=Tree Of Heaven=
Yun Soo merasakan sakit yang tiada tara ketika melihat Hana berlarian mengejar mobil yang dikemudikannya. Ingin rasanya ia memberhentikan mobil dan segera turun menghampiri Hana namun semakin ia berada di dekat Hana, gadis tersebut akan semakin menderita.
Keputusannya untuk melepaskan Hana dan memintanya menikah dengan Ryu bukanlah main-main. Yun Soo secara pribadi menemui Ryu dan meminta Ryu mengabulkan permohonannya kali ini, tetapi Ryu dengan tegas menjawab jika bukan dia yang berhak untuk menjawabnya tetapi Hana.
Ryu memberikan sebuah surat yang ditujukan untuk Hana dari Yun Soo
“Hana, menikahlah dengan Ryu, dia adalah orang yang sangat mencintaimu melebihi cinta Oppa padamu. Ini permintaan terakhir Oppa. Ada yang ingin aku katakan padamu, kita bertemu di club malam”.
Tanpa perlu menunggu lama, Hana segera menyusul Yun Soo. Pandangannya menangkap sosok Yun Soo yang sedang asyik bercengkrama dengan Mika dan teman-teman semasa SMA. Tepat disamping Yun Soo, terlihat Maya yang mencoba menikmati suasana. Pandangan mata Hana dan Yun Soo bertemu. Seseorang tiba-tiba muncul dibelakang Hana dan mengajak Hana mendekati Yun Soo. Teriakan teman-teman Hana terdengar semakin keras.
Yun Soo membuka sebuah kotak dan mengatakan ini adalah kue pesanan Hana dan menuangkan minuman ke gelas Hana. Hana dengan sorot mata kemarahan meminum dengan sekali teguk. Hal yang sama pun terjadi ketika Yun Soo kembali menuangkan minuman untuk Hana.
“hentikan” ucap Yun Soo
“kenapa aku harus mengikuti permintaan Oppa? Apa aku tidak bisa minum? Apa aku tidak bisa seperti ini?” jawab Hana. Mika berusaha menengahi pertengkaran mereka dan meminta semuanya menuju ke lantai dansa untuk berdansa.
Suasana berubah menjadi meriah tapi tidak untuk 4 hati yang saat ini sedang galau dan bimbang. Hana berdansa bersama dengan Ryu tapi pandangannya terus tertuju pada Yun Soo, Yun Soo pun seperti itu, walaupun saat ini raganya sedang berada bersama Maya tapi hati dan tatapannya jauh tertuju kepada Hana.
“apa kakak tidak apa-apa? Jelas-jelas hatiku sekarang ada di tempat lain, tidak apa-apakah jika menikah dengan aku yang seperti ini?” tanya Hana dengan suara yang terdengar lemah
“akhirnya kamu bisa menerimaku” jawab Ryu dan mengajak Hana mendekati Yun Soo
“Yun Soo, berdansalah dengan Hana untuk yang terakhir kalinya” ucap Ryu dan mengajak Maya pergi menjauh.
Hana menyandarkan kepalanya di bahu Yun Soo. Kehangatan yang dulu sempat dia rasakan kembali menjalari sekujur tubuhnya. Yun Soo sekarang berada di dekatnya dan saat ini sedang membisikkan sesuatu di telinganya “ada yang ingin aku katakan padamu, menikahlah dengan Ryu”.
Hana seketika menarik dirinya dari Yun Soo “tidak, aku tidak mendengarnya” ucap Hana dan tak berani menatap mata Yun Soo
“lihat aku” ucap Yun Soo dan Hana mulai memberanikan diri menatap mata Yun Soo “Bos Mafia tak pantas bersamamu” tambah Yun Soo dan membuat Hana shock
“Oppa berbohong, aku tidak mendengarnya” teriak Hana sedih ditengah kebisingan alunan musik Dj
“dengarkan aku, jika kamu disampingku, kamu akan berada dalam bahaya dan menderita. Tinggalkan aku, setidaknya dengan meninggalkanku kamu masih bisa hidup. Aku mohon Hana, demi aku. Hana, aku sudah membunuh” ucap Yun Soo. Hana seketika terjatuh ke lantai dan pingsan karena shock mendengar ucapan Yun Soo yang terakhir. Terdengar suara teriakan salah satu teman Yun Soo yang mengabarkan jika polisi sedang berada di luar dan berniat untuk menangkapnya. Yun Soo panik, disatu sisi dia ingin tinggal lebih lama dan menolong Hana namun disisi lain jika dirinya tidak segera pergi, dirinya akan tertangkap dan niatnya untuk menyerahkan diri secara langsung akan batal.
