
Hee Chan berjalan lesu menuju sekolahannya, SMA MYUNG SUNG. Rasa tidak percaya masih jelas tergambar di wajahnya ketika mengetahui jika dia sudah berumur 29 tahun.
Hee Chan mulai melihat ke setiap kelas melalui kaca mencari sosok Noon, anak SMA yang sudah menolongnya, Hee Chan bahkan bertanya ke setiap anak yang ditemuinya. Tingkah Hee Chan terlihat oleh Eun Ji dan sahabatnya yang sangat penasaran apalagi sehari sebelumnya mereka pernah bertemu. Hee Chan mencoba menghentikan tindakan nakal Eun Ji yang membully anak kelas 1.
Baru saja Eun Ji ingin mendekati Hee Chan mengkonfirmasi semuanya, Hee Chan sudah keburu pergi.
Sementara Noon yang sedang asyik mendengarkan music melalui ear phonenya segera berlari saat melihat sosok kakak yang meminjam baju olahraganya dari jendela kelasnya.
“kakak itu kemana? Jelas-jelas itu kakak yang kemarin” ucap Noon dengan nafas ngos-ngosan. Noon tak berhasil menemukan sosok Hee Chan.
Hee Chan menangis dipelukan seorang Halmoni. Halmoni penjual kue beras yang selalu dikunjungi Hee Chan saat masih SMA (bahkan hingga sekarang). Hee Chan bertanya apa dia terlihat seperti wanita berusia 29 tahun yang sudah menikah?
“Umur bukanlah masalah…. Jiwa tidak akan pernah tua seiring dengan berjalannya waktu. Ingatan kita juga kadang muncul dan kadang hilang”
Hee Chan tersenyum mendengarkan perkataan Halmoni, setidaknya dia tidak sendirian. Hee Chan mengedarkan pandangan ke dinding disampinya yang terdapat banyak coretan. Hee Chan menangkap sebuah coretan tulisan tangannya
“Pergi menonton dengan Kang Bong Man”
=flashback=
Hee Chan terlihat senang sekaligus gugup ketika memasuki sebuah kelas. Langkah kaki Hee Chan terhenti pada sebuah loker. Senyum masih terus terkembang di wajahnya terutama ketika Hee Chan meletakkan sebuah tiket nonton bioskop dalam loker tersebut.
Baru saja Hee Chan ingin keluar, seseorang tiba-tiba masuk dan tersenyum dengan penuh ejekan kepadanya serta berlagak sok ganteng. Hee Chan kesal melihat wajah Bong Man kemudian membalas ejekan tersebut dan bergegas keluar.
Bong Man membuka loker dan menemukan sebuah tiket nonton. Senyum kembali terlihat di wajahnya.
=flashback end=
Hee Chan menggebrak meja dengan kerasnya. Pasti Bong Man yang mencuri tiket menonton film yang ditaruhnya di loker kakak senior yang dia sukai. Ya, Bong Man pasti menyukainya dan mengejarnya.
Ji Young tengah berbicara dengan tantenya selaku pemilik rumah produksi. Tante Ji Young ingin membuat sebuah film dan meminta Ji Young sebagai salah satu bintang utamanya. Ji Young terlihat setuju.
Hye Won kembali pusing dengan hilangnya Hee Chan secara mendadak. Selalu saja seperti ini…. Hye Won mencoba menghubungi Bong Man, kakak iparnya tetapi Hp Bong Man berada di tangan Yoon Oh. Yoon Oh meminta merahasiakan ini karena jika tidak karir Bong Man akan hancur. Hye Won tentu saja marah, apa karir kakak iparnya lebih penting dari kakaknya.
Ji Young mengantar tantenya sampai ke lobby dan tanpa sengaja melihat Hee Chan yang berjalan kebingungan. Ji Young tersenyum melihat kedatangan Hee Chan namun tidak bagi Hee Chan. Hee Chan berjalan seolah tidak mengenali Ji Young.
=flashback=
Terlihat 2 orang wanita tengah berhadapan. Wajah-wajah mereka menunjukkan rasa saling tidak suka dan perasaan bersalah diantara mereka terutama wanita berambut sebahu, Hee Chan.
“aku mau Tanya, jika aku melepaskan Kang Sang Young apa kamu menginginkannya?’ Tanya Hee Chan serius dan dengan raut wajah penuh amarah. Ji Young hanya terdiam “kenapa tidak menjawab, ayo jawab… kalian hanya main-main atau saling mencintai?” paksa Hee Chan
“maaf” ucap Ji Young. Hanya kata maaf yang bisa diucapkannya
“mianhae?”
