Saat kita melihat cahaya bintang berkilauan, bintang yang sangat besar telah menghilang. Selain membawa jutaan cahaya melakukan perjalanan di luar angkasa, bintang itu hilang dengan sendirinya meninggalkan cahayanya sendiri .
Seperti cinta yang telah menghilang dari kita, kita baru sadar betapa berharganya dia.
Sepasang kekasih terlihat bersama-sama di sebuah arena panjat tebing. Si pria terlihat tak antusias mengikutinya tapi lain halnya dengan si gadis yang sangat semangat apalagi kekasihnya beberapa hari terakhir hanya mengurung diri di Lab.
Beberapa hari lagi hari ke 2000 sejak mereka bertemu. Mi Yeon, nama gadis tersebut ingin ada perayaan khusus, karena di hari ke 100 mereka bahkan dibuat sebuah karangan bunga, cincin pada hari ke 500, balon pada hari ke 1000.
Si pria yang diketahui bernama Jun Seo merasa bosan dengan semua hal yang dilakukannya bersama Mi Yeon, dirinya pun menceritakan hal tersebut pada sahabatnya, tetapi bukannya mendapat dukungan dari sahabatnya, sahabatnya justru berucap jika hidupnya sangat berwarna dan akan jauh lebih berwarna jika mereka menikah kelak.
Jun Seo tidak setuju, ucapan dan perasaan yang selama ini disimpannya akhirnya keluar juga. Jun Seo merasa bosan dengan hubungan mereka yang terasa sangat hambar apalagi sudah 5,5 tahun yang mereka lewati bersama. Rasanya dia ingin menjauh selama setahun dan kembali bertemu dengan kekasihnya lagi seperti pasangan yang baru pertama kali pacaran.
Dirinya tanpa sengaja melihat pamflet “Korea Polar Research Institute”.
Jun Seo pulang. Latihan panjat tebing bersama Mi Yeoni membuatnya lelah.
Jun Seo merebahkan diri di sofa dan hendak merokok, sayang korek apinya telah habis. Jun Seo mencoba mencari persediaan korek api, tetapi tidak ada dan dirinya malah menemukan sebuah surat yang bertuliskan
“apakah kamu mencari sebuah korek api?” pada lembaran pertama
“coba periksa di lemari es” isi lembaran kedua
Jun Seo terlihat sedikit kesal. Sepertinya hal ini sering dialaminya dan siapa lagi yang bisa berbuat hal seperti ini kecuali Mi Yeon.
Jun Seo membuka kulkas dan kembali menemukan sebuah surat
“periksa sepatu karet itu, bagian kedua dari bawah di dalam sebuah rak sepatu”.
Jun Seo kembali menghela nafas ketika kembali mendapati sebuah surat dalam sepatu putihnya
“rak bawah lemari perlengkapan makan”
Jun Seo mulai kesal, Mi Yeon selalu saja melakukan tindakan konyol yang selalu memancing emosinya dan membuatnya kesal. Jun Seo akhirnya memakai api yang berasal dari kompor gas dan meremas petunjuk terakhir dari Mi Yeon.
Rasa penasaran menderanya, Jun Seo memungut kembali surat yang sudah diremasnya
“dibalik kamus bahasa inggris”.
Jun Seo memeriksa rak buku dan menarik keluar kamus bahasa inggris. Jun Seo menemukan sebotol permen dan sebuah surat untuk kesekian kalinya
“kamu terlalu sering merokok dan menghabiskan banyak uang, kamu kelihatannya merokok banyak hari ini, makanlah permen ini sebagai ganti dari rokok, saranghae”
Di rumahnya Mi Yeon tersenyum senang, ternyata semua persediaan korek milik Jun Seo dibawanya pulang.
Keesokan harinya
Jun Seo kembali melihat pamflet dan sepertinya ingin mendaftar. Waktu 1 tahun pasti tidak lama apalagi masa depan pasca penelitian tersebut akan menjadi lebih baik.
Lain Jun Seo, lain pula Mi Yeon. Mi Yeon menghabiskan harinya dengan mengajar para gadis renang dan lompat indah. Mi Yeon juga menghabiskan harinya untuk berlatih memasang tali evan.
Malam harinya
Jun Seo terlihat malas-malasan menemui Mi Yeon apalagi Mi Yeon terus membahas apa yang akan mereka lakukan di hari ke 2000 mereka.
Jun Seo tiba-tiba berucap jika dia tidak bisa bersama dengan Mi yeon tepat di hari ke 2000 mereka, alasannya Jun Seo akan melakukan perjalanan jauh ke kutub utara. Bukannya bersedih, Mi Yeon malah terlihat senang dan mengatakan ingin ikut serta dengan Jun Seo ke kutub utara, bukankah hal menyenangkan jika merayakan hari jadi ke 2000 di Kutub utara.
Senyum di wajah Mi Yeon perlahan memudar ketika mendengar ucapan Jun Seo selanjutnya jika dirinya akan lama, kurang lebih setahun dan bahkan mungkin lebih.
“kenapa kamu mendaftar?” tanya Mi Yeon dengan mata berkaca-kaca
“aku tidak melakukannya. Semua Profesor merekomendasikanku. Daerah kutub utara sangat penting untuk jalur ilmiah Korea. Aku tidak bisa memintamu untuk menungguku” jawab Jun Seo semangat namun Mi Yeon terlihat berpikir
Jun Seo menghela nafas. Mi Yeon tetap bersikeras ingin menunggunya hingga pulang dari Kutub utara. Sahabat Jun Seo kembali mengagumi kehebatan Mi Yeon tapi Jun Seo malah berucap “seharusnya aku mengatakan 5 tahun”.
Mi Yeon mencari informasi tentang Kutub Utara dan cara berhubungan dengan orang-orang yang berada disana.
Sahabat Mi Yeon tak seperti sahabat Jun Seo yang selalu mendukung hubungan Jun Seo dengan Mi Yeon. Dirinya mengatakan jika Jun Seo ingin menjauh dari Mi Yeon itulah sebabnya dia ingin ke Kutub utara. Mi Yeon terlihat tak perduli dan sebuah pertanyaan pun terlontar
“kapan kalian terakhir kali kiss?”
“kapan kalian terakhir kali makan malam bersama?”
Mi Yeon bingung dan hanya menjawab jika hal tersebut sudah lama. Lagipula Jun Seo akhir-akhir ini sangat sibuk.
Daripada memikirkan perkataan sahabatnya, Mi Yeon lebih memilih untuk mencari tahu cara berhubungan dengan orang-orang di Negara antartika dengan mengikuti sebuah kelas, rajin membaca buku serta berlatih menggunakan alat radio wireless. Hal yang sama pun dilakukan Jun Seo. Jun Seo terlihat bersungguh-sungguh mengikuti tes wawancara dan ketahanan fisik.
Sebuah email masuk. Jun Seo membacanya
“ini adalah sebuah foto batu di Kutub utara, hati-hati jangan tersesat. Jika ada yang menyentuhnya maka akan sulit untuk mencari jalan”