Ryu segera menarik Yun Soo pergi, Maya pun tak tinggal diam dan menarik Yun Soo sementara teman-teman Hana dan Yun Soo berusaha menghalangi jalan polisi dengan membentuk sebuah gerombolan.
Sesaat sebelum pergi, Yun Soo sekali lagi berpesan kepada Ryu untuk menikahi Hana. Ryu setuju asalkan Yun Soo berjanji untuk datang ke pernikahan mereka dan memberi restu.
Aparat kepolisian dikerahkan ke segala penjuru dan mulai menyesir sekeliling club yang mungkin jadi tempat persembunyian Yun Soo. Maya berusaha mencari keberadaan Yun Soo dan beruntung Maya bisa menemukannya.
Yun Soo menarik Maya ke sebuah gang yang sempit dan memeluknya untuk memberi ketenangan kepada Maya. Dari dulu sampai sekarang, Yun Soo hanya menganggap Maya sebagai adik tidak lebih.
“kenapa menangis?” tanya Yun Soo
“karena aku sudah mengetahui ketulusan hatimu” jawab Maya dengan mata berkaca-kaca. Perlahan-lahan air mata mulai membasahi pipi Maya dan segera dihapus oleh Yun Soo.
“terima kasih untuk semuanya” ucap Yun Soo
“aku mencintaimu” ucap Maya tulus
“jaga dirimu baik-baik” ucap Yun Soo dan segera pergi masuk ke dalam hutan yang gelap.
Di tempat lain, Mika menunggui Hana yang belum sadarkan diri. Beberapa menit kemudian terlihat Hana mulai mengigau memanggil nama ‘Oppa’ dan terbangun. Hana langsung memberondong Mika dengan pertanyaan dimana Yun Soo namun dijawab Mika dengan gelengan. Mika balik bertanya pada Hana kenapa Yun Soo ingin ditangkap? Namun Hana tidak menjawab dan bergegas pergi hendak mencari Yun Soo meskipun Mika sudah melarangnya.
Tempat pertama yang dituju Hana adalah makam Ayahnya, tempat dimana waktunya sering dihabiskan bersama dengan Yun Soo.
“Oppa, keluarlah, lihatlah aku, meski Oppa membunuh masih bisa dimaafkan. Seperti dulu, aku akan selalu berada disisimu. Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan melihatku dari kejauhan lagi, aku akan menikah dengan Kak Ryu, aku berjanji, keluarlah Oppa” teriak Hana namun tidak ada reaksi ataupun tanda-tanda kedatangan Yun Soo. Hana mulai frustasi, foto keluarga dimana ada dirinya, Ibu, Ayah Yun Soo dan tentu saja Yun Soo terus saja dipandanginya begitu Hana ke tempat ke dua yaitu penginapan dan sekaligus lokasi permandian air panas yang dulu pernah menjadi milik keluarganya.
Samar-samar Hana mendengar suara yang berasal dari kolam air panas. Hana berlari dan mencoba mencari sumber suara namun hasilnya tetap nihil. Di tengah kebingungan yang melandanya, Hana akhirnya bisa bernafas lega. Yun Soo muncul di kamar yang dulu ditempatinya dan menghalangi Hana yang ingin membuka jendela.
Terlontar pertanyaan dari mulut Hana “kapan, baru aku bisa bertemu dengan Oppa lagi? 1 tahun atau 2 tahun? 10 tahun atau 20 tahun?”. Yun Soo tidak menjawab dan terus memandangi Hana dari kaca jendela . Yun Soo mendekatkan tangannya ke kaca dan seolah-olah ingin membelai wajah Hana. Hana hanya bisa menangis, Yun Soo pun menangis.