“aku mencintai Kang Sang Young” lanjut Ji Young. Hee Chan tertawa, tidak… Hee Chan berusaha tertawa, menertawakan dirinya karena Bong Man suaminya telah mengkhianatinya bersama wanita lain. Karena wanita tersebut mengakui jika dia sangat menyukai suaminya.
=flashback end=
Hee Chan terlihat menunggu di lobby. Pandangannya diedarkan kesekeliling dan tanpa sengaja melihat acara di tv yang saat itu sedang menanyangkan iklan film yang dibintangi Bong Man. “menjijikkan” gumam Hee Chan.
Orang yang ditunggu Hee Chan akhirnya datang, dia adalah Sun Mi sahabat SMA Hee Chan. Tujuan kedatangan Hee Chan menemui Sun Mi hanya ingin menanyakan kenapa dirinya bisa menikah dengan Bong Man?
“kalian pasti sedang bertengkar dan menunjukkan kemesraan kalian kepadaku” keluh Sun Mi dan berpamitan pergi karena Ji Young meneleponnya (Sun Mi adalah asisten pribadi Ji Young greatblogfromusualgirl.blogspot.com). Yaaaa, padahal kan Hee Chan ingin bertanya lebih banyak lagi pada Sun Mi.
Hee Chan menaiki Bus yang akan membawanya pulang ke rumahnya. Tepat disamping Hee Chan duduk seorang gadis yang tengah asyik memainkan Hpnya. Hee Chan sangat penasaran dengan apa yang dilakukan gadis tersebut dan ikut nimbrung, namun bukannya mendapat apa yang diinginkannya, tatapan mata sang gadis membuat Hee Chan dengan cepat memperbaiki posisi duduknya.
Hee Chan sekali lagi penasaran dengan cara orang-orang jaman sekarang berinteraksi dengan tekhnologi. Dengan sekali tekan, biaya untuk naik Bis sudah terbayar, bahkan dengan memencet angka-angka dengan bokongmu pun semuanya beres. Ooppppssss
“semangat Yoo Hee Chan… meskipun umurmu 29 tahun tapi kamu tetaplah Yoo Hee Chan. Tidak perduli hidup dengan umur 29 tahun atau 18 tahun, hidup dengan caraku tidak akan ada masalah” batin Hee Chan
“Hwaiting” teriak Hee Chan dan mengundang perhatian semua penumpang Bus.
“Hwaiting” teriak Hee Chan dan mengundang perhatian semua penumpang Bus.
Hee Chan sedang serius memainkan sebuah permainan yang terletak di pinggir jalan. Seseorang tiba-tiba memanggilnya dan seakan-akan ingin memakan Hee Chan karena meninggalkan rumah tanpa ada pemberitahuan.
Bong Man kesal setengah mati dan memarahi Hee Chan. Bukannya merasa bersalah, Hee Chan dengan tegas mengatakan jika dia ingin pergi dari rumah ini sekarang juga. Bong Man yang bingung ingin melakukan apa pada Hee Chan memilih masuk ke dalam kamar daripada harus berdebat dengan Hee Chan.
“Unnie, kamu kenapa selalu membuat kakak ipar bersedih? Walaupun marah tapi jangan mengatakan ingin pergi dari rumah” nasihat Hye Won pada Hee Chan kakaknya
“Hye Won, apa aku hidup hanya untuk memasak dan melayaninya? Apa aku tidak bekerja dan selalu hidup seperti itu?” tanya Hee Chan sedih greatblogfromusualgirl.blogspot.com
“apanya yang tidak kerja? Kakak sangat pintar melewati hidup. Ibu rumah tangga terbaik” ucap Hye Won berusaha menghibur
Hee Chan semakin sedih (lebih tepatnya membohongi Hee Chan)
Dulu dirinya memiliki begitu banyak impian, pikir Hee Chan dan tiba-tiba berucap “aku sangat merindukan ibu, kapan ibu pulang?” ucap Hee Chan.
Hye Won semakin sedih melihat kakaknya. Hye Won tidak mungkin mengatakan kenyataan sebenarnya pada Hee Chan jika ibu mereka sudah tiada dan bukannya menetap di Amerika.
Telepon rumah tiba-tiba berdering. Kakek Bong Man meminta Hee Chan keluar menemuinya di taman.
Kakek sama sekali tidak ingin bertemu dengan Bong Man.