“gadis yang baik, lahirkanlah seorang gadis yang sepertimu. Setelah 20 tahun akan sama sepertimu. Bagaimana jika dia memanggilku Paman?” tanya Yun Soo
“apa Oppa berharap aku menikah dengan kak Ryu?” tanya Hana meyakinkan
“benar”
“apa Oppa yakin aku akan bahagia?”
“benar”
“kalau begitu aku akan menikah jika Oppa bahagia, aku akan melakukannya” ucap Hana dengan deraian air mata
“terima kasih. Kelak aku akan berdiri di hadapanmu, apa kita bisa bertemu pada saat itu?” tanya Yun Soo dengn derai air mata yang sama dengan Hana. Hana hanya mengangguk tanda setuju. Yun Soo mendekatkan wajahnya ke jendela, Hana pun melakukan hal yang sama. Yun Soo mencium kening Hana dari balik kaca jendela dan air mata kembali membasahi wajah Hana dan Yun Soo.
“Hana tersenyumlah” ucap Yun Soo dan mengembalikan kalung yang pernah dilemparkan Hana kepadanya
“Oppa juga, aku percaya suatu hari nanti Oppa akan kembali tersenyum” ucap Hana dan Yun Soo pun tersenyum
“annyeong” ucap Yun Soo dan pergi. Pertemuan mereka untuk terakhir kali setidaknya bisa mewakili perasaan Hana dan Yun Soo masing-masing jika cinta tak mengenal jarak dan waktu. Apa mereka bisa bertemu lagi setelah 20 tahun??? Kita lihat saja….^^
Hari pernikahan
Seorang gadis hanya bisa tertunduk lesu ketika perias pengantin membantunya menata baju pengantin yang dikenakannya. Gadis lain tersenyum senang dan memuji gadis dihadapanya jika dirinya sangat cantik dengan balutan gaun pengantin.
“apa aku terlihat bahagia?” ujar Hana. Mika sontak terkejut dan terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya. “seharusnya aku bahagia” tambah Hana dan membuat Mika berusaha tersenyum
“jika ingin tersenyum, tersenyumlah. Coba tersenyum, ayo lagi” ucap Mika dan memberi jempol pada sahabatnya yang mencoba tersenyum sekaligus menangis “benar, apa sekarang sudah merasa bahagia? Kenapa calon pengantin kita menangis, lihat wajahmu tidak cantik lagi” tambah Mika dan menghapus air mata di wajah Hana dan memberikan boneka berwarna pink kepada Hana “ini boneka pemberian Yun Soo Oppa”.
Para tamu mulai berdatangan dan memberi ucapan selamat pada calon pengantin pria. Sejumlah tamu wanita terlihat patah hati karena pria yang menjadi idola selama ini akan segera mengakhiri masa lajangnya. Sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan pintu Hotel. Mika turun dan disusul Hana. Tepuk tangan mulai terdengar.
Di seberang jalan, sebuah mobil berwarna hitam terlihat mengawasi Hana.Di dalam mobil, Bos Yun Soo terlihat geram dan mempunyai keyakinan jika Yun Soo akan datang dan hari ini adalah kesempatan terakhir yang mereka miliki sebelum Yun Soo menyerahkan diri ke kantor polisi.
Pernikahan antara Hana dan Ryu segera dimulai. Ryu memuji Hana yang terlihat sangat cantik hari ini dan mengatakan akan ada tamu special untuk Hana. Dan benar saja, sebuah taxi berhenti di depan hotel, Yun Soo dengan setelan pakaian hitam turun dari taksi dan menuju tempat dilangsungkannya acara penikahan. Yun Soo tak menyadari seorang pria yang memata-matainya.
Dari kejauhan Yun Soo melihat gadis yang dicintainya akan mengucap janji suci pernikahan. Raut wajah Yun Soo menunjukkan tanda kesedihan. Sedih karena yang seharusnya berdiri di samping Hana adalah dirinya bukan Ryu.