Tujuan kedatangan Kakek menemui Hee Chan adalah untuk memberinya minuman kesehatan. Kakek boleh saja tidak menyukai Bong Man, tapi bukan berarti Kakek juga harus membenci cucu menantunya. Kesehatan Hee Chan adalah hal yang sangat penting terutama jika mereka ingin mempunyai anak.hehehehe.
Bong Man menyingkirkan minuman kesehatan yang diberikan Kakek pada Hee Chan
“kenapa minum ini? Memangnya aku yang mau punya anak? Siapa yang menyuruhmu membawanya pulang” ucap Bong Man.
Sekarang Hee Chan dan Bong Man sedang duduk di ruang makan.
Hee Chan juga bersikukuh tidak ingin meminumnya, rasanya pasti sangat pahit.
Baiklah Hee Chan tidak ada cara lain…. “kuberitahu, Hee Chan meskipun kamu sudah lupa ingatan tapi u body pasti tidak akan melupakannya” ucap Bong Man dan duduk disamping Hee Chan. Hee Chan seketika emosi dan mendorong Bong Man untuk menjauhinya. No Way Kang Bong Man-si. Hehehehe, sumpah lucu banget adegan ini.
Baiklah Hee Chan tidak ada cara lain…. “kuberitahu, Hee Chan meskipun kamu sudah lupa ingatan tapi u body pasti tidak akan melupakannya” ucap Bong Man dan duduk disamping Hee Chan. Hee Chan seketika emosi dan mendorong Bong Man untuk menjauhinya. No Way Kang Bong Man-si. Hehehehe, sumpah lucu banget adegan ini.
Keesokan harinya
Hee Chan dan Bong Man sedang sarapan pagi bersama. Hee Chan sepertinya sudah bisa menerima keadaan yang terjadi padanya. Di sela-sela sarapan,greatblogfromusualgirl.blogspot.com Hee Chan tiba-tiba bertanya kapan Ibunya akan pulang dan membuat wajah Bong Man seketika berubah.
Bong Man hanya menjawab seadanya dan lebih memilih mengalihkan pembicaraan dengan memberikan uang jajan pada Hee Chan agar Hee Chan bisa bersenang-senang selagi Bong Man pergi bekerja. Hee Chan tentu saja senang, apalagi selama ini dirinya tidak pernah memiliki uang sebanyak itu (Hee Chan versi 18 tahun).
Hee Chan menangis sesenggukan dan berusaha menyeka air matanya dengan tissue yang sengaja disiapkannya. Hee Chan tengah serius menyelami dan mencoba menghayati tontonan televisi yang sedang dinontonnya…. Hee Chan sedang menonton drama korea Winter Sonata.
Telepon rumah berdering. Yoon Oh menelepon Hee Chan dan meminta Hee Chan untuk datang ke pesta yang akan digelar malam ini. Gawat…..
Persiapan segera dilakukan Hee Chan. Dengan bantuan Hye Won adiknya, Hee Chan berubah menjadi sosok wanita cantik.
Yoon Oh menjemput Hee Chan dan meminta Hee Chan untuk tenang dan tersenyum saja jika bertemu seseorang, di dalam sangat banyak wartawan. Hee Chan mengangguk mengerti.
Hee Chan berusaha membuat dirinya nyaman dalam pesta yang terbilang cukup wah di matanya. Hee Chan menangkap sosok Bong Man dan memanggilnya.
“yaa, Kang Bong Man” teriak Hee Chan dan berjalan ke arah Bong Man yang saat itu sedang bersama Ji Young
“adik ipar, jangan panggil Bong Man, panggil Sang Young” tegur Yoon Oh
Bong Man dan Yoon Oh mengajak Hee Chan menemui wartawan untuk diperkenalkan sebagai istri Sang Young, actor ternama. Hee Chan terlihat sangat senang tetapi tidak begitu para wartawan memintanya berpose dengan Bong Man. Bong Man memanfaatkan kesempatan tersebut dengan berusaha mencuri-curi kesempatan untuk merangkul Hee Chan.
Bong Man kemudian mengajak Hee Chan menemui tamu yang lain dan saat Bong Man lengah, Hee Chan memilih pergi ke tempat lain karena merasa bosan.
Hee Chan mulai mencicipi setiap makanan yang dilihatnya. Karena terlalu kesenangan, Hee Chan sampai tidak melihat seorang pria tepat dibelakangnya dan sukses membuat noda di baju pria tersebut. Hee Chan berusaha meminta maaf dan disaat yang tepat Ji Young muncul dan membantu Hee Chan.
Hee Chan mengucapkan beribu terima kasih pada Hee Chan namun tindakan Hee Chan membuat Ji Young mungkin bertanya-tanya “kenapa Hee Chan Unnie seperti ini?”
Sementara itu
Hye Won dan Bong Kyu terlihat bersama. Hye Won merasa pusing karena computer miliknya terinfeksi virus dan semua data-data murid bimbingannya berada dalam computer tersebut. Bong Kyu berusaha menenangkan Hye Won dan bertindak cepat membersihkan computer Hye Won dari virus.
Eun Ji dan sahabatnya berlarian menuju sebuah tempat kursus. Dirinya tanpa sengaja berpapasan dengan Hye Won dan Bong Kyu yang baru saja keluar dari kelas. Hye Won terlihat tidak menyukai penampilan Eun Ji dan sahabatnya dan sebagai pemilik tempat bimbingan, Hye Won tidak bisa menerima Eun Ji untuk belajar di tempat bimbingannya. Tapi jangan sebut Eun Ji jika keinginannya tidak bisa tercapai.
Akhirnya setelah memohon, Hye Won pun menerimanya.
Dan tujuan utama Eun Ji adalah hanya ingin dekat dengan Noon. Noon kebetulan mengambil pelajaran tambahan di tempat bimbingan milik Hye Won, adik Hee Chan^^
Hee Chan berusaha menikmati suasana, dirinya hanya bisa melihat suaminya dan Ji Young dikerubuti wartawan. EGP….
Hee Chan lebih memilih ikut bergabung menari di lantai dansa dan membuat Bong Man merasa kesal dan segera menariknya menjauh dari keramaian.
Bong Man memarahi Hee Chan habis-habisan karena sudah membuatnya malu dengan bertingkah seperti anak kecil, seperti gadis berusia 18 tahun. Hee Chan tentu saja tak terima, apalagi Bong Man menyalahkannya karena datang ke pesta ini dan menganggap jika dirinya adalah orang yang kurang waras. Percakapan Hee Chan dan Bong Man tanpa sengaja didengar oleh Ji Young.
Hee Chan mulai menangis histeris dan memanggil-manggil nama Ibunya. Bong Man yang kesal dan masih marah tanpa sengaja mengucapkan jika Ibu Hee Chan sudah meninggal dunia. Tangisan Hee Chan seketika reda dan berganti dengan raut wajah shock.
Yoon Oh tiba-tiba datang dan menarik Hee Chan pergi. Hee Chan terpilih sebagai tamu dengan kostum terbaik.
Hee Chan hanya terdiam saat dirinya diminta naik ke atas panggung mengucapkan sepatah 2 patah kata.
=flashback=
Bong Man tersenyum melihat tingkah Hee Chan padanya. Bong Man kembali masuk ke kelasnya dan tanpa sengaja melihat surat Hee Chan yang sengaja dibuang di tempat sampah.
Shi Woo Oppa… aku mengirim surat di sebuah acara radio dan suratku terpilih. Aku memenangkan 2 buah tiket nonton film. Aku akan menunggumu di depan gedung bioskop jam 5 sore hari ini, jadi datanglah.
Hee Chan tersenyum senang. 2 minuman telah disediakannya untuk acara kencannya hari ini dengan kakak senior yang disukainya. Lama menunggu, Hee Chan memutuskan masuk terlebih dahulu. Helaan nafas kecewa sekaligus sedih terdengar dari Hee Chan.
Studio mendadak gelap dan artinya film sebentar lagi akan diputar.
Disepanjang pemutaran film Hee Chan terus menangis (padahal film yang diputar sama sekali bukan film sedihgreatblogfromusualgirl.blogspot.com). Seseorang tiba-tiba mengulurkan tissue untuknya
“bersihkan hidungmu” ucap seorang namja yang ternyata adalah Bong Man.
=BERSAMBUNG=
wkwkwkwk, dapat gelar baru nich...^^
BalasHapushooh ap, saking sukanya ma drama ini makanya kuputusin bwt rekapnya, bosan klo bwt new tales melulu, hehehehe
kok rekap episode 3- abis g bisa di buka ya???
BalasHapusmian episode 3 lagi dibuat, ditgg ya...^^
Hapusdilanjutin dunkxx recap nya sampe ep terakhir
BalasHapusbagus bgt drama ini alnyaa
dilanjut kok...
Hapustrims ya udah berkunjung^^
Yang jadi kang bong man waktu masa sma tuh choi shi won ya????
BalasHapusiya chingu^^
Hapus